-ˏˋ⋆ SEMAKIN JAUH ⋆ˊˎ-

1.1K 128 6
                                    

⊹      ˚

. ˓˚      ✿    .      ⊹  .        ⊹    ˚

. ˓˚      ✿   .      ⊹

──────✥⬚۪۪❁۫۫₍⚘⁾۪۪❁۫۫⬚✥──────

            Terhitung sudah dua minggu sejak hari di mana Jennie menjelaskan semua hal tentang hubungannya dengan pak Jongin yang bisa dikatakan sangat spesial kepada Joy, yang artinya sudah dua minggu juga hubungannya dengan Joy menjadi renggang. Namun beruntung tidak ada yang menyadarinya atau mungkin salah satu diantara Rose, Lisa, dan Yeri justru berpura-pura seakan tak tahu apapun. Joy dan Jennie benar-benar menutupinya dengan sangat baik.

"Hei, ngelamun terus."

Sebuah tangan menyentuh bahu mungil milik Jennie, sukses membuat Jennie tersadar dari lamunannya.

Jennie menolehkan kepalanya untuk menatap sosok yang beberapa bulan ini, sukses memorak-porandakan hatinya, pak Jongin. Memberikan gummy smile andalannya, sukses membuat siapapun yang melihatnya merasa gemas bukan main.

"Gapapa kok."

"Masih marahan sama Joy?"

Mendengar nama Joy, sukses membuat Jennie merubah ekspresinya menjadi sendu. Jennie beringsut mendekat kearah Jongin dan menyembunyikan kepalanya ke dada bidang milik guru matematikanya itu.

"Aku sayang sama Joy, dia sahabat aku. Tapi aku juga sayang sama kamu, kak."

Sejak sebulan yang lalu keduanya meresmikan hubungan sebagai sepasang kekasih. Jongin memintanya untuk berhenti memanggil namanya dengan embel-embel 'Pak' alhasil Jennie memutuskan untuk memanggilnya dengan sebutan 'Kak' dengan kata 'sayang' yang kadang terselip di tiap kalimatnya.

"Apa aku harus ketemu Joy dan jelasin semuanya? Sekalian minta restu ke sahabat kamu itu," kata Jongin sambil menunduk dan tersenyum jahil ke arah Jennie, yang sukses disambut senyum malu-malu milik Jennie.

"Apaan sih!!"

──────✥⬚۪۪❁۫۫₍⚘⁾۪۪❁۫۫⬚✥──────


Rose sedang duduk berhadapan dengan Krystal yang diketahui sebagai kakak kandung dari Jaehyun, di sebuah cafe yang sebelumnya telah disepakati oleh keduanya.

"Jadi ada perlu apa?" tanya Krystal to the point.

Rose menahan nafas, gugup. Pasalnya, aura dominan dari kakak temannya ini benar-benar kuat. Tipikal independent woman sekali.

"Eumm... Okay. Mungkin apa yang akan saya jelaskan nanti terdengar tidak masuk akal bagi kakak," jelas Rose diawal, menarik napas sejenak, sebelum melanjutkan, "Jaehyun butuh pertolongan."

"Ya memang, kamu tau sendiri kan? para ahli medis sedang mengusahakan yang terbaik untuk Jaehyun."

"Iya, tapi sekarang roh Jaehyun sedang terjebak, di dunia yang bukan seharusnya."

Seketika hening melanda keduanya. Krystal terdiam menatap Rose, sebelum akhirnya tertawa ringan. Untuk sesaat Rose sedikit terpaku pada aura kecantikan yang dipancarkan oleh wanita di hadapannya ini, sebelum akhirnya tersadar dan melanjutkan ucapannya,

"Mungkin ini terdengar gila, tapi saya bisa melihat mereka yang tidak bisa kakak lihat. Dan sekarang Jaehyun sedang terjebak di dunia mereka."

"Saya akan memahami jika memang kamu memiliki kelebihan untuk dapat melihat mahluk seperti itu. Tapi saya tidak dapat mempercayai asumsi kamu tentang Jaehyun yang terjebak di dunia mereka. Jaehyun masih ada, bahkan jantungnya masih berdetak sampai saat ini."

"Maka dari itu, saya perlu bantuan kakak untuk membawa Jaehyun kembali, sebelum terlambat."

"Saya rasa obrolan kita cukup sampai disini, saya ada janji dengan klien. Sampai jumpa."

"Tapi kak--"

Belum sempat Rose menjelaskan, Krystal sudah beranjak dari duduknya dan meninggalkan cafe. Rose menundukkan kepalanya, menghembuskan napasnya dengan berat hati, sebelum akhirnya menolehkan kepalanya, menatap sendu ke kursi kosong di sampingnya.

"Sorry, Jae."

──────✥⬚۪۪❁۫۫₍⚘⁾۪۪❁۫۫⬚✥──────

Mungkin beberapa diantara kalian penasaran dengan kisah cinta antara Yeri dan Jungkook. Keluarga mereka kebetulan menjalin kerja sama bisnis, yang menyebabkan intensitas pertemuan kedua belah pihak keluarga menjadi sering, tentu saja untuk menjalin hubungan baik. Berawal dari makan malam bersama keluarga, hingga akhirnya keduanya saling tertarik satu sama lain.

Surprise! Hubungan keduanya berjalan baik, bahkan sudah menginjak satu tahun, dan itu merupakan rekor tersendiri bagi Yeri yang baru pertama kali berpacaran. Tapi ia tidak pernah menyangka bahwa masalah dalam hubungan keduanya akan menjadi serumit ini, membuatnya harus perang batin. Apalagi jika ia berkunjung ke rumah Jungkook dan tak sengaja menatap bingkai foto yang berisikan figur kekasihnya dan kakak laki-laki kekasihnya tersebut.

Sudah hampir dua minggu juga Yeri menghindari Jungkook. Jujur saja, ia amat sangat rindu dengan kekasihnya tersebut, tapi apa boleh buat, rasa bersalahnya kepada Lisa jauh kebih besar, padahal jika dipikirkan secara logika semua ini bukanlah salahnya.

Seperti sekarang, mereka berlima sedang berkumpul di rumah milik Rose, dan Lisa sedari-tadi terus menatap Yeri yang terasa sedikit menjaga jarak dengannya. Hal itu tak luput dari pandangan Joy, ia menghembuskan nafasnya pelan. Siapapun yang melihat pasti sangat paham jika Yeri merasa sangat bersalah dan memilih untuk menghindar, sedangkan Lisa justru menangkapnya dengan kesimpulan bahwa Yeri kecewa memiliki sahabat sepertinya, maka dari itu Yeri memilih menghindar.

Kesalahpahaman antara Jennie dan dirinya saja belum selesai. Sekarang ia sudah dipusingkan dengan kesalahpahaman dari kedua sahabatnya ini, batin Joy.

"Kalian nyadar gak sih? Kalau kita sekarang semakin jauh. Kalian seakan nutupin banyak hal dan janji untuk saling terbuka satu sama lain seakan cuma omong kosong belaka," celetuk Rose sambil menatap intens keempat sahabatnya, satu-persatu.

Yang sukses membuat mereka semua tersentak dan tersadar.

.
.
.
.

hampir sebulan kuanggurin ini cerita, maaf yaa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

hampir sebulan kuanggurin ini cerita, maaf yaa. sibuk banget, mana senin besok udah penilaian akhir semester, masih merasa bodoh aku ituuu. materi gaada yang masuk ke otak :"(

makasih ya yang udah mau nungguin.

GirlsWhere stories live. Discover now