{ 02 }

4.6K 399 31
                                    

✨{ Change your theme to dark }✨
🌌{ Change your font to sans serif }🌌




.

.



.



People say we’re so weird

I just like you so much

You know it so well and control me

So do I






.


.


.








—————Ψ     { Psycho }     Ψ—————



Sekarang Renjun dan Jeno berada di perpustakaan, belajar untuk ujian.

Renjun yang daritadi bingung cara mengerjakan soal soal, Jeno hanya memandang Renjun sambil sesekali memainkan jari mungil Renjun, membuat Renjun sedikit risih.

"Jen~ bantuin! Kamu kan pinter! Nilai mat mu kan paling– Lee Jeno!" Renjun sedikit memekik kecil. Jeno dengan isengnya mencolokkan kedua jarinya ke hidung Renjun.

Renjun menatap Jeno sebal, tapi menurut Jeno bibirnya yang cemberut dan mata yang memincing kepadanya itu sangat menggemaskan.




People say we're so weird




Jeno hanya tertawa. "Iya iya. Mana Ren yang susah?" Renjun menggeser buku catatannya agar Jeno bisa melihat soal yang dia anggap susah.

Jeno menjelaskan cara mengerjakan soal itu secara perlahan lahan sampai Renjun mengerti.

"Udah ngerti Ren? Ada lagi yang bingung?" Tanya Jeno lembut. Renjun menggelengkan kepalanya senang. "Makasih Jen! Coba kalo ngga ada kamu aku pasti ngga akan bisa ngerjain." Lalu Renjun tersenyum selebar lebarnya, tampak sangat manis dan menggemaskan.

Jeno yang melihat itu sedikit merona, lalu mengacak acak rambut Renjun. Renjun agak kewalahan karena rambutnya yang bisa dibilang sangat berantakan akibat ulah tenaga besar Jeno.

"Jen! Berantakan!!" Renjun memekik kecil sambil merapikan rambutnya yang berantakan. Jeno terkekeh kecil. "Kamu kenapa sih suka iseng?" Tanya Renjun sedikit menggerutu.

Karena aku suka kamu, Ren.


— I just like you so much —



"Soalnya kamu enak gampang dibuli." Kata Jeno sambil menjulurkan lidahnya, mengejek.

Renjun memukul tangan Jeno. Yah, ngga sakit sih menurut Jeno, tapi dia pura pura kesakitan.

"Aduh Ren! Sakit! Kamu makan apa kok jadi kuat gini hm?" Tanya Jeno sambil mengusap tangannya, pura pura kesakitan.

"Makan nasi! Ih kamu tuh ya! Jangan iseng jadi orang. Iya ini aku, kalo orang lain gimana? Kalo nanti orangnya baperan terus dibawa serius gimana?" Tanya Renjun sambil mencubit lengan Jeno. Jeno tahu Renjun khawatir padanya.

✔Psycho  |  [Noren]Where stories live. Discover now