1. Pertemuan

474 26 6
                                    

Selamat membaca dan semoga suka ^^

****



Tringgg.

Lonceng berbunyi, seorang pembeli masuk ke dalam cafe kali ini tidak semua orang refleks menatap kearah pintu. Nampaknya, jalan impulspara manusia ini sedang tidak ingin menghubungkan reseptor ke efektor mereka.

Namun, hanya ada satu orang cowok yang tidak sengaja memperhatikan pintu cafe sedari tadi. Dahi cowok itu berkerut, seolah mengenali pembeli yang baru saja datang itu.

"Itu Hinata senpai bukan sih?" Tanya Sai si wajah pucat bagaikan mayat dengan senyum palsunya menghentikan perbincangan Sasuke dan Naruto.

Sasuke dan Naruto menoleh, mengikuti arah telunjuk tangan Sai. Kedua mata mereka menemukan gadis berambut panjang indigo dengan wajah pucat tengah menunggu pesanan di salah satu kursi.

"Hn," sahut Sasuke.

"Ngapain dia kesini? Bukannya dia kuliah di Amerika?" Sai semakin bertanya-tanya.

"Harusnya ini bukan terakhirnya dia," tambah Sasuke.

"Liburan kah? setau gue bulan ini masa ujian anak-anak kuliahan."

Sai sangat kenal dengan gadis itu, mungkin bukan hanya Sai. Anak-anak KHS juga pasti mengenalnya. Mantan Ketua Osis sekaligus Ketua Osis perempuan pertama di Konoha Senior High School. Gadis itu terkenal dengan sikap disiplin dan kepintarannya. Bahkan setelah lulus dari SMA KSHS gadis itu mendapatkan beasiswa di salah satu Universitas ternama di Amerika. Namun, nama gadis itu tidak lagi terdengar dan tidak lagi menjadi perbincangan setelah satu tahun keberangkatannya di Amerika.

Naruto masih menatap kedua temannya dengan bingung, keningnya membentuk lapisan-lapisan kerutan.
Otaknya dipenuhi rasa penasaran.

"Hinata senpai yang mana sih dattebayo?" Tanya Naruto tidak ingat.

Kini pandangan Sai dan Sasuke langsung mengarah ke Naruto, menyorot sahabatnya dengan skiptis. Sai memberikan senyuman palsunya.

"Lo seriusan nggak kenal Hinata senpai?" Tanya Sai dengan senyumannya.

"Gue beneran nggak tau," jujur Naruto.

"Atau otak lo mengalami kemiringan delapan puluh lima derajat?" Senyum Sai di tambah.

"Sumpah gue nggak inget," kekeh Naruto.

Sasuke dan Sai sama-sama menghela nafas berat. "Dia Ketua Osis KSHS yang dulu sering lo panggil gadis Indigo," jelas Sai.

Naruto membuka mulutnya lebar, kali ini otaknya bekerja sangat cepat. Naruto langsung mengingat dengan jelas.

"OHH, CEWEK YANG PERNAH PLINTIR KUPING GUE WAKTU MOS KAN? YANG SOK GALAK ITU KAN DATTEBAYO?".

Sasuke dengan cepat berdiri, berpura-pura pergi dari kursinya untuk mengambil sedotan, sedangkan Sai langsung senyum palsu dan menutupi wajahnya dengan topeng anbu.

Sebenarnya mereka berdua sangat malu karena suara cempreng Naruto yang menggelegar dengan keras di seluruh penjuru cafe. Saat ini seluruh pengunjung cafe beserta pegawai cafe menatap kearah meja mereka.

"Sai, Sai!" Panggil Naruto berusaha menarik topeng Sai.

"Pergi! nggak usah sok kenal!" tepis Sai.

12 Cerita Naruto NamikazeHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin