-ˏˋ⋆ RUMIT ⋆ˊˎ-

1.1K 150 1
                                    

⊹      ˚

. ˓˚      ✿    .      ⊹  .        ⊹    ˚

. ˓˚      ✿   .      ⊹

──────✥⬚۪۪❁۫۫₍⚘⁾۪۪❁۫۫⬚✥──────


                Sepulang sekolah, mereka berlima langsung bergegas menuju cafe tempat yang sudah ditentukan oleh Hayoung dan Joy untuk mempertemukan Lisa dan Sehun.

Sebenarnya Rose, Jennie, dan Yeri tak perlu ikut sih, tapi karena kejadian nonton film waktu itu, mereka bertiga jadi bersikeras untuk ikut, jadi ikutan was-was juga.

Joy dan Lisa langsung berjalan menuju ke tempat kedua kakak beradik berada, lalu duduk di hadapan keduanya.

"Maaf lama," kata Joy.

"Yah... setidaknya lu mau mengakui kesalahan dan minta maaf," sahut Hayoung, yang bisa Lisa rasakan terselip nada menyindir.

Sehun berdeham pelan, sambil mengulurkan tangannya kearah Lisa, "Kenalin, Sehun."

Sedikit ragu untuk berjabat tangan, akhirnya Lisa memberanikan diri, "Lisa, kak." Lalu melepas jabatan tangan keduanya.

Sehun diam-diam mengamati pergerakan Lisa, mulai dari Lisa yang terus meremat jari-jarinya dan yang selalu curi-curi pandang kearah Joy.

"Saya mau minta maaf atas kejadian waktu itu, saya gak bermaksud untuk menampar kak Sehun," ucap Lisa secara tulus.

"Kalo gak bermaksud, gak mungkin lu sampe nampar kakak gue. Oh, atau jangan-jangan lu sengaja ya, lu suka sama kakak gue? Makanya pake drama dulu, supaya bisa ketemuan lagi?"

"Gue punya alasan ngelakuin itu semua!"

"Oh ya? Apa alasan lu?"

Lisa terdiam mendengarkan penuturan Hayoung,

"G-gue gak bisa kasih tau."

"Apa-apaan si--"

"Hayoung!" sentak Sehun, menghentikan perdebatan antara Hayoung dan Lisa.

"Terserah kalian mau menganggapnya apa, tapi yang jelas Lisa udah minta maaf secara tulus," jelas Joy, menatap kedua orang dihadapannya bergantian.

"Oke saya maafin, kalau gitu kami pulang dulu," pamit Sehun lalu mengisyaratkan Hayoung untuk segera pulang.

Hayoung yang kesal memilih untuk pergi mendahului kakaknya, tanpa menoleh kebelakang. Sehun menatap adiknya sebentar, sebelum akhirnya menoleh kearah Lisa.

"Saya sarankan, mulai sekarang kamu harus melawan rasa takut kamu akan trauma masa lalu yang kamu punya. Kamu juga berhak bahagia."

──────✥⬚۪۪❁۫۫₍⚘⁾۪۪❁۫۫⬚✥─────

"Lama banget, njir."

Jennie berkata dengan sebal, begitu melihat Joy dan Lisa keluar dari dalam cafe dan menuju ke tempat duduk Yeri, Rose, dan Jennie yang kebetulan ada di spot outdoor dari cafe ini.

"Sorry, tadi dia sama adeknya yang nyebelinnya minta ampun."

Lisa menjawab sambil mendudukkan dirinya.

"Lu baik-baik aja kan, Lis?" tanya Rose yang hanya dibalas anggukan oleh Lisa.

Tak lama kemudian datang seorang pelayan yang mengantarkan pesanan milik Joy dan Lisa.

"Yer, lu gapapa?" tanya Joy ke Yeri yang sedari tadi hanya diam, sedikit melamun.

"H-hah? gue... gapapa kok," balas Yeri, tapi Joy tau bahwa sebenarnya Yeri tidak baik-baik saja.

Perhatian Jennie, Rose, dan Lisa langsung beralih kepada Yeri.

Rose memandang Yeri menyelidik, dengan sedikit menyipitkan matanya, "Gue tau lu bohong, temen tak kasat mata gue yang bilang."

"Ada apa? Cerita ke kita, kita udah janji bakalan saling berbagi cerita satu sama lain," kata Jennie sambil memandang Yeri.

Yeri menghembuskan napas pelan, "Gue gatau harus gimana, gue bingung."

"Tentang apaan?" Kali ini Lisa yang angkat bicara, setelah tadi hanya menyimak pembicaraan sambil makan kentang goreng.

Yeri menatap Lisa sejenak, sebelum akhirnya berucap, "Tentang lu, Lis."

Yang lainnya langsung bergeming.

"Gue bingung. Lisa, lu sahabat gue tapi di satu sisi Jungkook juga pacar gue. Setelah mengetahui fakta antara lu sama Jungkook, gue gatau harus bersikap kayak gimana ke Jungkook," kata Yeri sambil menatap Lisa sendu.

Suasana menjadi hening, tidak ada yang mengeluarkan suaranya diantara mereka berlima, hanya suara bising dari para pengunjung cafe yabg terdengar.

──────✥⬚۪۪❁۫۫₍⚘⁾۪۪❁۫۫⬚✥──────

Rose melangkah pelan menyusuri trotoar, ia tidak pernah menyangka bahwa ia dan para sahabatnya akan terlibat dalam permasalahan yang rumit layaknya drama. Walaupun terlihat santai dan baik-baik saja, bohong jika Rose bilang ia tidak memikirkan permasalahan Lisa, Yeri, dan Jungkook. Apalagi waktu itu, dia terlibat dalam pertemuan ketiganya, ketika di pesta pertunangan kak Jisoo, kakak dari Yeri dengan kak Taeyong.

Ditambah lagi, sekarang banyak sekali arwah-arwah penasaran ataupun mahluk-mahluk menyeramkan yang menatapnya, beberapa diantara mereka juga ada yang berteriak meminta tolong kepada Rose. Semakin membuat Rose pusing.

Rose menghentikan langkahnya tepat di depan sebuah Rumah Sakit, ia memandang sejenak bangunan yang ada di depannya.

"Lu gak mau jenguk gue?"

Sebuah bisikan sukses membuat Rose terperanjat, Rose memegang dadanya sebentar berusaha menetralkan detak jantungnya, beberapa pejalan kaki memandang Rose dengan tatapan aneh.

Rose menoleh dan melihat keberadaan Jaehyun di sampingnya.

"Gausah ngagetin bisa gak sih?" batin Rose, berkomunikasi dengan Jaehyun. Jangan lupakan ekspresi Rose yang seperti menahan kesal.

"Sorry."

Akhirnya Rose memilih untuk memasuki Rumah Sakit tersebut, yang langsung dipimpin oleh Jaehyun, menuju kamar tempat Jaehyun dirawat.

Tetapi langkah Rose terhenti di depan pintu, ketika melihat ada seorang wanita seumurannya yang terlihat sedih dan duduk di samping ranjang di mana raga Jaehyun berada.

"Dia pacar gue, Chaeyeon. Yang gue inget sebelum kecelakaan gue mau ketemu sama dia."

.
.
.
.

vote sama comment nya yah, makasih-♡

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

vote sama comment nya yah, makasih-♡

GirlsWhere stories live. Discover now