Bab 8

63.5K 5.5K 20
                                    

"Baik Pak saya akan mengundurkan diri"

Happy Reading

Jangan lupa vote dan comment

***

"Kay ayo bangun sholat tahajud!" ucap Rani berusaha membangunkan Kayla yang sangat susah dibangunkan tidur.

"Engggh... bentar lagi Ran"

"Ayo Kay keburu telat!" Rani pun berusaha menepuk-nepuk lengan Kayla namun Rani justru membelalakkan matanya tatkala lengan Kayla terasa hangat, Rani pun segera menempelkan punggung tangannya ke dahi Kayla yang terasa panas.

"Kay kamu demam? Ini pasti gara-gara semalam kan?" ingatan Rani kembali ketika semalam Kayla datang basah kuyup setelah dari kamar mandi.

"Kayla kenapa Ran?" tanya Dilla.

"Demam. Aku mau ambil air hangat dulu di Ndalem ya" Rani bergegas ke dapur Ndalem mengambil air hangat.

"Kamu kenapa tidak ikut jamaah tahajud?" tanya Gus Raffa yang kebetulan ingin mengambil air minum di dapur.

"Mau minta air hangat Gus untuk ngompres" jawab Rani.

"Oh yasudah silahkan" setelah mengucapkan itu Gus Raffa kembali masuk ke Ndalem.

Rani dengan telaten merawat Kayla, dari mulai mengompresnya, membuatkan teh hangat bahkan Rani juga yang menyuapi Kayla sarapan.

"Hari ini kamu nggak usah masuk dulu ya Kay, nanti biar aku yang bikin surat ijinnya" ucap Rani sembari mengganti kompresan di dahi Kayla.

"Iya Ran makasih ya kamu udah baik banget sama aku" jawab Kayla.

"Dalam persahabatan nggak ada yang namanya kata terimakasih Kay" ucap Rani

Seharian Kayla hanya tiduran di kamar tidak mengikuti kegiatan pesantren satu pun bahkan sekolah pun dia tidak masuk.

Esok harinya Kayla sudah kembali masuk sekolah meskipun belum sepenuhnya pulih.

"Assalamualaikum semuanya" ucap Raffa yang kebetulan hari ini pelajaran SKI

"Waalaikumsalam Pak" ya.. Raffa meminta untuk memanggilnya Pak saat di lingkungan sekolah

Pelajaran pun berlangsung seperti biasanya
"Baik materi kita lanjutkan minggu depan. Assalamualaikum" ucap Raffa mengakhiri pertemuan hari ini.

"Kayla bisa keluar sebentar, saya mau berbicara" titah Raffa. Kayla hanya menganggukkan kepala sebagai jawaban.

"Ada apa ya Pak?" tanya Kayla saat sudah berdiri didepan Raffa.

"Kamu nggak bisa seenaknya gini Kay, kalau kamu memang tidak berniat mengikuti olimpiade bilang dari awal"

Kayla mengernyitkan dahinya karna bingung dengan ucapan Raffa.

"Maksudnya Pak Raffa gimana? Saya serius kok ikut olimpiade"

"Kemarin-kemarin kamu selalu telat datang bimbingan, dan kemarin kamu tidak datang sama sekali untuk bimbingan. Kalau kamu memang sudah tidak berniat lebih baik kamu mengundurkan diri saja-"

"-Masih banyak siswa lain yang bisa menggantikan kamu" sambung Raffa.

Kayla hanya bisa menunduk mendengar penuturan Raffa, Kayla juga sudah meneteskan air matanya. Baru kali ini ia mendengar Raffa berbicara keras terhadapnya.

"Baik Pak saya akan mengundurkan diri" ucap Kayla. "Assalamualaikum" sambungnya.

Raffa sempat melihat air mata yang menetes di pipi Kayla. Ada rasa bersalah dalam diri Raffa namun dia harus tegas pikirnya.

Raffas's Pov

Aku menatap langit-langit kamarku, tiba-tiba ada perempuan yang mengganggu pikiranku belakangan ini.

"Kenapa aku ngerasa bersalah ya sama Kayla" tanyaku bermonolog.

Ya.. Kayla lah sosok perempuan yang mengganggu pikirannya

"Kenapa aku jadi tidak tega melihat air matanya"

"Arrgh! Kenapa juga aku harus memikirkan Kayla, toh dia sendiri yang salah"

Aku pun pergi ke dapur ingin mengambil minum. Namun, saat ingin kembali ke Ndalem tiba-tiba ada yang memanggil namaku.

"Gus Raffa" panggil Rani

"Iya, kenapa?"

"Gus Raffa kenapa meminta Kayla mengundurkan diri dari olimpiade?" tanya Rani dengan sopan.

"Dia sendiri yang tidak berniat mengikuti olimpiade, selalu datang telat bahkan kemarin dia tidak datang sama sekali untuk bimbingan"

"Gus Raffa tau kalau kemarin Kayla sakit?"

"Kayla sakit?" bukannya menjawab, aku malah bertanya balik.

"Iya, itu sebabnya Kayla tidak ikut bimbingan kemarin" jelas Rani

Deg!

Rasa bersalahku semakin besar sekarang

"Maafin Rani yang tadi siang tidak sengaja mendengar obrolan Gus Raffa dengan Kayla di depan kelas"

"-Kalau begitu Rani permisi dulu Gus. Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam" jawabku

"Kenapa aku bisa sebodoh ini! Tidak mau mendengarkan penjelasannya terlebih dahulu dan malah bertindak gegabah"

"Astaghfirullah" ucapku sambil mengelus dada

Kini rasa bersalah semakin besar terhadap Kayla

Raffas's Pov End

"Kay kamu makan dulu ya terus nanti minum obat" ucap Dilla.

"Nanti aja Dil aku lagi nggak nafsu makan" ucap Kayla

"Nanti maag kamu kambuh lagi Kay kalo nggak makan, kamu juga belum benar-benar sehat" sahut Rani yang baru tiba di kamar.

"Gus Raffa kenapa nyebelin banget sih! Untung tampan" ucap Kayla.

"Haduh Kay, lagi sakit aja masih mikirin Gus tampanmu!" cibir Lia sembari melempar bantal tepat mengenai wajah Kayla.

"Biarin wleee!!!" ucap Kayla sambil menjulurkan lidahnya ke arah Lia.

Inilah hebatnya Kayla, dia bisa secepat itu berubah mood nya jika menyangkut tentang Raffa.

Bersambung

Tungguin part selanjutnya ya!!!

Author usahain bisa update setiap hari ya biar cepet kelar hehehe😁

Halal yang Dirahasiakan [TERBIT]Where stories live. Discover now