Bab 6

68K 5.7K 134
                                    

Tidak hanya Rani yang menatap dengan heran ke arah Gus nya tersebut, melainkan juga dengan Dilla dan Lia yang ikut akan menjenguk Kayla.

"Gus Raffa ngapain ke UKS? Didalam ada Kayla kan? Dia baik-baik aja kan Gus?" tanya Lia beruntun tanpa henti.

"Silahkan kalian masuk saja. Saya Permisi dulu. Assalamualaikum" ucap Gus Raffa dan kemudian melangkah pergi.

"Waalaikumsalam" jawab ketiganya kompak.

"Gus Raffa kok bisa ada di UKS ya?" tanya Lia penasaran.

"Iya ya, aneh banget" timpal Dilla.

"Udah ayo kita masuk aja ke UKS!" ajak Rani mengakhiri rasa penasaran kedua temannya.

"Assalamualaikum Kay" ucap Rani memberi salam.

"Waalaikumsalam"

"Gus Raffa tadi abis kesini ya kay?" tanya Lia.

"Huuuus!!! Kamu ini bukannya nanyain kabar Kayla dulu gimana. Ini malah nanyain Gus Raffa!" ucap Rani

"Hehehe maaf Ran, abisnya aku penasaran" jawab Lia sembari mengangkat jarinya membentuk 'V'

"Aku juga nggak tau tiba-tiba Gus Raffa kesini terus ngasih aku itu" jawab Kayla sembari menunjuk plastik yang tergeletak di atas nakas.

"Kemajuan berarti dong Kay, Gus Raffa udah mulai perhatian sama kamu" ucap Lia

"Beliau bukannya perhatian tapi cuma nggak mau disalahin" ucap Kayla lantas memanyunkan bibirnya. Mengingat ucapan Gus Raffa membuat hatinya sedikit sakit.

🌻🌻🌻

"Assalamualaikum Gus Raffa" ucap ustadzah Annisa

"Waalaikumsalam, ada apa ustadzah?"

"Ini Gus tadi saya buatkan Gus Raffa teh hangat" ucap ustadzah Annisa sembari menyerahkan secangkir teh.

"Tidak usah repot-repot ustadzah, lagipula saya juga mau ke masjid"

"Tidak repot kok Gus. Saya buatkan teh karena saya tahu Gys Raffa pasti capek abis ngajar"

"Yasudah kalau begitu, terimakasih ya" ucap Gus Raffa yang akhirnya mengalah untuk menerima teh hangat karena merasa tidak enak dengan ustadzah Annisa kalau harus menolaknya.

Dibalik pembicaraan keduanya, diam-diam ada segerombolan santri yang mendengarkan semuanya.

"Aku yang kasih makan ditolak mentah-mentah, giliran ustadzah Annisa yang ngasih teh malah diterima" gerutu Kayla lirih

Ya, Kayla dan ketiga temannya lah yang tidak sengaja mendengarkan pembicaraan antara Gus Raffa dan ustadzah Annisa diam-diam ketika mereka ingin kembali ke kamar.

"Udah Kay sabar aja" ucap Lia sembari menepuk bahu Kayla.

"Makanya kay nggak usah berharap terlalu tinggi sama seseorang, kalau nggak sesuai ekspektasi kamu sendiri yang nanti sakit hati" ucap Rani

"Udah yuk kita siap-siap, bentar lagi jamaah ashar"

Selesai jamaah para santri biasanya sibuk dengan kegiatan masing-masing, ada yang mengaji, istirahat ada pula yang mandi sambil mencuci.

"Assalamualaikum, Mbak Kayla ditunggu Gus Raffa di Ndalem" ucap Nadya

"Waalaikumsalam"

"Males ah, aku lagi nggak mood ketemu Gus Raffa" ucap Kayla tanpa mengindahkan ucapan Nadya. Sepertinya ada yang terlupakan oleh Kayla.

Beberapa menit Kayla masih bergelung di atas kasurnya hingga terdengar suara Rani yang baru saja tiba di kamar. Rani biasanya nderes Alqur'an dimasjid usai jamaah ashar, berbeda dengan Kayla, Dilla dan Lia yang mengikuti kelas Madin setelah jamaah ashar.

"Kay kamu nggak ke Ndalem?" tanya Rani

"Nggak ah Ran aku lagi males ketemu Gus Raffa"

"Kamu nggak lupa kan Kay kalo sore ini kamu ada bimbingan olimpiade sama Gus Raffa?"

"Astaghfirullah, iya Ran aku lupa!" Buru-buru Kayla bersiap menuju ke Ndalem. Yang lain hanya menggelengkan kepala melihat kelakuan Kayla.

"Assalamualaikum Gus, maaf Kayla telat" ucap Kayla sambil menunduk setibanya di Ndalem.

"Kamu sebenarnya niat tidak ikut olimpiade ini?" tanya Gus Raffa dengan nada tegas

"Maaf Gus" balas kayla yang masih menunduk tidak berani menatap lawan bicaranya.

Gus Raffa menghela nafas panjang. "Yasudah silahkan duduk"

"-Lain kali jangan sampai kamu telat lagi" sambungnya

"Nggih Gus"

Kayla akhirnya duduk di sebelah Bagas, namun belum sempat Kayla manapakkan tubuhnya di atas kursi, Gus Raffa sudah kembali mengeluarkan kata-katanya.

"Bagas kamu pindah disebelah saya, tidak baik laki-laki dan perempuan yang bukan mahramnya duduk berdekatan" titah Gus Raffa. Bagas pun patuh dan segera berpindah duduk disebelah Gus Raffa

"Silahkan kalian coba kerjakan halaman 25, kalau ada yang tidak paham kalian bisa tanyakan ke saya" ucapnya kembali.

"Kay kamu tahu nggak cara menghitung yang nomor 21?" tanya Bagas.

"Ini tuh-" belum sempat Kayla menyelesaikan ucapannya Gus Raffa sudah memotongnya terlebih dahulu.

"Kalau tidak paham tanyakan ke saya bukan ke temannya" ucap Gus Raffa ketus tanpa mengalihkan pandangan matanya dari buku matematika.

'Marah-marah mulu heran, untung ganteng' - batin Kayla.

Akhirnya bimbingan pun selesai, Kayla dan Bagas segera keluar dari Ndalem.

Kayla memilih duduk sejenak di samping Ndalem.

"Kay kamu kenapa sih daritadi kaya nggak semangat gitu ikut bimbingan?" tanya Bagas kemudian ikut duduk di sebelah Kayla.

"Nggak papa kok Gas, lagi capek aja" ucap Kayla sambil menampakkan senyum palsunya.

"Nggak papa cerita aj-"

"Ehm!" sahut Gus Raffa yang tiba-tiba muncul didepan Kayla dan Bagas.

"Rupanya kalian tidak mendengarkan ucapan saya tadi ya" sindir Gus Raffa kepada keduanya.

"Gus Raffa? Maaf gus" ucap Bagas yang terkejut melihat kedatangan Gus Raffa yang tiba-tiba.

"Ngapain Gus Raffa kesini?" tanya Kayla

"Saya yang seharusnya bertanya, ngapain kalian berduaan disini?"

"Kita cuma ngobrol biasa aja kok" jawab Kayla kesal.

"Kalian bukan mahram, tidak baik berduaan seperti ini meskipun hanya sekedar mengobrol"

"Terus apa bedanya dengan Gus Raffa yang mengobrol berduaan sama ustadzah Annisa!"

Entah keberanian darimana Kayla bisa mengeluarkan kata-kata tersebut. Kayla hanya terlanjur kesal dengan Raffa.

Setelah mengucapkan kata tersebut Kayla pun langsung pergi meninggalkan Raffa dan Bagas dalam posisi kebingungan terutama bagi Raffa.

Bersambung...

Tunggu cerita selanjutnya ya, pantengin terus😊

Halal yang Dirahasiakan [TERBIT]Where stories live. Discover now