My Fate 30 - MEMALUKAN!

1.9K 190 6
                                    

Happy reading 😘😍

Berita pagi, telah terjadi kecelakaan di ruas jalan tol arah Bogor - Jakarta. Diketahui korban mengalami luka-luka dan dilarikan ke rumah sakit terdekat ....

"Udah bangun, An," sapa Omah begitu gue memasuki dapur.

Kebiasaan Omah kalau pagi itu, masak sambil nonton berita pagi. Keren banget kan Omah gue, dapur aja punya TV. Itu sih masih mending, karena di kamar mandi modern sekarang itu dilengkapi televisi.

"Udah. Omah bikin sarapan apa?"

"Nasi goreng sama telor dadar," jawab Omah.

"Kok nasi goreng sih? An kan nggak suka nasi goreng, Omah," protes gue.

Selama ini, Omah jarang bikin nasi goreng karena memang gue nggak begitu suka.

"Tau kok. Anjani bisa sarapan pakai sandwich aja, ya?"

"Lah, nasi goreng sebanyak itu mau buat siapa?"

"Buat gue dong. Iya kan, Omah?"

"Tentu. Nasi goreng ini Omah buatin khusus buat cucu laki-laki Omah."

WHAT?

"Kenapa dia bisa jadi cucu laki-laki Omah? Omah nggak adopsi dia kan?"

"Nggak perlu adopsi. Ya kan, Bal?"

"Ya dong, udah pasti," kekeh Iqbal sembari menghampiri Omah dengan piring di tangannya.

"Yang banyak ya Omah, Iqbal laper karena kemarin Iqbal punya hari yang berat."

Hari yang berat? Gue maksudnya?

"Siap. Buat cucu Omah yang paling ganteng, apa aja pasti Omah kasih."

HUEK!

"Haish! Mau eneg gue dengernya, Bal. Tau akh. Kalian itu ngeselin!"

Malas melihat duo love bird lebih baik gue mandi. Oh ya, HP gue ke mana, ya? Kenapa dari pagi tadi nggak keliatan.

Jadi itu, semalam gue sama Iqbal pulang bareng, atau lebih tepatnya Iqbal antar gue. Karena kasihan sama Iqbal, Omah minta Iqbal menginap. Omah beralasan mencemaskan Iqbal karena harus pulang malam. Padahal waktu juga masih jam 8 malam.

Ini Jakarta loh. Jam segitu jelas belum malam banget lah, tapi nggak tau kenapa Omah itu ngotot buat Iqbal menginap. Juga, katanya ada yang mau dia bicarakan dengan Iqbal, dan itu nggak melibatkan gue.

Gue cucu yang tersingkirkan karena Iqbal. Sinetron banget kan gue?

Anjani ... ini itu masih terlalu pagi buat lu bikin drama.

Tetapi, bukan hanya itu, Omah juga semalam keliatan cemas pas lihat gue balik. Bahkan, dia banyak berterimakasih sama Iqbal karena berhasil bawa gue balik dengan selamat. Anehnya, Omah juga nggak tanya kenapa gue bisa balik sama Iqbal. Padahal Omah sangat tau kalau gue pergi sama Lio.

"Alhamdulillah. Anjani, syukurlah cucu omah pulang dengan selamat."

Kalimat yang diucapkan Omah ketika menyambut gue balik itu cukup janggal.

"Sekali lagi Omah mau bilang makasih sama kamu, Bal." Itu suara Omah.

"Nggak pa pa kok, Omah. Iqbal juga ada salah karena lepasin Anjani sendiri."

Maksud mereka apa?

Gue memutuskan batal mandi dan menghampiri keduanya di ruang makan, tetapi sepertinya mereka sedang membicarakan sesuatu. Dan gue sebagai objeknya.

You're My Fate (Complete)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin