Bab 10

77K 5.7K 120
                                    

Happy Reading

Jangan Lupa vote dan comment

***

"Kay kamu nggak ke Ndalem?" tanya Rani

"Mau ngapain emangnya?"

"Kamu lupa kalau kamu harus bimbingan sama Gus Raffa?"

"Kamu lupa juga kalau aku udah ngundurin diri?"

"Kamu nggak boleh mengundurkan diri Kay. Udah sana ke Ndalem, udah ditunggu Gus tampanmu" balas Rani.

"Mukaku mau ditaruh dimana Ran kalo tiba-tiba aku ikut bimbingan"

"Udah kamu nggak usah khawatir, Gus Raffa juga udah tahu yang sebenarnya" ucap Rani santai

Kayla membelalakkan matanya ketika mendengar ucapan Rani "Kok bisa? Tapi kok Gus Raffa nggak ngomong apa-apa sama aku?"

"Kamu kebanyakan nanya deh Kay udah sana ke Ndalem" ucap Lia dengan nada kesal.

Kayla berpikir sejenak, kemudian terlintas sesuatu di otaknya.

'Kalo aku bimbingan, ada untungnya juga aku bisa ketemu sama Bagas kan bisa sekalian bilang makasih sama dia' -batin Kayla

"Yaudah deh aku ke Ndalem dulu" Kayla pun segera melangkahkan kakinya ke Ndalem.

Namun saat sudah berada di dapur Ndalem langkah Kayla terhenti karena dicegah oleh Nindy and the geng

"Mau kemana kamu?" tanya Nindy dengan nada sinis

"Mau ke Ndalem"

"Kamu nggak usah caper deh sama Gus Raffa! Aku udah bilang kan sama kamu buat jauhin Gus Raffa? Dia itu milik aku!" ucap Nindy dengan tatapan tajamnya

"Assalamualaikum, ada apa ini?" tanya Usatadzah Annisa yang tiba-tiba muncul dihadapan mereka.

"Waalaikumsalam"

"Nggak ada apa-apa kok Ustadzah, Kayla pamit dulu ke Ndalem ya"

"Nindy sama teman-teman juga pamit dulu ke kamar Us"

Ustadzah Annisa menganggukan kepala sebagai jawaban

'Ada apa sama mereka, kenapa membicarakan Gus Raffa?' - batin Ustadzah Annisa

"Assalamualaikum" ucap Kayla saat sudah tiba diruang tamu Ndalem

"Waalaikumsalam" jawab Raffa dan Bagas

"Bagaimana tugas kemarin masih ada yang belum selesai?" tanya Raffa memulai bimbingan

"Sudah selesai semua Gus" jawab Bagas

"Alhamdulillah kalau begitu, sekarang kalian lanjutkan halaman berikutnya ya"

Bagas dan Kayla mulai fokus mengerjakan soal-soal latihan olimpiade

"Gus Raffa nggak mau minta maaf gitu sama Kayla?" tanya Kayla disela-sela mengerjakan soal.

Bagas dan Gus Raffa secara bersamaan menatap ke arah Kayla dengan bingung "Untuk apa saya minta maaf sama kamu?" tanya Raffa

"Gus Raffa kan kemarin udah marah-marah, padahal Gus Raffa yang salah"

Raffa terkejut mendengarkan ucapan Kayla namun dia segera mengembalikan ke ekspresi datarnya

"Kemarin kamu juga salah" ucap Raffa dan tentunya dia berbohong. Sebenarnya Raffa masih merasa bersalah atas kejadian kemarin apalagi dirinya sampai meminta Kayla mengundurkan diri untuk ikut olimpiade.

Keadaan menjadi hening sesaat, Kayla tidak berniat menjawab ucapan Raffa. Bukan jawaban seperti itu yang Kayla harapkan, namun harapan tetaplah harapan.

"Kamu salah Kenapa tidak meminta ijin kalau kamu sakit" sambung Raffa.

Kayla hanya tersenyum karena sudah terlanjur kesal dengan Gus Raffa.

Beberapa soal sudah terjawab dengan benar. Mereka mengakhiri bimbingan belajar hari ini.

Saat sudah berada diluar Ndalem, Kayla mencegah langkah Bagas yang hendak kembali ke pesantren putra.

"Bagas tunggu!"

Bagas yang mendengar namanya dipanggil, lantas menghentikan langkahnya dan berbalik badan ke kebelakang.

"Kenapa Kay?" tanya Bagas.

"Makasih ya"

"Makasih untuk apa?"

"Makasih udah ngasih Kayla jilbab"

Bagas mengernyitkan dahinya karena bingung dengan ucapan Kayla. Dia tidak pernah merasa dirinya memberi jilbab pada Kayla

"Jilbab apa ya Kay?" tanya Bagas

"Kamu nggak usah pura-pura lupa gitu Gas, santai aja kali nggak usah malu!"

"Tapi aku beneran nggak pernah ngasih kamu jilbab Kay"

"Kamu serius Gas?" tanya Kayla

"Dua rius malah" ucap Bagas sembari membentuk 'V' pada jarinya

'Terus kalau bukan Bagas siapa dong?!' - batin Kayla

"Yaudah deh Gas aku permisi dulu ya. Assalamualaikum" Kayla pun buru-buru meninggalkan Bagas dan mencari Mela untuk menanyakan siapakah sebenarnya yang memberi box hitam dengan pita pink kemarin.

"MELA!" teriak Kayla saat kebetulan melihat Mela di depan aula pesantren.

"Iya Mbak ada apa?"

"Jelasin ke aku sebenarnya siapa yang ngasih box itu?"

"Ee..anu Mbak" raut wajah Mela mulai terlihat gelisah.

"Siapa Mel?" desak Kayla

"Aduh gimana ya Mbak" balas Mela sembari meremas ujung jilbabnya.

"Udah kamu jujur aja box kemarin itu dari siapa?"

"I-tu dari Gus Raffa" ucap Mela

Bersambung...

Tungguin part berikutnya ya!!!

Halal yang Dirahasiakan [TERBIT]Where stories live. Discover now