32. SETIAP SAAT

1.8K 190 14
                                    


32. SETIAP SAAT

* * *

Bhagiraja berdecak kesal ketika Bitha hampir terjatuh. Ia langsung menangkap cewek itu sebelum sampai mengenai lantai. Bitha yang terlihat begitu lemah seolah semakin tidak berdaya.

"Lo bisa jalan yang bener gak?" tanya Bhagiraja cepat saat Bitha sudah berdiri dengan keseimbangannya. "Gue gak setiap saat ada di samping lo, Tha. Kalau lo gak hati-hati kayak tadi, gak ada siapapun yang bisa tolongin lo!"

Bitha mengangguk. "Iya, Bhagi. Aku gak tau kalau lantai bagian situ licin. Untung tadi ada kamu."

Bhagiraja pun langsung kembali berjalan. Sementara Bitha masih memegang perutnya yang lama-lama mulai membesar. Ia bersyukur tidak jatuh, anak di dalam kandungannya ini masih selamat. Bitha juga kembali mengejar langkah Bhagiraja yang sudah jauh di depan.

Mereka berdua sedang melangkah menuju studio musik milik keluarga Bhagiraja. Cowok itu memang selalu memiliki jadwal untuk latihan. Dan seperti biasanya, Bitha akan memaksa untuk ikut. Ia akan memerhatikan Bhagiraja yang berlatih bermain alat musik di sana.

"Kamu latihan sendiri?" tanya Bitha memerhatikan studio musik itu yang cukup sepi. Ada beberapa pegawai saja, biasanya selalu ramai oleh para artis yang juga mengambil rekaman.

"Gak sendiri," jawab Bhagiraja sudah mengambil gitarnya. "Ada anak IHS juga latihan."

"Oh iya?" Bitha tampak senang mendengar itu. "Kamu mau buat band sama teman-teman kamu ya, Bhagi?"

"Nggak, Tha." Bhagiraja menjawabnya lagi. "Gue solois. Mereka cuma mau latihan aja."

Bitha pun mengangguk mendengar itu. Ia menunggu Bhagiraja yang sedang latihan di sana sampai beberapa teman Bhagiraja datang. Benar saja sekitar tiga orang sedang berlatih untuk mengikuti lomba nasional, ada yang bermain gitar dan vokal. Sekolah meminta Bhagiraja untuk melatih mereka.

Sementara Bhagiraja sudah sangat mahir di bidang musik, cowok itu sudah berkali-kali memenangkan perlombaan. Bahkan Bhagiraja kini lebih tertarik persaingan di luar negeri dibanding di Indonesia. Cowok itu tidak terlalu suka berkelompok, dia menang seorang diri, dan memang benar Bhagiraja memilih menjadi solois.

Bitha sedang minum susu yang Sadajiwa berikan untuknya. Cewek itu menyimpannya di lemari es kamarnya. Jadi keluarganya tidak begitu mencurigai apa yang diminumnya. Namun ketika ia baru saja membuka tutup tumblernya seseorang menutup pintu dengan kerasnya hingga membuat Bitha terkejut dan tumbler itu terjatuh membasahi karpet studio musik.

"Astaga, maaf Bitha gue gak sengaja." Suara orang itu langsung meminta maaf dan Bhagiraja pun menghampiri cewek itu.

Bhagiraja melihat karpet studio musiknya yang kotor. "Tha, lo tau kan peraturannya jangan minum atau makan di sini?" tanyanya kini memarahi cewek itu. Ia keluar untuk memanggil petugas pembersih agar segera mengangkat karpet dan membersihkannya.

Bhagiraja kembali pada Bitha, ia tidak memedulikan tiga temannya yang memerhatikan mereka. Tapi Bhagiraja menarik Bitha ke luar studio, cewek itu menurut karena tarikan kuat Bhagiraja pada tangannya tidak bisa membuat dirinya melakukan apapun.

"Lo sadar gak sih, Tha?" tanya Bhagiraja emosi. Ia mencengkeram kuat bahu Bitha agar cewek itu menyadari kealahannya. "Lo itu selalu aja buat masalah dan merugikan banyak orang termasuk diri lo sendiri. Kalau lo mau ikut ke sini lagi, lebih baik lo tunggu di luar dan jangan sampai lo masuk ke dalam studio!"

"Gi, jangan marahin cewek lo. Gue yang salah." Suara berbeda terdengar dan membuat Bhagiraja menoleh sejenak.

"Lo gak salah, Pal." Bhagiraja menjawab itu. "Bitha yang ceroboh. Dia yang selalu buat masalah."

* * *

Semoga kalian terus suka yaa❤❤❤

Bantu ramaikan cerita SADAJIWA dengan vote, komentar, dan share ke teman-teman kalian sebanyak mungkin❤

Terima kasih❤❤❤

Follow Instagram :
@erlitascorpio

Follow Instagram :@erlitascorpio

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
SADAJIWAWhere stories live. Discover now