(Zeven)

14 6 1
                                    

Rheanna mengengerjap-ngerjapkan matanya tidak percaya.
"Kau bercanda meneer, kau sudah dewasa dan karena itu kau tidak memerlukan asisten lagi untuk mengurus keperluanmu. Hahaha meneer, kau ini ingin menipuku ya"ucap Rheanna tertawa renyah.

"Hahaha....."Barend pun tertawa dengan di buat-buat.

Brak...

Baren berdiri dan mendaratkan kedua tangannya di atas meja. Ia menundukkan wajahnya menatap tajam Rheanna.

Rheanna memberhentikan tawanya. Ia susah payah menelan salivanya ketika wajah Barend sangat dekat. Sehingga setiap hembusan nafas Barend yang memburu pun menerpa mengenai kulit halus wajah Rheanna.

"Hentikan leluconmu itu Rheanna. Kau kira saya sudah sangat tua?. Sudah tidak memerlukan seorang asisten pribadi?. Jawab saya!"ucap Barend geram.

Rheanna memundurkan wajahnya sedikit.
"Bukan itu maksud saya meneer. Saya lupa jika kau orang yang sangat sibuk, pasti karena itu kau membutuhkan seorang asisten untuk mengurus keperluan pribadi meneer"jelas Rheanna dengan hati-hati.

"Huft..."Barend menghembuskan nafasnya berat.

Barend duduk kembali di kursi kebesaran miliknya. Ia mengendurkan ikatan dasinya yang terasa mencekik leher.
"Bagus jika kau tahu itu. Mulai besok kau tinggal di mansionku"ucap Barend.

Rheanna menggelengkan kepalanya dengan cepat.
"Tidak meneer, saya tidak ingin tinggal di mansion meneer. Saya akan tetap tinggal di rumah saya"ucap Rheanna menolak.

"Dan bagaimana jika saya membutuhkanmu pada malam hari?"tanya Barend menantang.

'Malam hari?. Untuk apa dia membutuhkanku malam-malam?'pikir Rheanna.

"Jangan berpikiran macam-macam dengan otak kotormu itu Rheanna. Ekhem, maksud saya jika saya membutuhkan bantuanmu untuk menyetrikakan pakaian saya malam-malam bagaimana?"tanya Barend.

"Itu tidak mung..."

"Kau menolak tinggal di mansion saya?. Baiklah jika kau menolak, maka kau tidak dapat bekerja menjadi cleaning services lagi. Sebab, aku sudah mengganti pekerjaan lamamu dengan pekerjaan yang baru, yaitu asisten pribadi saya. Tetapi kau menolaknya juga. Baiklah kau boleh keluar dari ruangan saya, dan pergilah dari kantor ini. Dan tentunya jangan pernah kembali lagi"ucap Barend.

Barend pun memfokuskan dirinya menandatangani berkas-berkasnya. Meskipun otaknya sedang tidak bekerja dengan baik karena gadis di hadapannya ini.

Barend melirik sekilas Rheanna  yang tampak terdiam, memikirkan keputusan apa yang akan ia pilih. Rheanna beranjak dari duduknya. Hal itu membuat Barend semakin menyibukkan diri dengan pekerjaannya.

"Baiklah meneer, saya akan keluar dari kantor ini..."ucap Rheanna tidak bersemangat.

Barend mengangkat wajahnya. Memperhatikan Rheanna yang berdiri di hadapannya.

"Dan bekerja di mansion meneer menjadi asisten pribadi"lanjut Rheanna menunduk.

Barend menerbitkan senyumnya. Tetapi ia langsung menghilangkan senyumnya itu ketika Rheanna melihat ke arahnya.

Rheanna tersenyum.
"Saya permisi meneer"ucap Rheanna, lalu melenggang pergi.

'Mengapa aku merasakan ada sesuatu yang baru jika berada di dekatnya?'bathin Barend.

Rheanna (On going)Where stories live. Discover now