pendekatan level...entahlah

1.5K 198 36
                                    


Satu hari lagi telah dilewati oleh si Heroine kita, hyuuga Hinata, dengan status warga KHS yang telah melekat padanya. Harinya berjalan baik, meskipun ia lupa membawa kotak pensilnya. Kini Hinata dan rombongannya sedang berjalan menuju tempat parkir untuk pulang menuju alam mereka masing-masing.

"Hari ini Sasuke kenapa ngga datang ya, No?"sakura menyeruput jus strawberinya. Di sampingnya ino sedang melihat lihat tiktok.

"Ya ngga tau, emang gue bininya ... eh ... amiiiin"

"Ih apaan sih halu banget"
Matsuri nyinyir. Ia men-touch up bibirnya yang terasa kering. Belakangan bibirnya sering pecah pecah, tenten bilang itu karena keseringan ngomongin orang.

Hari ini Sasuke absen, membuat para cewek merasa dandanan mereka tadi pagi sia-sia. Beberapa bahkan merasa rugi karena hari ini datang ke sekolah. Ketidakhadiran orang istimewa memang sangat berpengaruh terhadap sekitar.

"Menurut kamu kenapa ya, Hin?"
Tanya sakura pada Hinata yang tengah merhatiin layangan nyangkut. Ia jadi nostalgia, dulu ia dan Neji pernah ngejar layangan orang yang benangnya putus dan berakhir dengan Neji yang kainjek paku.

"Apa kur?"

"Pangeran kita, Sasuke, absen, kenapa ya?"

"Ya aku mana tau, kenal juga baru sehari"
Iya, kenal baru sehari, tapi langsung kepikiran. Bahkan saat jam istirahat pertama hinata sengaja turun dengan dalih mau ke koperasi, padahal cuma mau liat sasuke. Eh dianya absen.

Mereka sampai di tempat parkir, sakura mengeluarkan motornya, Ino sudah mengenakan helmnya, bersiap untuk dibonceng sakura. Mereka memang selalu pulang bareng, tetanggaan soalnya. Sedangkan matsuri tengah menunggu ojek online pesanannya datang.

"Kamu yakin sendirian aja hin? Aku anterin pulang aja ya?"
Tenten menawari tumpangan dengan Vespa merahnya. Oh tentu tenten juga punya maksud lain, apa lagi kalo bukan buat ngeliat Neji. Jam jam segini kan Neji biasanya sering nongkrong di rumah Hinata.

Hinata menggeleng dengan mantap.
Untuk hari ini, gadis yang telah menghirup oksigen selama enam belas tahun di bumi pertiwi ini bertekad untuk mandiri. Hinata kan udah gede, walau selalu dianggap gadis kecil oleh ayah dan kakaknya. Ia juga udah bilang sama papanya supaya ngga usah jemput hari ini.

"Yaudah, nanti di bus jangan tidur, yang ada nanti rumah kamu kelewatan"

"Okayyy"

"Aku deluan ya, baiii.."
.
.
.

Ichiraku cafe, tempat nongkrong langganan Sasuke dan kawan kawan. Desainnya kece dan anak muda banget, apalagi menunya yang instagramable. Tak heran cafe ini selalu ramai setiap harinya.

Dan di sanalah Sasuke sekarang, duduk sendirian dengan secangkir americano di hadapannya. Ia memilih meja keempat dari pintu masuk. Alasannya karena letaknya yang paling ujung sehingga suasananya tenang dan terhindar dari kesibukan kafe.

Outfitnya bukan lagi seragam KHS yang itu itu aja, namun sweater abu- abu yang dipadukan dengan jeans dan sneakers. Jam tangan juga melingkari tangan kirinya dan airpods menyumbat telinganya. Cowok kesayangan KHS itu tampak segar dan mempesona. Beberapa pengunjung wanita tak henti melirik ke arahnya.

Kini, makhluk yang menjadi penyebab hilangnya semangat para ciwi KHS karena keabsenannya itu tengah menatap ke arah jendela. menunggu para sahabat tersayang menepati janji buat nongkrong.

Kringg

Dua orang masuk, salah satunya menatap sekitar untuk mencari seseorang, setelah menemukan objeknya, mereka mendekat.

"Woiii saaaassss...badboy juga ya Lo ternyata, udah berani bolos aja"

Naruto dan Shikamaru, dua dari enam orang yang berencana hadir. Mereka duduk di hadapan Sasuke dengan seragam KHS yang masih melekat di tubuh mereka. Maklum, sehabis bel pulang sekolah, mereka langsung tancap gas menuju ichiraku.

KHS Punya CeritaWhere stories live. Discover now