Bab pertama

426 20 2
                                    

"Tuan putri lama sekali, aku sampai bingung bagaimana cara mengulur waktu" ucap seorang penjaga istana.

"Maaf maaf" ucap Luna sambil terkekeh.

"Yang mulia menunggumu di ruang kerjanya, putri" ucap penjaga istana itu lagi.

Luna mengangguk mengerti lalu berlari ke kamarnya.

Ia harus mengganti pakaiannya sebelum bertemu ayahnya, entah kali ini apa yang akan ayahnya katakan tentangnya.

Setelah mengganti pakaiannya ia langsung pergi ke ruangan kerja milik ayahnya.

"Yang mulia sudah menunggu anda di dalam" ucap penjaga yang sedang bertugas.

Luna tersenyum lalu memasuki ruangan kerja milik ayahnya.

"Kali ini kau darimana?" ucap Felix De Aelius.

"Sepertinya tanpa ku beritahu kau sudah tau duluan" ucap Luna lalu duduk di salah satu sofa yang ada di ruangan itu.

"Kau harus banyak belajar tata krama Luna"

"Aku tidak menyukainya"

"Mau di nasehati bagaimana pun kau akan selalu membantah"

Luna tak menggubris perkataan ayahnya.

"Lusa kau akan bertemu dengan calon priamu, dan kau akan segera menikah dengannya" Tambahnya

Luna membulatkan matanya, ia benar benar terkejut dengan apa yang baru saja ayahnya katakan.

"Kau ingin aku menikah? Bahkan aku baru berusia 16 tahun!" Teriak Luna

"Calonmu juga berumur 16 tahun, aku tidak menerima penolakan"

"Bahkan Eliana saja belum kau suruh menikah, padahal dia lebih tua dariku" Luna mulai geram.

"Dia lebih bertanggung jawab darimu, Luna. Keluarlah, aku masih banyak pekerjaan" ucap Felix lalu beralih ke berkas yang harus ia kerjakan.

Luna keluar dari ruangan dengan perasaan yang sangat kesal, ia kembali ke kamarnya dan mengunci pintunya.

Ia benar benar tidak mengerti jalan pikiran ayahnya, menikah? Bahkan dia baru berusia 16 tahun.

Lusa pun datang, calon pria yang di maksud oleh felix juga sudah datang.

Luna tak berniat mendatangi pertemuan itu, dan malam itu ia kabur lewat jendela kamarnya.

Dan hal itu membuat Felix sangat marah pada Luna, Luna sangat kekanak kanakan pikirnya.

"Ia jadi besar kepala karena semua orang memperlakukannya seperti tuan putri" ucap Felix geram.

Eliana yang berada di sebelah Felix mencoba menenangkan ayahnya.

• • •

Luna kabur dari istana selama tiga hari, ia baru kembali ke istana pagi ini. Tentu saja ia langsung mendapatkan ocehan dari ayahnya.

Dan karena hal itu Luna mendapat hukuman tidak boleh keluar dari kamarnya tanpa di awasi oleh Rad schroerder. Salah satu ksatria kepercayaan ayahnya.

"Huft membosankan sekali" ucap Luna lalu menyenderkan badannya di sofa.

Luna sudah seminggu lebih di kurung di dalam istana oleh ayahnya, bahkan ia di paksa untuk mengikuti kelas tata krama.

Dan Luna sangat benci itu.

"Makanya jangan coba coba kabur dari istana" ucap Rad

"Kau tidak jauh berbeda dengan ayah ternyata" ucap Luna sambil memberikan tatapan datar.

Princess LunaWhere stories live. Discover now