-ˏˋ⋆ GURU BARU ⋆ˊˎ-

3K 267 21
                                    

⊹      ˚

. ˓˚      ✿    .      ⊹  .        ⊹    ˚

. ˓˚      ✿   .      ⊹

──────✥⬚۪۪❁۫۫₍⚘⁾۪۪❁۫۫⬚✥──────

              
           Joy, Jennie, Rose, Lisa, dan Yeri. Persahabatan mereka sudah terjalin sejak menginjak kelas satu di Sekolah Menengah Atas Srikandi, dimana sekolah ini adalah sekolah khusus wanita. Sekarang mereka sudah berada di tingkat akhir sekolah dan hebatnya, mereka lagi-lagi berada di kelas yang sama.

Hari ini kelas berjalan dengan cukup membosankan, Joy sedari tadi hanya mendengarkan musik sambil memejamkan matanya, disampingnya Rose terlihat sedang menggambar suatu hal yang bisa dipastikan sedikit membuat bulu kuduk merinding.

"Gambar apaan lagi sih?" tanya Yeri yang sedikit risih tiap kali melihat hasil gambaran Rose.

"Yang sekarang lagi ikut sama dia kali," kata Lisa sambil mengunyah permen karet.

"Ngawur banget."

Rose cuma ketawa dengerin ocehan dari kedua temannya yang duduk didepannya. Btw, bangku di sekolah ini modelnya semacam bangku kuliahan gitu. Posisinya, Joy ada disamping kiri Rose, pojok dekat jendela, lalu dibelakang Joy adalah bangku milik Jennie, sengaja pilih paling belakang biar gak ditunjuk guru. Nah, bangku depan Joy itu milik Lisa, sedangkan didepan Rose adalah Yeri. Semoga kalian paham ya.

back to the topic.

"Katanya bakalan ada guru baru ya."

"Kata siapa?!" tanya Jennie kepada Momo yang kebetulan duduk disampingnya.

"Tadi, si Sejeong denger waktu abis dari ruang guru, tapi belum pasti juga sih," sahut Momo.

Jennie yang mendengar kata guru baru pun menjadi sensi sendiri, bukan apa-apa, Jennie itu malas belajar tapi suka banget hura-hura dan yang sudah tertanam diotaknya itu semua guru menyebalkan.

"Semoga nanti gurunya cowok dan masih muda!" cetus Yeri.

"Heh!! Inget udah punya pacar!!" kata Lisa.

"Iya-iya. Nanti gue kenalin waktu partynya kak Jisoo," kata Yeri sambil menatap Lisa sebal.

Lisa yang ditatap Yeri cuma nyengir sambil ngelirik kearah Joy, memberi kode kepada Yeri.

Langsung saja Yeri melepas earphone yang sedari tadi menghambat pendengaran Joy terhadap sekitar. Joy menatap nyalang kearah Yeri.

"Apaan sih?!" protes Joy.

"Nanti malem harus dateng!!"

"Gatau."

"HEHH!!--"

tok tok tok.

"Selamat siang! maaf anak-anak tadi para guru sedang rapat. Nah, berhubung wali kelas kalian sedang cuti dikarenakan hamil. Jadi kelas kalian akan mendapatkan wali kelas baru sekaligus guru untuk mata pelajaran Matematika."

Jennie yang mendengar penjelasan dari Bu Yuri seketika langsung mendengus kesal.

"Apaan sih! udah enak banyak jamkosnya, pake acara sok-sok ada guru baru!" cicit Jennie sambil memainkan jemarinya diatas meja.

"Yaudah sih terima aja," sahut Joy santai sambil menoleh kearah Jennie.

Hingga tiba-tiba suara teriakan tertahan dari para teman sekelasnya menyadarkan Jennie.

"Ganteng banget gilak!!"

"ANJIR ANJIRRR, JADI SEMANGAT GUE KALO GINI!"

"Perkenalkan nama saya Jongin Jerivan Buana. Kalian bisa memanggil saya Pak Jongin. Saya yang nantinya akan menjadi wali kelas sekaligus guru Matematika kalian. Saya harap kita semua dapat bekerja sama dengan baik."

Jennie sukses dibuat membisu dengan pesona dari guru barunya tersebut.

Apakah ini karma?

──────✥⬚۪۪❁۫۫₍⚘⁾۪۪❁۫۫⬚✥─────

Mereka berlima sedang berjalan beriringan dikoridor, menuju gerbang. Sekarang sudah waktunya pulang.


"Nanti malem jangan lupa dateng ya, ke party acara tunangannya kak Jisoo!! Kalian semua harus lihat betapa unreal nya tunangan kakak gue, sampe gue iri!!" heboh Yeri.

tin tin tin.

Suara klakson mobil mengalihkan perhatian mereka berlima.

"Pokoknya harus dateng!! Apalagi Joy!! WAJIB DATENG!! DAH GUE PULANG DULU!! " teriak Yeri sambil lari menuju mobil jemputannya, meninggalkan keempat temannya yang hanya menggelengkan kepala singkat melihat tingkah si kecil, yang perlahan menghilang dari pandangan.

"Joy, lu harus dateng. Kita harus full team," kata Jennie sambil melirik Joy kesal, sedangkan orang yang dimaksud hanya mengendikan bahunya, bersikap bodoamat.

Melihat reaksi Joy, Rose dan Lisa tidak bisa untuk tidak ikutan kesal. Pasalnya Joy ini susah banget kalau diajak buat seru-seruan.

"Nanti gue mampir kerumah lu deh, gue pinjemin dress," kata Lisa.

"Terserah, gue duluan!" kata Joy sambil berjalan menuju halte bis.

Memang diantara mereka berempat, bisa dibilang Joy yang paling biasa-biasa saja. Dia bukan dari kalangan kelas atas seperti keempat sahabatnya, tapi entah bagaimana keempat sahabatnya itu justru betah dengan sikap Joy yang bisa dibilang sangat jauh dari kata feminine, sekedar informasi Joy adalah anak basket di sekolah.

Kalau kata Rose, diantara mereka berlima hanya Joy yang paling waras dan paling rasional. Lisa juga bilang intuisi dan feeling milik Joy itu luar biasa, firasat Joy seringkali benar. Sedangkan bagi Jennie dan Yeri, Joy itu bagaikan guardian angel mereka. Maka dari itu Joy sering jadi tempat curhat dan berkeluh kesah. Sampai keempat sahabatnya terkadang lupa, bahwa Joy juga butuh tempat berbagi cerita.

Dan untuk pesta malam ini, bolehkah Joy percaya terhadap firasatnya?

Entahlah.

.
.
.
.

p

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

p.s : mohon dukungannya, dengan pencet bintang dan komen ya!!-♡


GirlsWhere stories live. Discover now