[00] XII-A

348 55 50
                                    

— Gruwel Game —

"Guys udah liat info terbaru belum?" tanya seorang siswi bernametag Hwang Yeji sambil menunjukkan layar ponsel barunya.

Lia menoleh ke arah Yeji sambil mengerutkan sebelah alisnya. "Apaan ji?"

Yeji melempar ponselnya ke atas meja, sontak membuat para gadis —Somi, Heejin, Lia, Ryujin dan Chaeryeong— terkejut dan menjerit bersamaan.

"ANJIR!!"

Sunwoo mengambil penghapus papan tulis lalu melemparkannya pada kumpulan para gadis tersebut sehingga penghapus itu mengenai pucuk kepala Heejin.

Heejin mengelus pelan kepalanya lalu mendecih. "Sakit goblok!"

"Berisik kalian anjir gue jadi gagal kawin, EH MAKSUDNYA JADI GAGAL NGEKILL MUSUH TUHKAN ANJIR KALAH LAGI ARRGHH!!" Hyunjin mengacak rambutnya frustasi lalu membanting ponselnya.

Heejin melempar balik penghapus tersebut sehingga mengenai kening Hyunjin. "Pacar lo bege" umpatnya.

Yeji merotasikan bolamatanya malas lalu mengambil ponselnya yang sempat tergeletak. "Back to the point. Katanya ada murid baru di kelas kita—"

Omongan Yeji terpotong karena Renjun tersedak minumannya sendiri. "Uhukk.!! Uhukk..! Anjrit sakit banget tenggorokkan gue!"

Jeno menepuk-nepuk punggung Renjun sambil terkekeh. Baru saja Renjun ingin berterimakasih, Jeno malah berkata "mampus".

Gajadi bilang makasih, batin Renjun.

"Emang boleh ada murid baru di kelas A?" tanya Eric terkesan polos.

"Bukannya murid kelas A khusus murid pinter dan berprestasi?" timpal Jaemin.

Yeji mendengus. "Ya mana gue tau, gue cuma denger aja tadi pas lewat depan ruang guru"

Tepat setelah Yeji menyelesaikan ucapannya, bu Irene datang dengan diikuti seorang siswa lelaki dengan wajah manis dan seorang siswi berambut panjang.

"Pagi anak-anak" sapa bu Irene.

"PAGI BUU!!"

"Jadi hari ini kalian kedatangan murid baru. Ayok silahkan perkenalkan diri kalian" ujar bu Irene.

Sang siswa laki-laki mengangguk. "Hai semua, gue Han Jisung panggil aja gue Han. Gue pindahan dari MTX High School, salken" ucapnya tak lupa sambil memamerkan senyum manisnya.

"Hai, gue Kim Minjoo panggil aja Minju. Gue juga pindahan dari MTX High School. Salken"

Bu Irene tersenyum. "Oke. Han duduk di samping Hyera, Minju kamu duduk disamping Felix. Ibu mau keluar dulu sebentar, kalian jangan berisik!" Titahnya lalu melangkah keluar.

Minju menghembuskan nafasnya pelan. Kenapa partner sebangku Han harus perempuan dan kenapa partner sebangkunya laki-laki?

Ah, sepertinya Minju lupa akan status mereka.

Saat Minju baru hendak melangkah ke tempat duduknya, Han menahan lengannya.

Ia tersenyum. "Jangan cemburu. Gue gabakal sama Hyera"

Minju menatap Han datar. "Kalo lo sama dia juga gapapa"

"WOI CEILAH MURBARNYA COUPLE TERNYATA"

"ADOEH POTEK HATI HAMBA PADAHAL TADINYA MAU GEBET"

Jangan tanya siapa yang rusuh seperti itu, sudah pasti Chenle dan Jisung.

Han dan Minju mengabaikan celetukkan teman-teman sekelas barunya tersebut lalu berjalan ke tempat duduk mereka.

Jalang

Murahan

Pelacur

Muka lo mirip anjing tau ga? HAHAHA!

Mati aja lo!

Pelakor

Cewek sialan

Minju terkejut saat melihat sebuah meja yang tak terpakai di pojok kelas. Diatasnya ada tulisan-tulisan yang sangat mengerikan. Tak mau ambil pusing, ia pun buru-buru duduk di tempatnya.

Namun sial, rasa penasarannya lebih besar.

"Permisi, numpang tanya boleh?" tanyanya pada Felix, teman sebangkunya.

Felix yang tadinya terfokus pada jendela kelas lalu menoleh sambil mengangkat sebelah alisnya. "What?"

Anjir suara gak sesuai muka -Minju

"E-eum, gini.. Meja itu kosong? Orangnya kemana?" tanyanya agak gugup. Suara Felix terdengar sangat berat, sungguh tak sesuai dengan mukanya yang lugu.

Felix melirik meja yang Minju maksud lalu mengangguk. "Pindah sekolah"

"Namanya siapa, kalau gue boleh tau?"

"Ning Yizhuo, Ningning"

Minju mengalihkan pandangannya dari Felix saat dirasa kepalanya pusing. Ia menggigit bibir bawahnya, berupaya menahan rasa sakit tersebut.

Han yang kebetulan duduk di dekatnya juga otomatis menyadari keadaan Minju. "Hey, kenapa?"

Minju menggeleng sambil memukul pelan kepalanya.

"Aku takut dia balik, Han"

***

Bel istirahat sudah berbunyi sejak 15 menit yang lalu, namun Jeongin dan Woonggi masih setia di kelas dengan permainan virtual di ponsel mereka.

"Bunuh anjing! Ah tuhkan kalah!!!"

"Lo nya maju dulu aduhhh itu musuhnya pake tank!!!"

"Eh itu ada yang jatoh— YAH SETAN GUE MATI!"

Brakk!

Oke, maafkan Nako yang menggebrak meja.

"Berisik banget sih lo berdua! Main apaan sih?!"

"Pou, nih" ujar Jeongin sambil dengan polosnya menunjukkan layar ponselnya pada Nako.

Nako mendesah frustasi. "Terserahlah" ujarnya lalu kembali ke tempat duduknya dan melanjutkan tidurnya.

Sementara itu disisi lain, Chaewon ingin sekali menyapa minju. Namun dirinya mengatakan sesuatu yang buruk akan menimpannya jika ia menyapa Minju nanti.

Ah, Chaewon dan Minju sama. Mereka sama-sama memiliki dua dunia, hanya saja mereka tak dapat mengontrol salah satu diantaranya, entah itu yang nyata atau yang buatan.

"Won!" sapa Yuri yang membuat Chaewon agak tersentak.

"Apasih yur? Ngagetin aja!"

Yuri terkekeh. "Sorry sorry. Gue sama Hyera mau kenalan sama minju, lo mau ikut?"

Chaewon mengulum bibirnya sebentar lalu mengangguk ragu. Semoga tak terjadi hal buruk.

To be continued


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gruwel Game | 00-02LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang