Sekarang feel-nya berbeda. Di saat Jake kembali ke apartemen Sunghoon bersama si pemilik apartemennya, dia tidak lagi merasa seperti anjing yang dikurung, melainkan merasa lengkap. Seolah rumah itu telah menjadi rumah mereka berdua, hanya dia dan Sunghoon saja.
Jake juga tidak lagi malu-malu untuk menunjukkan sisi omeganya. Toh Sunghoon adalah alpha mate-nya, suka-suka dong.
"Alpha~" panggilnya manja sambil meremat baju tidur yang dikenakan alphanya.
"Hm?" balas yang dominan sambil merem. Masih ngantuk dia, tapi omega mungilnya pagi-pagi sudah merengek.
"Alpha menoleh dong~"
Sunghoon sebagai alpha soft yang kelewat bucin, menurut saja. Dia menoleh, mendapati omega kecilnya sedang memberikan puppy eyes dengan bibir mengerucut.
"Kenapa sih, hm? Masih pagi kenapa sudah aktif sekali kau itu," kata Sunghoon sambil ngesun pipi bayiknya agak geregetan, menyebalkan tapi gemes juga kalau dilihat-lihat.
"Lapar~ mau pizza."
"Ini masih pagi Sayang, ya kali pizza pagi-pagi."
"Tapi mau pizza~! Beliin!"
Sunghoon menghela napas. "Iya iya, dibelikan. Bentar ambil hp--lepas dulu Sayang astaga."
Sunghoon mau ambil hp nya di nightstand, tapi omeganya tidak mau melepaskan dirinya.
"Hoonie tidak boleh kemana-mana, harus peluk Jaeyunie."
Jake kenapa jadi manja kebangetan begini sih astaga. Sunghoon suka sih liatnya, tapi kan ya agak merepotkan sekali.
"Terus kalau begini pesannya bagaimana?"
"Nanti saja."
Aduh untung sayang ya.
Ya sudah sih, Sunghoon akhirnya memeluk omega kecilnya saja sambil dipukpuk pantatnya.
"Hoonie~"
"Apa lagi Sayang?"
"Yunie mau muntah."
Tepat setelah bilang begitu, Jake buru-buru turun dari ranjang dan lari ke kamar mandi di kamar. Suara muntah-muntahnya terdengar sampai ke telinga Sunghoon. Alpha itu bergegas turun dari ranjang dan menghampiri omeganya.
Sunghoon ikut berlutut di sebelah Jake, memijat tengkuk Jake yang berusaha memuntahkan entah apa dari perutnya.
"Hoonie ... perutku tidak enak."
Sunghoon pun menggendong Jake kembali ke kasur mereka setelah Jake berkumur di wastafel.
"Sejak kapan tidak enaknya, hm? Karena salah makan?"
Jake menggeleng tidak tau.
"Mau periksa ke dokter nanti?"
Jake menatap Sunghoon takut-takut. "Disuntik tidak?"
Sunghoon tertawa renyah. "Tidak akan kok Sayang. Kalau dokternya menyuntikmu nanti biar kutempeleng dia."
Jake tertawa karena merasa terhibur. Dia mengerang kegelian saat Sunghoon ngusel di lehernya.
"Tidur lagi ya? Masih jam 4 pagi."
"Mau donat."
"Tadi katanya pizza?"
Jake menggeleng dengan pasang wajah memelas. "Mau donat, yang dikasih cokelat, trus ada kacangnya, sama gula-gula salju."
"Jam segini mana ada yang buka Sayang."

YOU ARE READING
Crush
Fanfictionsunghoon x jake one shoot collection Fluff, angst, fantasy, dsb. Kalo ga suka genrenya, silahkan exit aja ya, ga usah komen kasar 🙂