3. Be Happy

210 14 2
                                    




Selamat membaca dan semoga suka^^




****



Suara ketukan pintu yang cukup keras tidak membuat cowok itu bergeming, tangannya menarik selimut sampai keatas kepala, menutup telinganya dari suara teriakan diluar.

"Naru can bangun!"

"Naru can ayo sarapan dattebane!"


Naru keluar sekarang!"

Teriakan wanita paruh baya berambut merah panjang terdengar sangat kencang, membangunkan putra tunggalnya yang sangat pemalas. Butuh kesabaran ekstra bagi Bu Kushina untuk membuat putranya keluar dari kamar.

"Naru makan sekarang dattebane!"

Naruto mendecak pelan, tidur indahnya sepertinya tidak bisa diteruskan.

"Naru nggak lapar Kaasan! Naru nggak bakal mati sebelum menjadi Hokage" Teriak Naruto nggak jelas.

"Kamu ngomong apa dattebane! Pokoknya makan sarapanmu sekarang!" Kekeh Bu Kushina.

"Naru tetep ganteng kok Kaasan walau nggak makan, nggak usah khawatir dattebayo!"

"Keluar dari kamar sekarang atau Kaasan dobrak? Ini sudah jam sepuluh pagi! Nanti kamu bisa sakit perut dattebane!" Ucap Bu Kushina masih setia berdiri dibalik pintu.

"Naru sakti kok Kaasan, punya ilmu Mugentsukoyomi kayak di film anime jadi nggak bisa sakit. Tenang saja!" Naruto pun tak ingin kalah.

Tak ada sahutan dari Bu Kushina beberapa saat, keadaan mendadak hening. Perlahan Naruto membuka kedua matanya, ia melirik kearah pintu kamarnya yang tak ada lagi suara cempreng Ibunya.

Naruto meneguk ludahnya dengan susah payah, ia merasa ada hawa yang tidak enak dari pintu itu, seolah suatu yang besar akan terjadi sebentar lagi.

Cklek

Cklek

Suara kunci kamar pintu Naruto bergerak dua kali, pintunya dibuka dari luar.

Dan benar saja dugaan Naruto, pintu segel itu terbuka lebar, memperlihatkan Bu Kushina yang berdiri di ambang pintu dengan Mode Jinchuriki memegang pemanggang yang siap mendarat di kepala kuning Naruto.

"Ka... Kaasan ampun, Naru makannya nanti saja yah dattebayo!" Rengek Naruto seperti anak kecil.

Tanpa ampun, Bu Kushina langsung masuk ke dalam kamar Naruto, menarik baju Naruto membuat putranya terjatuh dari kasur, meringis kesakitan. Bu Kushina tidak peduli, wanita paruh baya itu tetap menyeret putranya.

"Ayo makan! Jangan buang-buang waktu Kaasan. Kaasan mau ada arisan habis ini!" Omel Bu Kushina dengan tangan masih menyeret putranya dengan kuat.

"Naru bisa makan sendiri nanti Kaasan," kekeh Naruto.

"Makan sekarang Naruto Namikaze! Tau tidak kamu, diluar sana banyak anak-anak yang kurang beruntung tidak bisa sarapan bahkan tidak bisa makan. Hargai apa yang kamu punya sekarang dattebane!"

Naruto pun hanya mengangguk pasrah, membiarkan Bu Kushina menyeretnya dengan seenaknya, Naruto memeluk bantal guling berwarna Orange yang sedari tadi tak lepas dari tangannya. Naruto menatap bantal Orange itu dengan tatapan sendu dan mulai bersenandung lirih.

12 Cerita Naruto NamikazeWhere stories live. Discover now