hello, love (2)

3.9K 555 53
                                    

Habis dari ruang organisasi, mereka kembali lagi ke ruang latihan. Dengan muka bonyok dan badan remuk, mereka mau tak mau harus latihan menari malam itu demi menghindari amukan Heeseung untuk kedua kalinya.

Sunghoon sedang fokus melihat video dance untuk festival nanti saat Jake menghampirinya, duduk di sampingnya dengan membawa kotak berlambang plus merah.

"Menolehlah kesini, biar kubersihkan luka di wajahmu."

"Kau baru kerasukan sesuatu?" tanya Sunghoon dengan mata memicing curiga.

Jake sedang meneteskan alkohol ke kapas saat membalas ucapan Sunghoon.

"Wae? Kau mau keluar dari organisasi?"

"Ck kau ini--"

"Aku tidak mau berdebat lagi denganmu. Cepat menoleh ke sini biar kuurus wajah bonyokmu itu."

Kalau dia tidak ingat peringatan Heeseung tadi, Sunghoon pasti tidak akan mau berdamai dengan orang ini. Tapi demi dia tidak dikeluarkan dari organisasi, okelah.

Sunghoon pun menyimpan ipadnya dan menghadapkan tubuhnya pada Jake. Dia menatap sambil melotot, membuat Jake menatapnya balik dengan pandangan penuh tanya, setelah itu baru dia sok melihat yang lain.

"Ck, kau terlalu tinggi," gumam Jake sembari mengganti posisinya yang semula duduk bersila, jadi bertumpu pada lututnya, membuatnya jadi lebih tinggi dari Sunghoon, mudah mengobatinya.

Sunghoon terkekeh. "Kaunya saja yang pendek."

Mendengar itu, Jake dengan sengaja menekan kuat kapas berisi alkohol itu ke pipi Sunghoon.

"Yak! Sakit brengsek!"

Jake menggendikkan bahu dengan watados. Dia melanjutkan membersihkan wajah Sunghoon, tapi dengan lebih hati-hati.

"Aku itu seniormu, bersikap baiklah, junior."

"Kau seusia denganku, tidak usah pura-pura tidak tau."

"Tapi aku senior di sini. Kau harus sopan."

"Orang Korea senioritasnya tinggi sekali ya. Perasaan Heeseung sunbae lebih tua dari kita tapi dia tidak gila hormat sepertimu."

"Siapa yang kau sebut gila hormat itu? Kau ingin kuhajar lagi?!"

"Lakukan kalau berani. Aku tidak akan kehilangan apapun."

Sunghoon berdecak. Andai dia bukan bagian dari organisasi mahasiswa, dia pasti akan menghabisi orang ini sampai mampus.

Selesai mengobati wajah Sunghoon, mereka pun segera memulai latihan. Sunghoon yang pada dasarnya memang usil kebangetan, sengaja menyuruh Jake berlari mengelilingi ruang latihan itu sebanyak 20 kali. Dalihnya sih buat pemanasan, padahal pemanasan kan cukup 5 kali saja. Alhasil Jake ngos-ngosan karena dia tidak terbiasa lari selama itu sejak dia ke Korea.

"Ayo jangan malas. Kita mulai latihannya."

Sunghoon menarik lengan Jake agar bangkit dari duduknya. Mau tak mau Jake bangkit, dan ikut melakukan peregangan seperti yang dicontohkan Sunghoon.

"Ini tuh dance nya gampang, untung K hyung memberi kalian lagu Boy With Luv. Besok kau mungkin sudah bisa. Lagian kau kebagian part-nya Jin, gampang sekali."

Iya gampang bagi Sunghoon yang sudah ngedance sejak SMA. Bagi Jake mana gampang? Dia tidak terbiasa dengan koreografi, dan masih belum paham dengan timing juga. Hal itu membuat Sunghoon marah-marah terus selama latihan, padahal baru hari pertama.

Pukul 12 malam, mereka akhirnya memutuskan sudahan dulu.

Esoknya, mereka latihan lagi setelah jam makan siang. Masih di ruang latihan yang sama, menghadap dinding cermin, Sunghoon mencontohkan tariannya diikuti Jake.

Crush Where stories live. Discover now