24. A Guy From The Past

27 2 0
                                    

Senja yang masih chattingan di dm bersama Sinan itu masih setia dengan senyum manisnya yang terus mengembang kala melihat respon positif yang Sinan beri kepadanya.

Senja maklumi akan Sinan yang jarang sekali aktif karena ia belum membeli ponsel.

Dan kala itu, ketika Senja baru selesai mandi sore sehabis pulang sekolah, ia melihat di ponsel nya tidak ada notifikasi dm dari Instagram membuatnya menghela napas pelan.

Susah juga ya, pdkt terhalang jauh begini.

Batinnya, yang kemudian ia mengernyitkan dahinya melihat notifikasi Line dari seseorang yang sudah sangat lama tidak menyapa nya, padahal dulu tiada hari tanpa berbalas pesan.

Bahkan pernah, sehari bisa sampai hampir dua ribu chat dari keduanya. Memang kala itu, masa-masanya mereka dalam keadaan sangat dekat sehingga seperti mengobati rasa kangen.

Senja mengernyit melihat dua notifikasi datang dari lelaki itu.

Farhan: heuy bocil

Farhan: gimana kabar lo?

Setidaknya, itulah yang Senja lihat dari pop up di notifikasi nya.

Senja menghela napas lelah, kenapa juga lelaki ini harus datang lagi setelah beberapa bulan tidak berbalas pesan dan berakhir pada mereka yang seolah olah tidak kenal satu sama lain.

Jujur saja, Senja dulu sudah benar-benar jatuh hati pada lelaki itu, namun yaa tetap saja. Lelaki tertarik belum tentu akan mengajak untuk hubungan serius kan? Dan Senja berada di fase itu.

Mereka merenggang begitu saja, dan tiba-tiba lelaki itu bersama perempuan lain. Senja sudah cukup merasakan berbagai perih, pedih dan sakit hati akibat lelaki itu. Sehingga rasa sakit sudah menjadi teman baginya.

Senja memandang ponselnya sebentar dan kemudian membuka Line untuk membalas pesan lelaki yang sudah berstatus taken itu.

[roomchat – Farhan]

Senja: apaan njir dateng2 ngajak war

Senja: baek gue

Senja tidak berkata banyak, atau bertanya balik. Cukup bertingkah seperti biasa saja, seolah memang tidak ada apa-apa sebelumnya.

Dan lagi, Senja hanya kaget lelaki itu datang dengan tidak disangka. Apakah Senja kembali berdebar? Tentu tidak, seperti dunia Senja memang sudah benar-benar teralihkan oleh Sinan sekarang.

Belum ada satu menit dari balasan Senja, Farhan itu sudah memberi nya balasan.

Senja yang mendengar notifikasi dari Line, jadi berdecak pelan sembari bergumam.

"Dulu pas gue tungguin, lo lama. Sekarang lo udah bukan apa-apa." Gumam Senja.

Senja terdiam dan mulai mengganti jadwal nya seraya mengecek apakah ada tugas atau semacamnya yang bisa ia kerjakan.

"Gue bukan nungguin lo, tapi orang lain. Please lah, kenapa si malah dateng?" Senja kembali ber-monolog.

Senja merangkum pelajaran sejarah, sampai ia lupa untuk membalas pesan Farhan.

Adzan maghrib terdengar menggema membuat ia segera masuk ke kamar mandi untuk mengambil wudhu dan segera melaksanakan shalat.

Setelah selesai shalat, ia kembali berkutat membuka ponselnya dan kemudian ingat untuk membalas pesan dari Farhan.

Tapi sebelum itu, ia membuka dm dari Sinan yang ternyata sudah ada balasan sekitar 10 menit yang lalu.

Sinankapidagli: yaudah sana shalat dulu gih

Sinankapidagli: waktu maghrib singkat

Senja tersenyum dengan pipi yang memanas, padahal Sinan belum menjadi siapa-siapanya, tetapi ia sudah merona dibuatnya. Dan lagi, pesan dari Sinan tidak romantis, namun kenapa ia selalu blushing sendiri dan jantungnya berdegup kencang kala berbalas pesan dengan Sinan?

Setelahnya baru ia berbalas pesan dengan Farhan, tidak ada yang berubah. Farhan malah menceritakan tentang hubungan dirinya dan pacarnya, dan itu juga yang membuat Senja bercerita kepada Farhan tentang Sinan.

[roomchat – Farhan]

Farhan: doi lo siapa si?

Senja: tanya aja sama temen2 lo di sekola gue, kan banyak

Senja: ciri2nya: anak ips, jiwa2 klasik

Senja: dah gue kasih hint yang paling jelas noh

Farhan: kasih tau langsung aja ngapa si

Senja: ck

Senja: gak ada perjuangannya amat lo

Senja: anak ips 4, namanya sinan

Farhan: kelas 11?

Senja: yoi

Farhan: apa coba mana ig nya

Senja: @sinankapidagli

Senja: dah lo puas?

Farhan: hehe :v

Farhan: kata temen gue, sinan tu fakboi

Senja: dulu iya, gatau sekarang

Farhan: mau lo kejar?

Senja: iyalah, dah setengah jalan gini

Farhan: nyaranin aja ni, jangan lupa untuk pulang. Dan jangan lupa akan batasan

Senja: hooh gue paham begituan

Farhan: huuuu gak asik ah

Senja: lah napa

Farhan: gak asik lo dah punya doi

Senja: ga asik napa njir, gak jelas lo

Farhan: beda aja gitu njir lo udah punya doi

Farhan: beda rasanya

Senja: apasi anjir han, gue tetep gue gak beda

Farhan: beda, cil

Senja: apasi lo

Farhan: gatau ah malesin

Senja: heh bekantan!

Senja: lo sama doi ada masalah?

Pesan terakhir dari Senja tak kunjung mendapat balasan membuat Senja mengernyit tak paham akan kelakuan lelaki masa lalu nya itu.

Iseng, Senja membuka Instagram nya dsn melihat Sinan yang sedang aktif.

Kemudian Senja membuka roomchat nya dengan Sinan, pesan terakhir yang ia kirim berakhir dengan tanda 'seen' saja dari Sinan membuatnya tersenyum sedih.

"Aku yang terlalu berharap dan berhalu ria ini, nyatanya menghadapi kembali kenyataan yang begitu pahit." Monolog Senja.

Ia membaringkan tubuhnya di atas kasur empuknya sembari melihat langit-langit kamarnya, kemudian terlelap begitu saja.

+×÷

Euphoria; | END ✓ Where stories live. Discover now