JAEYONG 5

6.2K 733 58
                                    

PINTU rumah sakit terbuka, menampilkan sosok manis yang sedang terbaring lemah dengan monitor di sebelahnya. Hati Jaehyun teriris dengan tak kasat mata, ia menitihkan air matanya.

"Tae,, ini aku."

Taeyong yang hanya memejamkan matanya saja lantas terkaget saat mendengar suara yang paling ia rindukan, "Jae, aku mohon. Jangan pergi lagi, aku butuh kamu." Matanya berair, ia selalu kuat selama ini. Tapi hari ini ia tak kuasa lagi.

Jaehyun memeluk Taeyong erat, ia mengusap tengkuk si mungil dengan lembut. "Maaf,,, maaf karna ninggalin kamu." Ia menenggelamkan wajahnya di ceruk leher kekasihnya. Harum, sudah lama ia tak mencium wangi Taeyong. Apakah sesering ini ia selalu mengabaikan pacarnya?

"Aku selalu maafin kamu, jangan pergi ya." Jaehyun semakin menangis, sungguh! Ia merasa sangat sakit melihat Taeyong seperti ini.

"Enggak Tae, aku jahat. Aku gak pantes kamu maafin." Jaehyun melepaskan pelukan nya, ia berjalan mundur.

Taeyong menatap sendu Jaehyun, lalu tersenyum dan merentangkan kedua tangan nya. "Sini ayo, minta maaf." Seketika persendian Jaehyun lemas, ia berjalan dan langsung memeluk Taeyong tak kalah erat nya dengan tadi.

"Maaf, aku bener,, bener,, bego." Ujarnya dengan mengenggam tangan Taeyong erat.

Taeyong mengusap rambut tebal Jaehyun, "Cukup kamu disisi aku aja, itu udah buat aku bahagia, Jae." Air matanya mengalir lagi. Tangan itu terkepal, terkepal sangat kuat. Mereka tak menyadari bahwa Mark memerhatikan keduanya dengan tatapan benci.

"Gue ga akan tanggung jawab, kalo lo nyesel ngelakun ini semua sama kakak gue."

----

Taeyong sudah sehat, ia sudah diperbolehkan untuk pulang. Sedari kemarin Jaehyun selalu menemani Taeyong setiap jam nya, hingga ia sudah dua hari ini tak masuk sekolah.

Ia juga mengabaikan telpon dan chat dari Chaeyeon dan teman teman nya yang bingung akan ke-absenan Jaehyun dua hari ini.

"Ayo, udah selesai kok." Tutur Taeyong semangat.

"Tae, apa cuma aku yang ngerasa kalo kamu makin pucet?" Pertanyaan itu lantas saja membuat Taeyong bungkam, ia langsung menatap Jaehyun kosong.

"Kamu cuma asumsi aja, aku kan belom pake lip-tin." Taeyong tertawa canggung.

"Apa yang lo sembunyiin dari gue, Tae?"

Tangan Jaehyun ditarik keliar rumah sakit oleh Taeyong, tadi Jaehyun sudah meminta izin kepada orang tua Taeyong untuk mengantar pulang.

"Jae, lambat ah." Taeyong berdecak, ia menghadap ke belakang seraya tangan nya yang masih menggenggam tangan Jaehyun.

Angin membuat rambut Taeyong berantakan, dimana rambutnya menutupi seluruh dahi nya. Jaehyun melihat semua itu, ia merasa nyaman. Ia merasakan ada yang berbeda dari Taeyong nya, tapi fikiran itu lantas ia tepis dengan pemandangan didepan nya. Taeyong yang berlari memegangi tangan nya dan tertawa juga berdecak sebal dengan sendiri, membuatnya sangat semakin teriris. Entah kenapa.

"Jae, beli ice krim yuk! Pengen banget,,," Ia merengek dan memandang Jaehyun dengan tatapan memohon nya.

Jaehyun menghela napas, "Yaudah, jangan banyak banyak. Nanti aku yang dimarahin sama mama." Taeyong tersenyum senang.

"Disitu kedai nya!" Taeyong semakin gencar berlari, ia sangat bahagia hari ini. Tanpa gangguan siapapun.

Taeyong memesan ice krim rasa vanilla sedangkan Jaehyun memesan ice krim dengan rasa matcha. Mereka duduk di depan sungai yang mengalir deras nya, semua membuatnya nyaman dan damai.

LOVE STORY || JAEYONG✔Where stories live. Discover now