Bab 3

78.1K 6.4K 70
                                    

Happy Reading

Jangan Lupa vote dan Comment!

***

"Apa? Dia nolak kotak makanan kamu kay? Bener-bener songong tuh Gus Raffa!" ucap Dilla kesal.

"jahat banget sih Gus Raffa, kok ga punya hati banget. Setidaknya kan dia ambil kotak makananya. Enggak ngehargain banget perjuangan Kayla masak!" ucap Lia tak kalah kesal.

Kayla hanya diam mendengarkan komentar teman-temannya , Kayla juga tidak menyangka kalau Gus Raffa akan menolak kotak makanannya.

"Kay kamu dipanggil sama Bu Rara tuh disuruh ke ruangannya" titah Rani yang baru saja dari ruang guru.

🌻🌻🌻

"Assalamualaikum" ucap Kayla memberi salam.

" Waalaikumsalam, duduk kay" titah Bu Rara. Kayla pun duduk di kursi depan meja Bu Rara.

"Gini Kay, sebentar lagi kan ada olimpiade sains. Ibu ingin kamu yang menjadi perwakilan sama Bagas ya" jelas Bu Rara.

Kayla sudah tidak kaget mendengar permintaan Bu Rara. Karena tahun sebelumnya Kayla dan Bagas juga yang mewakili sekolah untuk ikut perlombaan.

"Baik Bu, kira-kira siapa nanti yang jadi pembimbingnya ya Bu?"

"Oh iya, nanti yang jadi pembimbingnya Gus Raffa" jawab Bu Rara yang diakhiri dengan senyuman.

"Kenapa harus Gus Raffa bu?" tanya Kayla.

"karena ibu dan juga guru-guru yang lain kan tidak bisa 24 jam di pesantren, jadi ibu meminta Gus Raffa yang membimbing kamu sama Bagas"

"Tapi bu-" belum sempat Kayla menyelesaikan ucapannya Bu Rara sudah memotong ucapannya terlebih dahulu.

"Sudah tidak apa-apa, lagi pula Gus Raffa itu kan lulusan Mesir. Ibu yakin kamu sama Bagas bisa jadi juara" potong Bu Rara.

Sedikit aneh memang, apa hubungannya antara lulusan Mesir dengan perlombaan sains? Tapi... Ah sudahlah.

Kayla hanya bisa pasrah dengan keputusan Bu Rara.

"Yasudah Bu kalau begitu saya pamit dulu. Assalamualaikum"

🌻🌻🌻

"Hari ini siapa yang mau ke kantin?" tanya Kayla.

Mereka memang selalu bergantian ke kantin untuk mengambil jatah makan siang.

"Biar aku sama Lia deh. Lagian kamu juga baru balik kan dari ruang guru" ucap Rani.

"Kamu emang paling baik deh Ran" balas Kayla sembari menjukkan senyumannya

"Dasar modus!" ucap Lia.

Setelah menyelesaikan makan siangnya, mereka tidak langsung membubarkan diri. Mereka memilih mengobrol sejenak sembari menikmati udara segar di luar kamar.

"Kay tadi dikantin ada Gus Raffa lho!" seru Rani.

"Iya kay, udah gitu beliau makan sama santri-santri lagi. Pantes aja banyak yang nge-fans" ucap Lia menambahkan.

Kayla yang tadinya semangat mendengarkan cerita teman-temannya mendadak menjadi lesu.

"Tau gitu tadi aku aja yang ke kantin, kan lumayan bisa ketemu Gus Raffa" gerutu Kayla sembari memajukan bibirnya lima senti.

"Bukannya kamu masih marah Kay gara-gara ditolak makanananya?" tanya Dilla.

"Mana bisa aku marah sama calon imamku" seru Kayla sembari tertawa.

"Mimpinya jangan ketinggian Kay, nanti kalau jatuh sakit" ledek Lia yang membuat semuanya ikut tertawa.

"Udah ah males ngomong sama kalian!" ucap Kayla yang kembali memanyunkan bibirnya.

Kayla akhirnya memilih membaca novel sembari menunggu ashar.

"Assalamualaikum, Mbak Kayla di panggil sama Gus Raffa ditunggu di Ndalem" ucap Nadia yang merupakan adik kelas Kayla.

"Waalaikumsalam" jawab Kayla, Rani, Dilla, dan Lia bersamaan

"Terimakasih ya Nad" sambung Kayla.

"Kamu bikin kesalahan apalagi Kay sampai dipanggil ke Ndalem" Tanya Rani.

"Aku juga nggak tahu. Yaudah aku ke Ndalem dulu ya mau ketemu sama calon imam" ucap Kayla disertai cengiran.

"Assalamualaikum" pamit Kayla dan bergegas menuju Ndalem.

'Gus Raffa? Ada apa kok nyuruh aku ke Ndalem' - batin Kayla.

Bersambung...

Halal yang Dirahasiakan [TERBIT]Where stories live. Discover now