{ 09 }

1.7K 161 3
                                    

✨{ Change your theme to dark }✨
🌌{ Change your font to sans serif }🌌





.




.




.





Don’t look back

Like that let’s be who we are

I feel you with all my body

Everything will be ok








.




.




.






—————Ψ      { Psycho }      Ψ—–——–




"Ren kamu inget ngga?" Tiba tiba Jeno memanggil Renjun yang sedang asik membaca bukunya. Sekarang Jeno sedang menemani Renjun di perpustakaan, sekalian Renjun baca buku sekalian cuddle, iya kan?

Renjun yang mendengar perkataan Jeno langsung menoleh. "Kenapa?" Renjun tersenyum manis. Jeno ngga biasanya tiba tiba random gini.

Jeno tersenyum manis dan tidak mengatakan apapun, yang membuat Renjun penasaran dan bingung. "Kenapa Jeno yaa. Renjun kepoo" rengek Renjun saat Jeno hanya diam saja. Renjun itu anaknya memang kepo banget, semua yang buat dia penasaran dia harus tau saat itu juga.

Jeno hanya tertawa kecil melihat perlakuan pacarnya itu. Entah mengapa dia senang sekali menggodanya, dia merasa Renjun sangat imut.

"Inget ngga sihh" Jeno kembali menggoda Renjun dengan menggantungkan kata katanya, yang membuat Renjun sedikit kesal.

"Apasih Jenoo. Renjun ngambek nih." Lalu Renjun sok sokan cemberut, yang membuat Jeno mengecup bibirnya yang sudah dimajukan beberapa centi itu. Renjun membelalakkan matanya, lalu memukul lengan Jeno pelan. "Jen! Ini public lo Jen!" Renjun melotot ngga percaya. Jeno hanya mengangkat bahunya sambil tertawa yang membuat Renjun sedikit kesal.

"Iya iya Renjunnya Jenoo. Jangan marah hm?" Lalu Jeno mengusap rambut Renjun pelan. Renjun masih mengerucutkan bibirnya.

"Tadi Jeno mau bilang apa digantung terus, terus Jeno cium Renjun di publik. Nggatau ah Renjun ngambek." Renjun memutar badannya, enggan menatap Jeno.

"Lohh. Renjunnya Jeno jangan marahh. Jeno cium lagi loh, hm?" Jeno berusaha membalikan tubuh pacarnya yang memunggunginya. Renjun masih enggan membalikan badannya.

Cup!!

Jeno mengecup pipi Renjun dari belakang. "Renjun~ jangan marah~ Jeno beliin es krim deh." Emang random banget, tapi Renjun sepertinya terbujuk.

"Huft, kenapa Jeno yaa" Renjun mulai membalikkan badannya menghadap Jeno.

Jeno hanya cengengesan. "Nggajadi deh Renjunie. Jeno cuma mau bilang Jeno sayang Renjun." Lalu Jeno menangkup pipi Renjun dan mencium Renjun lagi sekilas.

✔Psycho  |  [Noren]Where stories live. Discover now