AIT Chapter 11

709 105 3
                                    

Aku berbalik ketika namaku terpanggil dari arah belakang. Mataku membulat kala melihat bayangan Taehyung yang berjalan ke arahku. Sontak aku melihat ke kiri dan kanan lalu berlari ke koridor lainnya.

Karena aku yang tiba-tiba berlari, Taehyung semakin membesarkan volumenya memanggil namaku.

Entahlah aku lagi tidak mood hari ini. Dan karena kemaren juga.

Bruk!

"Awww!" Pekikku saat tak sengaja aku menabrak seseorang dan aku terjatuh. Pantatku menghantam lantai dengan keras. Dan itu sakit sekali.

Sedangkan seseorang yang aku tabrak itu mampu menahan diri agar tak terjatuh. Kemudian ia berdiri dan mengulurkan tangannya bermaksud membantuku.

Aku mendongak untuk menatapnya dan orang yang baru saja aku tabrak itu Jung Jaehyun.

"Jaehyun?"

"Kenapa kau lari-lari?" Tanyanya sembari mengangkat tubuhku.

"A-anu itu......"

"Tak usah ngomong kalau gak mau, aku gak maksa."

"O-oke." Aku hanya tersenyum canggung. Ia merogoh sakunya dan menyodorkan sesuatu.

Coklat?

"Eh? Ini untukku?" Tanyaku padanya sambil menatapnya bingung.

Jaehyun terkekeh. "Bukan, itu untuk Rose dari Jimin. Kenapa? Kau mau?"

Jaehyun menyodorkan satu batang coklat lagi padaku.

"Ini dari penggemarku, aku sudah menerima terlalu banyak coklat. Ambillah, aku tahu kau suka coklat."

Aku terkejut kenapa Jaehyun bisa tahu bahwa aku menyukai coklat.

"Aku tahu dari Eun Woo."

"Eun Woo?"

"Ia bercerita padaku kemaren saat ia jalan denganmu. Katanya kau memborong banyak coklat."

Aku terkekeh. "Hehe, gak banyak kok."

Jaehyun tersenyum manis. "Ya sudah aku balik dulu ya."

"Oke."

Aku tersenyum sambil melihat punggungnya.

Asik! Dapat coklat.

Eh ngomong-ngomong Jimin ngasih Rose coklat, dan ada satu surat. Aku penasaran sebenarnya tapi nggak deh.

Aku berbalik.

Bruk!

Dan menabrak orang lagi.

"Kau tak apa?" Tanya Taehyung.

Ya Taehyung. Aku tak jadi terjatuh karena tubuhku ditahan olehnya. Jarak antara wajah kami sangat tipis, dan dengan jarak segitu aku bisa gila.

"Tae-Taehyung."

Taehyung tersenyum. "Kenapa anda lari dari saya?"

Eh? Anda? Saya?

"Maksudnya?" Aku pura-pura tidak tahu saja deh.

"Saya memanggil kamu, tapi kamu malah lari. Jadi saya bingung dan mengejar kamu."

"Emm, i-itu—ah! Aku kebelet, hehe."

"Yakin? Kebelet atau baru seneng dikasih coklat?"

Aku langsung melirik tanganku yang memegang dua coklat batang yang tadi di sodorkan oleh Jaehyun.

"Ini buat Rose dari Jimin."

Taehyung menatapku mengintimidasi.

"Yakin dari Jimin buat Rose bukan dari Jaehyun buat kamu?"

AS I TOLDWhere stories live. Discover now