#33 Tentang rindu

252 17 0
                                    

Aku menghempaskan tubuh di atas hamparan sprei putih yang empuk untuk melepas penat. Acara anniversary perusahaan di gelar nanti malam, selebihnya semua staf di bebas tugaskan untuk menikmati waktu hingga besok siang sebelum jadwal pulang. Mia sedang membongkar travel bag nya saat Monita ngeloyor masuk.

"Jalan bentar yuk mumpung masih jam segini ?" Serunya sambil menjatuhkan duduk di sofa tunggal yang ada di sudut kamar.

"Aku capek banget Mon," jawabku singkat sambil membuka hp dan tersenyum mendapatkan pesan dari Langit.

"Kapan lagi coba, mumpung kalian disini," Monita bangkit dari duduknya. Mia cuma melempar senyum. Tangannya masih sibuk memilih pakaian.

"Aku sih ngikut aja, kalau Senja mau," sahutnya enteng.

Aku mengalihkan pandangan dan mendapati mereka sedang menatapku tajam.

"Ngikut aja tapi tatapannya menuntut. Itu sih maksa," dengusku kesal. Mia dan Monita tertawa lebar.

"Ayolah," rajuknya lagi "Kita berenang atau jalan ke pantai,"

"Besok aja kan bisa sih," jawabku malas. Rasanya lebih nyaman rebahan di kasur empuk ini sambil bermain hp.

"Besok beda lagi dong acaranya,"sahut Monita lagi sambil memilin rambutnya.

"Ok deh...kalo aku sampe kecapekan tanggung jawab ya," sungutku.

"Oke, aku yang jawab Mia yang tanggung," Kata Monita melirik disertai tawa cekikikan.

"Kok jadi gue?" Protes Mia manyun membuat tawaku lepas melihat ekspresinya.

Satu jam berlalu. Aku duduk duduk mengamati Mia, Monita dan Vella yang masih asyik bermain di bibir pantai.
Kulirik jam di pergelangan tangan, satu jam lagi kita musti kembali ke hotel. Baru mau berdiri hp ku bergetar.
Sebuah pesan masuk.

Langit
" Sayaaanggg!!"

Aku mengernyit.

Senja
Kenapa sayang?

Langit
Apaan pake baju terbuka kayak gitu pas gak ada aku.

Aku segera menyadari Langit pasti baru saja melihat story whatsapp yang sempat ku posting tadi.

Senja
Aku private kok sayang cuma temen cewek aja..lagian masak ke pantai pake panjang, basah semua dong

Langit
Pokoknya ganti!

Senja
Iyaa, habis ini juga mau balik ke hotel. Kalo gak di paksa Monita aku juga pengennya tiduran aja di kamar

Langit
pokoknya jangan pake baju terbuka di tempat umum

Senja
Iyaa sayang, ok

Langit
I miss you

Senja
Miss you too

Aku tertawa menggeleng. Monita dan yang lain sudah berjalan mendekat.

"Bentar lagi kita musti balik, prepare buat acara ntar malem," sahut Monita sambil menyambar minuman kaleng dari atas meja kayu yang ada di depanku. Mereka menjatuhkan duduk sambil mengatur napas karena kelelahan.

Kami bercanda dengan riuhnya sampai Monita beberapa kali menyikut pinggangku seperti biasa, ia sempat berpindah tempat duduk di sebelahku karena masih ingin berlama lama di tempat ini.

Langit Senja (End)Where stories live. Discover now