chapter 18

1.7K 215 8
                                    

Jiyeon terpaku selama beberapa detik saat jaehyun mengucapkan kalimat tanya nya. Apalagi dia bisa melihat wajah dingin bos nya itu membuat nya tiba tiba tak bisa berpikir apa apa.

"Saya hanya pergi menonton bersama kak doyoung" jawab jiyeon pada akhir nya

"Doyoung? Manajer kakak mu?" Tanya jaehyun melanjutkan langkah nya, di ikuti oleh jiyeon

"Iya, kami berjanji akan menonton hari ini, kebetulan film yang saya sukai sedang di tayangkan" jawab jiyeon

"Aku tak tau kalau kau dekat dengan nya" ucap jaehyun datar

"Tentu saja kami dekat, dia sudah bekerja dengan kakak saya selama 3 tahu-"

'Gue suka sama lo, udah dari 3 tahun yang lalu'

Kalimat nya terhenti ketika perkataan doyoung siang tadi lewat begitu saja di pikiran nya. Kalau di pikir pikir, banyak sekali petunjuk yang doyoung berikan untuk nya. Bodoh nya jiyeon karena tak menyadari perasaan pria itu.

'Sayang banget padahal gue juga sempet suka sama bang doyoung' batin jiyeon menyayangkan bahwa dia baru mengetahui perasaan pria itu hari ini. Andai saja doyoung mengaku lebih cepat, mungkin mereka sudah berpacaran sekarang.

Membayangkan berpacaran dengan pria yang di sukai nya dulu membuat yena mengulum senyum nya. Doyoung memang pria yang cukup galak, tapi di satu sisi juga manis secara bersamaan. Pria itu cukup perhatian, membuat jiyeon bisa menyukai nya dulu.

"Kau melamunkan sesuatu?" Tanya jaehyun membuat jiyeon sadar dari lamunan nya

"Maaf, pikiran saya tiba tiba teralih" ucap jiyeon

"Sepertinya kau benar benar berkencan dengan pria itu" ucap jaehyun datar

"Ya? Tidak, saya sedang tidak berkencan dengan siapa-"

"Selamat datang tuan, nona"

Bantahan jiyeon terpotong karena mereka sudah tiba di ruang makan yang sangat luas. Banyak sekali pelayan bertenaran untuk menyiapkan makanan.

Jaehyun duduk di salah satu kursi, di ikuti dengan jiyeon di samping nya. Tak lama kemudian, muncul tuan dan nyonya jung memasuki dapur bersama sama. Jiyeon yang melihat itu pun segera berdiri dari duduk nya dan membungkuk sopan pada kedua orang itu.

"Kita kedatangan tamu ternyata, istriku bilang bahwa jaehyun membawa sekretaris nya" ucap tuan jung ramah

"Selamat siang tuan, saya kim jiyeon, sekretaris sajangnim" ucap jiyeon memperkenalkan diri dengan sopan

"Ah iya, sudah lama sejak jaehyun membawa sekretaris nya kemari" ucap tuan jung

"Sudah lama pula aku tak kemari" timpal jaehyun datar

"Benar juga, lalu ini akhir minggu, namun kau tetap bekerja, jaehyun pasti merepotkan ku" ucap tuan jung ramag

"T-tidak, saya lebih banyak merepotkan sajangnim" jawab jiyeon cepat

"Bisakah kita cepat, aku tak ada banyak waktu" ucap jaehyun datar

"Anak ini tetap saja sedari dulu" gerutu tuan jung lalu duduk di kursi nya

"Silahkan hidangan pembuka nya" ucap pelayan membawakan hidangan pembuka.

Jiyeon terdiam saat melihat sebuah appetizer di depan nya. Ini baru pertama kali bagi nya di hidangkan hal seperti itu, membuat nya tak terlalu tahu peraturan nya untuk memakai berbagai garpu dan sendok di depan nya. Untung nya jaehyun sudah memakan makanan nya duluan hingga dia bisa meniru hal yang di lakukan jaehyun.

"Hari ini kau cepat sekali makan nya" ucap tuan jung yang melihat jaehyun langsung melahap makanan nya

"Ada banyak yang harus ku urus" jawab jaehyun datar

"Cepat habiskan makanan mu" titah jaehyun membuat jiyeon mempercepat makan nya

"Ck ck ck anak ini, bersikap baiklah sedikit pada sekretaris mu" ucap tuan jung

"Silahkan hidangan utama nya"

"Jaehyun pasti banyak merepot kan mu" ucap tuan jung pada jiyeon

"Ti-tidak, saya lebih banyak merepotkan sajang nim" jawab jiyeon cepat

"Kau banyak merepotkan nya tapi masih berada di sini?" Tanya nyonya jung

"Y-ya-"

"Aku yang memutuskan akan mempekerjakan nya atau tidak" potong jaehyun datar.

🍑🍑🍑

Jiyeon masih sibuk menata berkas berkas milik jaehyun di ruang kerja pria itu ketika sebuah telfon masuk dari jungwoo. Jaehyun sedang pergi entah kemana, dan menitahkan jiyeon untuk menata berkas berkas yang ada.

"Halo bang?" Ucap jiyeon memutuskan untuk menyalakan mode speaker karena hanya dia yang ada di sana

'Lo dimana?'

"Masih di rumah pak jaehyun"

'Hah? Gimana ceritanya?'

"Panjang banget, gue juga gak tau mau cerita dari mana" jawab jiyeon ikut bingung

'Lo..- tadi siang ada apa apa ya di antara lo ama bang doyoung' tebak jungwoo

"Kok.. tahu? Bang doyoung udah cerita?" Tanya jiyeon

'Nggak tuh, tapi di liat dari cara nya minum kek nya gue udah bisa nebak kenapa nya'

"Lo.. lagi sama dia?"

'Iya, dia mabuk parah, mana manggil lo trus dari tadi'

"Sorry" gumam jiyeon

'Lo tau kan gue gak bakal ikut campur urusan lo berdua, tapi gue gak mau kalian canggung'

"Iya.."

'Yaudah, gue tutup dulu'

Telfon pun tertutup membuat jiyeon terpaku di tempat nya untuk beberapa saat. Entah kenapa dia menjadi merasa bersalah terhadap doyoung.

Brak!

Sebuah suara pintu yang terbuka secara kasar mampu membuat jiyeon tersentak kaget dan berlari untuk melihat keadaan.

"Sa-sajangnim!" Seru jiyeon terkejut saat melihat jaehyun bersusah payah membuka sepatu nya dengan penampilan sedikit acak acakan.

Jas dan dasi yang pria itu gunakan sudah di tanggalkan dan berada di tangan kanan pria itu. Bahkan kancing kemeja nya terbuka hingga dua teratas. Jangan lupakan rambut nya yang teracak juga.

Jaehyun tak melirik sedikit pun ke arah jiyeon dan bergegas menuju dapur rumah nya yang tak jauh dari sana. Sedangkan itu jiyeon mengikuti dari belakang dengan pandangan khawatir. Tanpa banyak bicara, jaehyun membilas wajah nya di wastafel dapur nya dan mengguyur seluruh kepala nya.

"Sajangnim, apa ada yang anda butuh kan" ucap jiyeon panik

"Air es" gumam jaehyun membuat jiyeon tak seberapa dengar

"Ya?"

"Ambilkan aku air es" titah jaehyun ulang.

Dengan terburu buru, jiyeon segera mengambil sejumlah es batu di kulkas milik jaehyun dan menaruh nya di wadah yang cukup besar sebelum mengisi dengan air hingga penuh.

"Ini tuan" ucap jiyeon menyerahkan wadah itu.

Jaehyun mematikan air kran wastafel nya dan merendamkan kepala nya di sana selama 5 detik. Membuat jiyeon nyaris panik.

"Sajangnim, muka anda pucat, apa anda sakit" ucap jiyeon panik

"Pulanglah" guman jaehyun lirih

"Anda tidak terlihat baik baik saja, anda butuh sesuatu?" Tanya jiyeon kembali

Jaehyun menatap jiyeon selama beberapa detik membuat gadis itu meneguk ludah nya kasar. Tatapan pria itu sangat dingin dan mendominasi, di tambah wajah pucat nya. Tapi jiyeon sudah janji takkan mundur sekalipun bahkan bila jaehyun menyuruhnya pergi.

"Ya. Kau, kemarilah"

Tbc.

Sengaja update tengah malem:)

warm(따뜻한); jjhWhere stories live. Discover now