Chapter 19

1.3K 220 30
                                    

Hiruk pikuk sorakan menggema di sekitar area panggung dihiasi kerlap-kerlip cantik dari lightstick. Para penggemar menggaungkan chant mengiringi penampilan lima pemuda di atas panggung sana dengan energi penuh demi memuaskan hati penonton. Cahaya berpendar bukan hanya dari lampu yang menyorot di atas panggung, melainkan dari lima pemuda itu sendiri. Mereka bercahaya dengan caranya sendiri layaknya bintang yang menjadi pelita malam. Untuk pertama kalinya Jira menyaksikan penampilan mereka dengan mata kepalanya sendiri juga sedekat ini kendati memang bukan konser, melainkan sebuah acara musik mingguan. Bertepatan dengan hari ini adalah hari terakhir promosi album yang baru-baru ini mereka rilis.

Sial, akibat penampilan yang memesona, membuatnya oleng dari idolanya. Kendati memang mereka adalah adik grup idolanya, maka tak diragukan lagi. Terlebih lagi, kenapa kekasihnya semakin memesona dengan karismanya di atas panggung sana? Memang sebelumnya pun ia mengakui jika Choi Yeonjun mumpuni menguasai panggung. Sungguh, saat ini ia tak bisa mengalihkan atensinya ke mana pun seolah-olah netranya terkunci. Namun, ia merasa dongkol tatkala sesekali prianya flirting di tengah penampilannya kepada para penggemar. Memang terdengar lazim, terlebih lagi Yeonjun sangat piawai akan hal itu.

Hei, siapa yang tak cemburu ketika kekasih kita flirting pada orang lain? Namun, dengan berat hati ia menerimanya, toh ini salah satu risiko yang ditanggung. Menjalani hubungan pun ia sudah mengutarakannya pada Yeonjun bahwa ia kini masih berada di tahap mencoba. Tidak, bukan tak ada landasan cinta, bukan juga hubungannya tak serius, justru ia menerima perasaan Yeonjun pun dengan sepenuh hati dan dibalas dengan hati jua. Mereka tak ingin menyakiti sama lain, tentu saja tak ada yang menginginkan hal itu terjadi.

Hingga penampilan mereka pun berakhir, namun siluet penampilan mereka masih membekas di memori para penggemar. Benar-benar memukau. Hilangnya punggung mereka kembali ke balik panggung sinkron dengan langkah Jira menuju ruang tunggu para pemuda tadi dengan izin dari dalam, tentu saja atas bantuan ataukah memang permintaan kekasihnya, Choi Yeonjun. Entah mengapa ketika mendeklarasikan pria Choi sebagai kekasihnya sempat membuatnya tertawa sendiri kendati Yeonjun pun seorang manusia biasa. Perlu ditekankan jika idola hanyalah sebuah profesi, bukan dewa yang harus dipuja secara berlebihan bagai Tuhan.

Sambutan hangat menyambanginya tatkala daun pintu terbuka. Air muka lelah seketika cerah kembali seolah-olah kedatangan Jira mampu memasok energi bagi lima pemuda itu. Memang terkesan hiperbola dalam tanda kutipnya, tetapi memang begitu realitanya. Terlebih lagi Yeonjun yang mengklaim kekasihnya sebagai charger, seakan energinya terisi penuh dengan cepat.

"Oh, Nyonya Choi datang!" seru Hueningkai. "Namun, entah Tuan Choi mana yang Noona ini pilih."

"Tentu saja aku!" sungut Yeonjun dengan menatap dongkol pada sang maknae yang memang hobi sekali menggoda orang.

"Kurasa Jira Noona terlalu kebagusan untukmu, Hyung. Dia lebih pantas dengan ...." Hueningkai menatap satu persatu anggotanya, mengabsen setiap detail dari pangkal ke ujung memastikan tiada sedikit pun celah kekurangan dari mereka. Senyuman jahilnya akhirnya tersungging. "... diriku. Tentu saja, Jira Noona pantas dengan diriku, 'kan?"

Gelak tawa khasnya menggema sendirian di tengah keheningan para anggota yang lain. Merasa ada banyak tatapan membunuh yang mengarah kepadanya terutama mata elang Yeonjun, tawa kian lirih lalu lenyap habis ditelan masa.

"Iya, kau memang pantas denganku, Kai," ujar Jira pada akhirnya seketika air muka Hueningkai kini berubah cerah kembali juga tatapan pongah menyertainya seakan-akan dirinya merasa menang. "Sayangnya, kau terlalu muda untukku. Aku tak suka pria yang lebih muda dariku."

Gelak tawa kini berbalik menyerangnya seolah mencemooh kekalahannya yang telak. Namun, Jira berkata sejujurnya sebab ia tak menyukai pria yang lebih muda darinya. Kendati memang ia dengan Hueningkai hanya bertaut beberapa bulan. Ia memang menyukai tingkah lucu dan menggemaskan dari seorang Hueningkai, tetapi untuk dikategorikan sebagai kekasihnya, mohon maaf saja ia tak masuk dalam daftar calon kekasihnya.

YOU ARE • Choi YeonjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang