Chapter 27 - Permintaan Nanon & Sakitnya Arin

148 13 2
                                    

Jangan Lupa Tinggalkan Jejak ya Readers. Vote and Comment dipersilahkan😊

         🌺HAPPY READING🌺

Dua Minggu Kemudian...

Nanon tengah duduk bersama sang Papa. Mereka sekeluarga saat ini sedang berjalan-jalan menikmati suasana pantai.

Sang Adik dan sang Mama tengah bermain dengan ombak sambil tertawa riang.

Mereka menikmatinya, terkecuali Nanon. Ia tidak bisa menikmati waktu liburan kali ini. Pikirannya terus melayang ke sosok gadis yang saat ini berada di negara yang berbeda darinya.

"Hey jagoan, kenapa melamun? Sejak kemarin Papa perhatikan kamu kayak gak fokus, gak semangat gitu. Ada apa?", tanya Papa Rama.

"Pa, Nanon izin balik duluan ya ke Jakarta", kata Nanon to the point.

"Loh? Kenapa?", Papa menatap Nanon kemudian tersenyum saat melihat sang anak bergerak gusar.

"Ok, papa ngerti. Arin ya?"

Nanon mengusap tengkuknya salah tingkah.

"Iya, Pa"

Papa Rama tertawa.

"Papa pernah muda, jadi Papa ngerti apa yang kamu rasain. Papa pernah rasain apa yang kamu rasain sekarang"

"Oh ya?", Nanon terlihat tertarik dengan pembicaraan sang Papa.

Papa Rama mengangguk.

"Kejadiannya udah lama, waktu Papa ama Mama masih pacaran. Kurang lebih kejadiannya sama kayak kamu dan Arin sekarang. Cuma beda nya Mama ama Papa udah pacaran, kamu dan Arin kan gak ada status", ledek Papa Rama.

Nanon mendengus.

"Papa ngeledek aku?"

"Gak tuh, papa gak ngerasa gitu. Kamu aja kali yang mikir papa ledekin kamu"

"Sama anak sendiri jahil banget heran"

"Kan nurun di kamu, kamu kan sering jahilin Arin. Papa juga gitu waktu muda, sering banget jahilin mama kamu"

"Respon mama gimana pas papa gangguin?"

"Seneng lah, kan yang gangguin ganteng", kata Papa Rama sambil menyisir rambutnya menggunakan jari.

"Ya in pah, ya in"

"Jadi kapan kamu pengen balik?"

"Lusa pah, aku di bolehin balik kan?", tanya Nanon memastikan.

Papa Rama mengangguk.

"Noni cerita ke Papa, kamu kangen banget ama Arin. Kenapa gak nelpon atau kirim pesan ke calon mantu papa?"

"Udah pa"

"Kapan?", tanya Papa Rama sambil meminum es kelapanya.

"Dua minggu yang lalu"

UHUK UHUK

"Papa pelan-pelan minumnya, keselek kan", kata Nanon sambil menepuk pelan punggung sang Papa.

Papa Rama menatap Nanon dengan pandangan penuh tanda tanya setelah tenggorokannya terasa lebih baik.

"Dua minggu yang lalu?!"

Nanon mengangguk.

"Itu pun aku ngobrolnya ama Arin gak lama. Cuma 5 menit"

"Ih greget papa ama kamu. Kenapa gak nelpon Arin setiap hari?"

MY ANNOYING BOY (NANON)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang