secret of the world-1

4.6K 492 186
                                    

Selama ini Jake kesepian. Dia bukan werewolf alpha yang beruntung dengan segala privilege, atau werewolf beta yang disukai semua orang. Dia hanyalah werewolf omega yang tersingkir. Tidak ada yang mau berteman dengannya, dia tidak boleh menikah, tidak boleh masuk perguruan tinggi, dan hanya boleh bekerja sebagai bawahan.

Usianya saat ini 18 tahun. Usia yang seharusnya dipergunakan untuk bersenang-senang. Tapi dengan siapa? Yang dia lakukan saat ini justru mengurus ladang yang terletak di dekat pesisir pantai. Ladang milik alpha tentunya.

Awalnya pekerjaannya terasa benar-benar membosankan karena dia juga sendirian di sana, bekerja sekaligus tinggal di gubuk kecil dekat ladang. Tapi saat ini tidak lagi setelah dia menemukan sesuatu yang luar biasa. Yang juga menjadi rahasia besarnya.

Sore menjelang matahari tenggelam, Jake menyimpan peralatan berkebunnya di gudang, kemudian berlari menuju pesisir pantai. Senyumnya mengembang saat mendapati sosok pemuda yang sedang duduk di bibir pantai, bersantai dengan kaki yang terus-terusan disapu oleh ombak yang mulai pasang.

"Sunghoonie!" panggilnya dengan ceria dan langsung memeluk pemuda itu dari belakang.

"Hey little omega," sapa pemuda itu sambil memegangi lengan Jake.

Jake ingin duduk di sampingnya, tapi dia ngeri dengan ombak yang kian besar. Akhirnya dia masih di belakang Sunghoon dengan memeluk bahu tegap yang tidak pernah kering itu.

"Duduk sini," kata Sunghoon sambil menepuk pasir putih di sebelahnya.

Jake menggeleng. "Takut."

Sunghoon tersenyum geli, lantas ia melepaskan rangkulan Jake, bangkit, dan menggendong werewolf kecil itu menaiki batu karang besar. Di sana mereka tidak akan tersapu ombak. Jake aman, dan dia tetap berada di dekat pantai.

"Lihat, mataharinya mau tidur, cantik ya?" tunjuk Sunghoon pada sunset yang tinggal sebentar lagi selesai.

Jake mengangguk. Dia memandang kagum pemandangan di hadapannya. Andai dia tidak bekerja di ladang, mungkin dia tidak akan bisa melihat pemandangan ini dan bertemu merman di sebelahnya.

"Jake," panggil Sunghoon.

Jake pun menoleh. Dia agak kaget saat menyadari kalau ternyata sejak tadi Sunghoon malah memandanginya.

Pemuda bertubuh tegap itu lantas mengeluarkan sesuatu dari sakunya, sebuah kerang. Begitu dibuka, Jake refleks membungkam mulutnya sendiri. Ada mutiara di dalamnya, indah sekali berwarna merah muda cerah.

"Untukmu."

Jake pun menerimanya dengan senang hati. Dia masih memandangi mutiara itu dengan kagum. Baru kali ini dia melihat mutiara dari kerangnya langsung.

Dia menoleh saat merasakan bagian belakang telinga serigalanya digaruk lembut, memberikan sensasi geli yang aneh.

"Sunghoonie~ geli~"

"Kau lucu sekali seperti anak anjing."

"Aku serigala, bukan anjing," sangkal Jake dengan bibir mengerucut sebal. Enak saja dia sebut anak anjing, kalau anak serigala sih tidak apa-apa.

"Serigala darimana? Serigala itu tidak ada yang menggemaskan seperti dirimu, Jake. Manis begini serigala? Badanmu juga mungil, kau yakin seusia denganku? Bukan 5 tahun?"

Jake pun mencubit pinggang Sunghoon, jelasnya Sunghoon kesakitan karena dia kan tidak pakai atasan. Kelihatan kulitnya jadi memerah setelah dicubit.

"Galak sekali sih anak anjingnya."

"Sekali lagi kau sebut aku anak anjing, tanganmu bakal kugigit ya?" ancam Jake dengan wajah yang berniat garang tapi gagal. Takdirnya memang bukan jadi werewolf galak.

Crush Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang