(Zes)

15 7 0
                                    

"Surat apa ini?"gumam Rheanna.

Ia menemukan sebuah amplop putih yang kemungkinan adalah hasil tes sesuatu. Rheanna membukanya, ia pun membelalakan matanya ketika membaca isi hasil tes itu.

"Tante....mengapa kau menyembunyikan penyakitmu dariku?"

Ya, tante Rheanna di diagnosa oleh dokter menderita kanker otak stadium akhir. Pantas saja minggu-minggu ini Rheanna melihat ada yang berbeda dari Cyka, tante angkatnya itu. Cyka setiap hari selalu menggunakan penutup kepala dan wajahnya pun pucat.

"Akh...."teriakan pun terdengar dari arah dapur.

Rheanna menjatuhkan surat hasil tes itu dan langsung memeriksa ke arah dapur yang ia ketahui itu adalah suara tantenya.
Rheanna melihat tantenya yang tidak sadarkan diri. Ia langsung menghubungi pihak rumah sakit.

♣♣♣♣♣

"Tante, mengapa kau menyembunyikan rahasia sebesar ini padaku?. Apa tante tidak menganggapku sebagai keluargamu?"tanya Rheanna.

Cyka tersenyum dan menggelengkan kepalanya.
"Bukan itu maksud tante sayang. Tante sanggat menyayangimu, karena itu tante tidak ingin kau bersedih karena ini"jelas Cyka.

"Nee tante, kau malah membuatku bersedih sekarang. Jika aku tahu tante sedang berjuang melawan penyakit ini. Aku pasti tidak akan membiarkan tante bekerja dan membiarkan tante untuk mendapatkan perawatan di rumah sakit"ucap Rheanna.

Rheanna mengusap-usap punggung tangan Cyka dengan lembut, memberikan kekuatan pada tantenya yang terbaring lemah.

"Kau baru berusia 17 tahun Rheanna. Kau sedikit lagi lulus dari sekolahmu. Tante berdo'a pada Tuhan untuk memanjangkan usia tante, setidaknya sampai kau lulus"jelas Cyka dengan tatapan lembutnya.

"Aku akan mencari uang untuk membiayakan pengobatanmu tante. Bagaimana pun kau harus sembuh, kau wanita yang kuat tante. Aku tidak ingin kehilanganmu, aku tidak ingin kehilangan orang yang aku sayangi untuk kedua kalinya"ucap Rheanna dengan suara parau.

"Tidak Rheanna, jangan lupakan belajarmu dengan bekerja. Tante tidak ingin kau sakit sayang"ucap Cyka, mengusap-usap kepala Rheanna.

"Kau masih mempedulikanku daripada dirimu sendiri yang sedang sakit"lirih Rheanna.

Cyka mengembangkan senyum di wajah pucatnya.
"Rheanna, mengapa kau sangat takut kehilangan tante. Walaupun tante bukan siapa-siapa di hidupmu?"tanya Cyka.

"Jangan mengatakan itu tante. Kau malaikat bagiku, kau selalu melindungiku dari usiaku 3 bulan di dunia ini. Ketika aku di buang oleh kedua orang tuaku di pembuangan sampah. Kau datang menyelamatkan aku dan memberikanku kehangatan seorang ibu. Dan karena aku, tunanganmu pergi meninggalkanmu. Mengapa tante tidak mencari pria lain, itu dapat mengurangi rasa bersalahku padamu"

Rheanna berbicara dengan tubuh yang bergemetar menahan tangis. Ia tidak ingin meneteskan air matanya di hadapan orang yang sudah menderita karenanya.

"Rheanna akan tahu nanti, apa alasan tante tidak mencari pria lain. Dan kau tidak bersalah sedikit pun dalam hal ini. Tante sangat menyayangimu, sehingga tante lebih baik kehilangan tunangan tante daripada harus kehilanganmu Rheanna hiks..."

Rheanna (On going)Where stories live. Discover now