Part. 1 - Begin

996 133 16
                                    

Minji sedikit berlari menuruni anak tangga sambil menggendong anjing peliharaan kesayangannya yang berjenis Poodle dan di beri nama Choco karena berwarna coklat.

Minji sedikit berlari menuruni anak tangga sambil menggendong anjing peliharaan kesayangannya yang berjenis Poodle dan di beri nama Choco karena berwarna coklat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sesampainya di bawah, Minji langsung menurunkan Choco karena jika ketahuan ia menggendong Choco pasti akan kena marah. Karena Minji mengidap asma, ia tidak boleh terlalu sering berdekatan dengan Choco.

Minji pun berjalan menuju dapur, membuka kulkas dan mengambil sekotak susu coklat kesukaannya lalu meminumnya sampai habis.

Kemudian ia duduk di meja makan bersiap menyantap sarapannya.

"Selamat pagi." sapa Jimin, sang kakak.

Minji pun tersenyum sambil mengunyah Kimbab buatan sang ibu. Keluarga Park bergelut dalam bidang kuliner. Mereka menjual menu Barbeque atau daging panggang sebagai menu utama di restorannya. Tuan Park bahkan sudah membuka cabang di berbagai tempat di Seoul.

Dan hari ini, ia memutuskan untuk ikut dengan sang kakak menuju restoran utama dan terbesar milik keluarga Park tersebut.

Beberapa menit menyantap sarapan bersama sang kakak, mereka pun pergi menuju Restoran yang berada di Myeongdong.

Sesampainya di Resto.

Hari ini pengunjung sudah mulai banyak memenuhi Resto utama nilim keluarga Park.

Minji langsung berlari menuju dapur, mengambil apron hitam lalu membantu keluarganya melayani beberapa tamu. Gadis periang itu selalu menebar senyum indahnya yang selalu membuat para pelanggan menyukainya.

Selain makanannya yang memang enak, kakak beradik dari keluarga Park ini lah yang menjadi daya tarik lain.

Namun Ibunda Minji selalu melarang sang putri terlalu lama di Restonya. Jika pengunjung sedang ramai, asap-asap dari daging panggang sesekali membuat penyakit asma Minji kambuh.

"Tidak... obatnya habis." gumam Minji saat menyadari inhaler miliknya sudah habis.

"Kebetulan, aku ingin mengajakmu kontrol hari ini di salah satu temenku." ujar Jimin.

"Tapi... bukankah Dokter Ji yang biasa mengobatiku?"

Jimin memutar kran air lalu menghadapkan dirinya ke Minji.

"Tidak ada salahnya mencoba kan... lagipula dia dokter internis yang cukup ternama...." lalu Jimin mendekat ke arah telinga kanan sang adik.
"....dia masih muda dan juga tampan, siapa tahu kau menyukaiㅡ akh!"

Jimin meringis saat sang adik mencubit perutnya.

"Ish! oppa ini bicara apa huh?!" seru Minji kesal lalu kembali mencubiti sang kakak yang gemar menggodanya.

.

.

Jimin membawa sang adik ke rumah sakit ternama di Seoul. Setelah mendaftar, mereka di antar oleh perawat menuju ruang praktek dokter tersebut.

Still With YouWhere stories live. Discover now