Bab 9

62.5K 5.4K 53
                                    

Happy Reading

Jangan Lupa vote dan comment

***

Di sekolah kelas putra dan putri memang dipisahkan, mereka hanya dapat bertemu saat istirahat di kantin. Begitupula saat di pesantren, santri putra dan santri putri hanya dapat bertemu saat mengambil jatah makan.

"Assalamualaikum Kay" ucap Bagas saat bertemu di kantin.

"Waalaikumsalam Gas"

"Gimana kamu udah selesai belum ngerjain tugas yang kemarin dikasih Gus Raffa?"

"Belum Gas, masih ada beberapa soal yang aku belum paham" jawab Kayla.

"KAYLA BURUAN LAMA BANGET SIH!" teriak Lia

Suara Lia memang cetar membahana, dia paling cerewet, bawel, dan berisik. Pokoknya mulutnya udah kaya pengeras suara.

"Yaudah kita duluan ya Gas. Assalamualaikum" ucap Kayla

"Waalaikumsalam" jawab Bagas
'Baru aja mau PDKT, eh si kaleng rombeng udah ganggu aja' - batin Bagas kesal.

Bagas sudah lama menyukai Kayla, namun Kayla selalu saja menolaknya. Berulang kali Bagas menyampaikan perasaannya namun Kayla tidak bisa menganggapnya lebih dari seorang teman.

"Kay kamu mau kan jadi pacar aku?" tanya Bagas  saat dia mengungkapkan perasaannya.

Kayla dengan cepat menggelengkan kepalanya. "Kita belum lama kenal Gas, jadi nggak mungkin aku mau jadi pacar kamu" jawab Kayla.

Saat itu mereka masih kelas 1 SMA, jadi wajar saja bila Kayla menolak karena dia belum lama mengenal seorang Bagas.

Bagas tidak menyerah begitu saja, percobaan kedua dia lakukan saat sudah duduk di bangku kelas 2 SMA.

"Kay kamu mau kan jadi pacar aku?" tanya Bagas penuh harap sembari menyerahkan coklat.

"Maaf Gas aku nggak bisa"

"Lho kenapa? kita kan udah saling kenal"

"Aku ngga bisa nganggep kamu lebih"

Bagas tidak akan berhenti sampai dia bisa mendapatkan Kayla, Namun Bagas juga tidak pernah mengganggu Kayla secara berlebihan karena dia tahu itu hanya akan membuat Kayla risih dengannya.

"MBAK KAYLA!" teriak salah satu adik kelas mereka saat Kayla dan Lia sudah di koridor sekolah.

"Waalaikumsalam" ucap Kayla.

"Eh iya lupa, Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam, ada apa?" tanya Kayla.

"Ini ada titipan buat Mbak Kayla" ucapnya sembari menyerahkan box berwarna hitam dengan pita pink diatasnya.

"Dari siapa?" tanya Kayla sembari membolak-balikkan boxnya.

"Udah Mbak terima aja, aku pamit dulu ya. Assalamualaikum" ucapnya dan segera pergi tanpa penjelasan apapun.

"Dari siapa ya Ya?" tanya Kayla pada Lia.

"Aku juga nggak tahu, mungkin dari Bagas" tebak Lia asal.

"Kalian lama banget sih cuma ke kantin kaya ke planet pluto!" sahut Dilla dengan kesal.

"Box dari siapa itu Kay?" tanya Rani.

Kayla mengendikkan baunya. "Aku juga nggak tahu"

"Dari Bagas" sahut Lia.

"Itu kan baru perkiraan Ya!" ucap Kayla

"Ya bisa jadi sih Kay, kan kita juga tau sendiri Bagas sama kamu gimana" sahut Dilla.

Setelah pulang sekolah Kayla langsung membuka box nya di kamar. Setelah dibuka ternyata isinya...

"Jilbab?!" ucap  Kayla heran sembari mengambilnya dari box. Jilbab bermotif bunga berwarna coklat.

"So sweet juga si Bagas" ucap Lia terkekeh

"Tapi kok Bagas tadi nggak ngomong apa-apa pas ketemu di kantin?" tanya Kayla yang semakin bingung.

"Ya siapa tau dia mau bikin surprise gitu Kay" ucap Dilla

"Yaudah lah Kay rezeki kamu, kalo kamu nggak mau buat aku aja jilbabnya" sahut Lia

"Enak aja, ini tuh buat aku. Yaudah deh nanti aku bilang makasih sama dia"

"Eh ini ada suratnya juga ternyata"

Maaf ya, semoga kamu suka :)

Bersambung...

Tungguin part berikutnya ya!!!

Halal yang Dirahasiakan [TERBIT]Where stories live. Discover now