Siang itu, setelah mengumpulkan catatannya bersama Chaeyeon. Tidak jauh dari pintu keluar ruang guru, Nakyung dikejutkan dengan keberadaan seorang pria yang tengah bersandar di dinding dengan kedua tangan yang dimasukkan ke saku celananya. Banyak pasang mata yang menatap pria itu dengan kagum, memuja ketampanannya. Dan yang dipuja, seperti biasa, mencueki semua tatapan yang dituju padanya.
"Lama," ucap Jaemin begitu gadis yang sedari tadi ia tunggu menghampirinya.
Nakyung mengernyit kebingungan, "?Memangnya gue minta ditungguin?"
Karena Nakyung memang tak pernah memintanya untuk menunggu, Jaemin hanya bisa merespon dengan dengusan sebal. Padahal niatnya baik, menemani gadis itu untuk makan. Ia tahu betul bahwa Nakyung gak bisa makan sendirian. Sudah begitu sejak kecil, makan beramai-ramai saja masih gak habis. Apalagi sendirian, gak ada tuh selera makan. Beruntung Nakyung punya Jaemin dan anak MIPA 2 yang tidak akan membiarkannya makan sendirian.
Nakyung pun tahu alasan kenapa Jaemin menghampirinya. Ia sengaja mau membuat Jaemin kesal, soalnya kalau dipuji yang ada malah besar kepala.
"Chaeyeon mana?" tanya Jaemin yang baru teringat kalau tadi Nakyung pergi ke ruang guru tidak sendirian, ada Lee Chaeyeon yang menemaninya.
"Langsung ke ruang tari. Kenapa?"
"Oh, gapapa,"
"Cih, sok akrab," cibir Nakyung. Karena memang yang namanya Na Jaemin ini walaupun kadang berisik dan nyebelin minta ampun, ia lebih sering diam mengamati. Jarang interaksi dengan orang lain.
Lagi-lagi Jaemin hanya bisa mendengus sebal dan mengusap kasar wajah gadis itu.
Sesampainya di kantin, Nakyung langsung berjalan ke salah satu kedai untuk memesan, sedangkan Jaemin memilih tempat duduk. Berhubung Nakyung teman yang baik hati dan perhatian, jadilah ia sekalian memesankan makanan yang sama dengannya untuk Jaemin. Sudah biasa sih mereka saling traktir, tapi kali ini timingnya tidak tepat.
Ternyata Jaemin sudah makan sebelum menyusulnya ke ruang guru.
Dan yang terjadi selanjutnya adalah Jaemin mengomeli gadis itu.
"Terus lo kenapa ngajak gue makan kalo sendirinya udah makan?!" bela Nakyung. Sudah ia yang rugi, ia juga harus mendengarkan ceramah Jaemin. Tenang, ceramah Jaemin gak menyeramkan kok, cuma bikin panas kuping aja.
"Karena lo gak bisa makan sendiri,"
"Tapi lo gak bilang kalo udah makan!"
"Lo gak nanya,"
"Terus ini gimana dong.. gue makan seporsi aja gak habis apalagi dua porsi gini. Kan mubazir,"
"Udah udah, biar gue panggil bala bantuan. Abisin tuh makanannya, tau mubazir kan?"
Lalu Jaemin mulai mengetikkan sesuatu di handphonenya.
Sini gan, ada makanan gratis.
YOU ARE READING
thursday; renjun nakyung
Short StoryNakyung diam-diam suka dengan ketua klub broadcasting, shhht! Ini rahasia. Rahasia umum, semua orang juga tau. ©2020, ridincrew