41

2.6K 354 86
                                    

Hanna terus berlari tak mengindahkan umpatan siswa siswa yang tak sengaja ia tabrak.hatinya sangat sakit mengetahui fakta bahwa beomgyu hanya menjadikannya sebuah taruhan.kenapa harus dirinya?kenapa harus dirinya yang menjadi korbannya?

Air matanya pun terus meluruh dipipinya.hatinya terasa tercabik-cabik.ini kedua kalinya hatinya sakit karna seorang laki-laki.apakah dirinya tidak boleh bahagia seperti orang-orang lainnya?

Hanna terus berjalan.namun tiba-tiba tubuhnya tertabrak oleh punggung seseorang karna tak memperhatikan jalan.

"Lo nggak papa"sembari mengulurkan tangannya.

Hanna menerima uluran tangan Jeka dan berdiri sempurna dihadapan Jeka.

"Enggak kok kak makasih dan maaf"ucap Hanna sembari membersihkan rok belakangnya yang kotor.

"Kenapa Lo nangis?"tanya Jeka memiringkan sedikit kepalanya sembari menatap mata Hanna yang terlihat begitu sembab.

"Ehh kelilipan kak ta tadi"seraya mengusap matanya sendiri.berbohong.

Namun diluar dugaan air matanya keluar kembali.isakan-isakan kecil mulai terdengar dipendengaran Jeka.entahlah Hanna sendiri tak mengerti dengan dirinya.kenapa dia tidak bisa mengontrol air matanya sendiri.mungkin begitu sakit hatinya saat seseorang yang kamu sayang hanya menjadikan mu sebuah mainan.

Bahkan hidupnya saat ini seperti novel-novel yang ia baca waktu di indonesia.tentang pindah mengikuti orangtuanya, menjadi murid baru, mempunyai pacar seorang yang begitu famous di sekolah, dan sekarang dirinya dijadikan sebuah taruhan konyol.

Hanna tak tau lagi harus bagaimana.hidupnya terlalu rumit dan terkesan konyol.bahkan mantannya saja juga ikut pindah ke sekolah ini.

Jeka yang mendengar isakan Hanna tentu saja kaget.ia melirik ke kanan dan kiri untuk melihat apakah ada murid yang berada disana.untungnya keadaan koridor lumayan sepi jadi tak banyak yang beranggapan bahwa Jeka lah penyebab Hanna menangis.

Jeka pun menggenggam tangan Hanna dan membawanya ketempat yang menurutnya cocok untuk meredakan kesedihan hati Hanna.

Roof top lah yang menjadi pilihan Jeka. Hanna hanya menurut tak berkomentar.biarlah ia bolos pelajaran hari ini.bolos satu hari tak akan membuatnya bodoh bukan?

Keduanya sama-sama diam. Isakan-isakan tangis Hanna mulai mereda. Sebenarnya Jeka sedaritadi ingin bertanya apa yang membuat Hanna menangis.namun ia urungkan karna melihat Hanna yang begitu kacau.

Jeka sedari tadi terus menatap wajah Hanna. Menatap wajah ciptaan Nya yang begitu indah.tatapan yang tak berkedip. Ditatapnya mulai dari matanya yang indah,bulu matanya yang lentik, hidungnya yang tak mancung dan tidak pesek pula kemudian matanya turun ke arah bibir Hanna yang merah alami.

Jeka meneguk ludahnya kasar saat melihat Hanna yang menggigit bibir bawahnya sendiri untuk mereda tangisannya. Ingin rasanya Jeka men... Jeka menggelengkan kepalanya.membuang seluruh pikiran-pikiran kotor diotaknya. Tolong bilang sama Jeka untuk jauh-jauh dari Namjoon agar tak tertular virus sange nya.

Ia menatap kembali wajah Hanna yang sekarang sudah berhasil meredakan tangisannya.tangannya yang cantik menyelipkan anak rambut yang menutupi wajahnya ke belakang daun telinga. Namun tetap saja angin yang berhembus lumayan kencang ini menerbangkan anak rambut itu kembali.

Jeka yang gemas sendiri lantas mengambil jepit rambut yang entah dari kapan bersarang di saku sragamnya.memakaikan nya di rambut Hanna menambah kesan manis diwajah Hanna.

Hanna yang merasa sesuatu terpasang dirambutnya langsung meraba rambutnya da menatap Jeka dengan dahi yang berkerut.

"Kaka dapet jepit rambut dari mana?"

MINE~BeomGyuWhere stories live. Discover now