JAEYONG 3

5.6K 769 162
                                    

KETIKA langkah nya menelusuri perpustakaan ia merasakan dada nya yang teramat sakit, "Tidak, kumohon jangan sekarang." Taeyong memegangi tembok putih yang berada di sampingnya tangan sebelah kiri ia pakai untuk meremat dada nya yang membuatnya tersiksa.

Semua orang yang berlalu lalang di daerah perpustakaan melihat nya dengan wajah keheranan sekaligus kasihan, mungkin mereka pikir Taeyong sedang stress? 

"Ngapain lo liatin kakak gue?! Pergi sono anjing jauh jauh!!" Mark adik Taeyong membentak semua murid yang menatap kakak nya dengan perasaan jijik dan mengkasihani. Mark tidak suka itu.

"M-markeu,, dada gue." Taeyong menahan napas nya beberapa kali, karna mulai terasa sesak di bagian pernapasan.

Mark yang melihat nya panik bukan kepalang, ia mengangkat Taeyong dan menggendongnya di punggung. Ia berlari tak memperdulikan bell masuk sudah terdengar, kali ini ia ingin egois untuk kakak nya.

Pintu UKS terbuka lebar saat Mark menendangnya tanpa perasaan sedikitpun, ia sedang kalut! Mark membaringkan tibuh ringkih Taeyong di bangsal UKS sekolahnya. Ia tak habis fikir mengapa sang kakak bisa melupakan obat nya.

"Lo sekarang tarik napas,,, terus buang perlahan." Ia memberi intruksi yang langsung membuat Taeyong mengikutinya tanpa membantah.

"Udah? Udah agak tenangan? Lagian kenapa si, hobi banget lupa bawa obat." Mark menatap sinis sang kakak yang masih terlihat pucat. Taeyong tersenyum simpul, "Gue capek, gue gamau hidup ketergantungan obat, Mark. Gue capek." Dan sedetik kemudian air matanya menetes di kedua pelupuk mata bulat miliknya.

Satu kata yang membuat Mark terdiam, Skakmat. Ia tahu, sangat tahu bahwa sang kakak mengalami penyakit ini sudah hampir sepuluh tahun. Itu artinya Taeyong hidup dengan obat obatan selama sepuluh tahun di dunia.

Flashback on

Sepuluh tahun lalu,,,

Taeyong dengan anak anak seumuran nya sedang bermain di taman, disana ada banyak sekali tempat bermain seperti serodotan, ayunan, putaran dan masih banyak lain nya. Tapi apa? Ia tak bisa main itu semua.

"Tae! Kenapa kamu nggak main? Ini seru lho,,," Ucap anak kecil lelaki yang bernama Yuta. Taeyong hanya bisa menundukan kepalanya lemah, ia menahan tangisan nya di bangku taman.

Datang lagi lelaki bernama Taehyung dan Hongseok, "Kenapa kamu mengajak Taeyong bermain?? Dia kan penyakitan, Yuta." Mendengar hal itu Taeyong semakin menundukan kepalanya dan meremat kaos baju yang ia kenakan.

"Iya, kemarin aku bertemu dengan orang tua Taeyong di sebuah rumah sakit. Dan katanya dia sedang mengantar Taeyong check up." Ujar Hongseok.

"Aku juga melihat Taeyong menangis memegangi dadanya saat pulang sekolah, hahaha!! Dia punya penyakit jantung!" Tawa Hongseok dan Taehyung menggelegar di taman.

"Taeyong sakit jantung! Hidupnya tak akan lama lagi, haha kita akan bebas dari penyakit Hongseok." Taehyung mengejek Taeyong, ia membuat mimik wajah yang jelek dan menggembungkan pipinya ke arah Taeyong dengan tangan yang berbentuk angka sepuluh di kepalanya.

Melihat itu semua, Mark adik nya datang dan langsung memukuli Taehyung juga Hongseok. "JANGAN PERNAH MELEDEKI KAKAKU SEPERTI ITU! ATAU KAMU AKAN MENERIMA AKIBATNYA!" Mark menahan napasnya, ia memukuli kedua orang ini dengan tak teratur. Meskipun ia hanya bocah berumur 7 tahun.

Taeyong menahan tangan Mark yang ingin memukul Taehyung lagi, "Markeu, jangan. Mari pulang." Taeyong menggeleng pelan dan tersenyum pedih.

LOVE STORY || JAEYONG✔Where stories live. Discover now