Chapter 12 - Keceplosan

139 16 5
                                    

🌺HAPPY READING🌺

Nanon membuka pintu rumah tidak lupa menyuruh Arin untuk tetap berada dibelakangnya.

"Loh Bang? Kok udah balik?", tanya seorang gadis yang menghampiri Nanon.

"Mama belum ke butik kan, dek?", tanya Nanon.

"Eum, tuh mama lagi didapur"

"Pas kalau gitu. Oke, makasih ya. Abang masuk dulu"

"Eh siapa itu yang dibelakang abang?", tanya Noni, adik perempuan Nanon yang langsung mendekati Arin.

"Oh Tuhan, boneka hidup dari mana yang abang bawa? Dapat darimana bang? Buat Noni kan ini? Iyakan?", tanya Noni antusias sambil memainkan pipi Arin.

Arin terdiam. Tidak dapat berkata-kata. Terlalu terkejut mendapat serangan dari adik perempuan Nanon yang baru pertama kali ia lihat.

"Eitss enak aja, punya abang ini"

"Ih apaan, abang cowo mana ada main boneka, jangan aneh-aneh deh bang. Punya Noni ini"

"Ntar aja kamu abang beliin boneka yang lain, ini punya abang"

"Gak mau, Noni pengennya yang ini. Imut banget Ya Allah"

"Ini punya abang, ntar kamu abang beliin yang lain. Ini boneka abang"


PLAK


"Boneka-boneka, enak aja kalau ngomong", Arin mencubit keras lengan Nanon.

"Aw aw aww ampun Rinnn aduhh"

"Salah sendiri ngomong sembarangan. Nih rasain nih", Arin terus melayangkan cubitannya.

"Loh? Boneka nya hidup?", Noni terkejut.

Arin beralih menatap Noni, tersenyum dan mengelus rambut adik perempuan dari Nanon.

"Kok Noni di elus tapi gue nya di cubit?", protes Nanon.

Arin menatap garang Nanon, Nanon diam.

"Kakak bukan boneka. Kakak temennya Kakak kamu. Nama Kakak Arin", kata Arin pada Noni dengan senyum manisnya.

Noni ikut tersenyum.

"Kenalin kak, aku Noni. Kakak imut banget, aku boleh peluk ya", Arin mengangguk mengiyakan.

Arin menepuk pelan punggung Noni.

Noni tersenyum senang.

Nanon ikut tersenyum senang melihat bahwa sang Adik menyukai Arin, begitupun sebaliknya.

"Kak Arin kedinginan ya?", tanya Noni khawatir.

"Sedikit", jawab Arin.

"Astaga iya, gue lupa. Mamaaa, ayo Rin", Nanon menarik tangan Arin menuju dapur. Meninggalkan seruan protes dari Noni.

"Abang! Kak Arin nya Noni mau di bawa kemana itu woyyy", Noni mengejar sang Kakak.

"Nanon Noni kalian kenapa lagi? Pagi-pagi jangan teriak ih, malu ama tetangga", kata Mama Nanon dan Noni yang masih sibuk dengan masakan dihadapannya.

"Nanon juga kok balik lagi? Bukannya tadi pamit ke kampus buat nyusulin Arin calon mantu mama?", Arin membelalakkan matanya saat mendengar perkataan Mama Nanon.

Nanon tertawa.

"Ini calon mantu mama udah Nanon bawain", kata Nanon dengan entengnya.

Sang Mama yang mendengar ucapan Nanon langsung menoleh ke belakang.

MY ANNOYING BOY (NANON)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang