5- Alea Gayatri

106 19 0
                                    

Gausah ngulik informasi tentangku, ngga ada gunanya juga buat kamu! -Alea

"Kamu duduk aja, biar aku yang tunggu didepan ruang operasi. Kamu mendingan hubungin suaminya suruh lebih cepat datang kesini." Suara Dewa membuat Alea yang saat ini sedang berdiri dihadapan ruang operasi menolehkan kepalanya lalu mengangguk.

Segera Alea mengeluarkan ponsel yang ada di saku celana kulotnya dan mulai menghubungi suami Risna tanpa berpindah dari tempatnya berdiri. Untung saja, Suami Risna, Aji, sudah sampai di parkiran rumah sakit. Beberapa saat kemudian, suara yang sudah dikenalnya terdengar memanggil namanya.

"Alea?" Suara Aji terdengar kencang walaupun sosok laki-laki bertubuh kurus itu masih berada di ujung lorong. "Risna gimana?" Sembari berlari tergopoh-gopoh, akhirnya Aki sampai didepan Alea yang mash menggenggam ponselnya dengan erat.

"Dia, dia ada didalam." Jawab Alea sedikit terbata.

Tidak bisa dipungkiri, kejadian yang baru saja terjadi adalah diluar perkiraan semua orang. Bagaimana tidak, Hari Perkiraan Lahiran Risna masih bulan depan, namun tadi sewaktu mereka meeting untuk finishing project, Risna tidak berhenti mengeluh karena perutnya mulas. Alea sebenarnya sudah ingin menghentikan meeting lalu mengantar Risna pulang kerumah dengan memanggil taksi karena hari ini kebetulan dirinya sedang tidak membawa kendaraan. Namun Risna hanya mengatakan kalau dirinya mulas karena tadi siang ia makan lotek dengan bumbu yang pedas.

Jadilah Alea tetap melangsungkan meeting itu sampai larut. Hingga saat mereka sedang menunggu elevator untuk mengantarkan mereka ke lobi, tiba-tiba saja Alea dikejutkan dengan teriakan Risna yang berdiri disampingnya. Wajah Alea berubah memucat saat ia melihat celana abu-abu yang dipakai Risna sudah basah.

Pecah ketuban. Pikirnya dalam hati. Tidak berpikir lama, ia langsung menaiki elevator dan meminta pertolongan orang lain karena kebetulan setelah melihat air ketubannya pecah, Risna langsung terduduk lemas di lantai. Sedangkan Alea dan salah seorang karyawan perempuannya tidak kuat untuk mengangkat Risna masuk ke dalam elevator.

Kini, Alea sedang memandangi Aji yang sudah bersiap masuk ke ruang operasi setelah mengikuti seorang perawat untuk memasang baju khusus untuk masuk kedalam ruang operasi.

"Tolong jagain Risna ya, Ji?" Pinta Alea yang diiyakan oleh Aji.

Alea sempat mengintip sebentar saat pintu ruang operasi terbuka saat Aji hendak masuk ke ruang operasi. Namun nihil, Risna yang ingin dilihatnya ternyata tidak kelihatan karena ruang operasi itu terdiri dari beberapa kamar lagi. Mirip dengan ruangan operasi yang pernah ia masuki dulu.

"Le?" Suara berat itu mengingatkan Alea kalau ada satu sosok lagi yang ada di rumah sakit ini selain dirinya, Risna dan Aji. Dewa. LAki-laki itu kini sudah menepuk kursi yang ada disampingnya, mengisyaratkan Alea untuk ikut duduk.

Alea akhirnya menurutinya karena Ia pikir, Risna sudah bersama Aji membuat dirinya sedikit lebih tenang. Setelah mendudukkan pantatnya diatas kursi besi yang terasa dingin itu, Alea lalu memejamkan matanya. Tak terasa, setetes air mata turun di pipinya. Mengalir bebas hingga tak terasa tangis Alea semakin pecah.

Masih dengan mata yang terpejam, Alea mendengar Dewa disampingnya hanya menghembuskan nafasnya berat. "Ngga apa-apa, Risna udah ditangani sama dokter. Kamu ngga perlu khawatir lagi." Ucap Dewa membuat Alea membuka matanya dan menatap sosok laki-laki disampingnya itu lekat-lekat.

"Kamu bilang kalau aku ngga perlu khawatir? hah? Kamu ngga tahu gimana rasanya berjuang diantara hidup dan mati. Kamu ngga tahu gimana rasa sakit semua badannya. Kamu ngga tahu gimana takutnya masuk ruang operasi sendirian sementara kamu sadar kalau kulit kamu sedang di gunting biar bayi itu keluar dengan selamat. Kamu ngga tahu gimana takunya kalau ada yang ngga selamat diantara dua orang yang sedang berjuang di dalam! Kamu ngga tahu, Wa!" Ucap Alea lirih namun penuh penekanan.

Draft 3 - Alea's BIGGEST SecretWhere stories live. Discover now