11. The Dying News

170 17 1
                                    

Hari ini sekolah libur, aku dengan senang hati menerima ajakan Kakak ku, Mark Lee

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hari ini sekolah libur, aku dengan senang hati menerima ajakan Kakak ku, Mark Lee. Dia memintaku untuk pergi bersenang-senang dengannya–seharian. Dan jelas aku tak keberatan dengan itu, mengingat kami juga pernah saling terpisah satu sama lain dan juga mungkin yang diinginkan olehnya adalah mengobati rasa rindu kami.

"Udah rapih?" Lelaki bernama Mark Lee baru saja masuk ke kamar adiknya, Clover. Perempuan berambut sedikit berponi itu langsung sedikit terkejut dengan keberadaan Mark yang tiba-tiba masuk. "Ketuk dulu dong." pinta gadis itu dengan nada mendengus jengkel.

Lantas Mark langsung tersenyum, "Iya." jawaban singkat darinya dan lagi-lagi hanya dijawab dengan decakkan sang adik perempuannya.

Aku sudah rapih, kuasa ku mengambil tas yang berada diatas kasurku. Rasanya untuk senang hari ini sudah terlambat, harusnya sudha dari kemarin aku merasa kegirangan karena tibanya Kakak. Aku aneh. "Ayo berangkat!" seru ku padanya.

Yang di rencanakan sebelumnya adalah pergi kesalah satu tempat wisata, mereka berdua sudah setuju itu. Hanya saja mereka belum memilih tempat wisatanya, biar angin yang membawa kita itu yang dikatakan Mark.

"Wahana aja ya? Aku mau naik rollercoaster." pinta ku lagi saat Kakak laki-laki ku sedang sibuk dengan ponselnya. Lantas lelaki itu kembali melempar senyuman hangat, lalu mengangguk menerima permintaan sang adiknya itu.

***🍀***

Di sebuah ruangan bersuhu cukup dingin, terdapat empat orang disana. Tiga diantaranya adalah lawan bicara sedang satunya mungkin sedang berada di alam mimpi. Itu di ruangan kamar Na Jaemin. Sampai saat ini lelaki itu masih dirawat denga kondisi koma.

"Maaf, ini nyata sebuah kecelakaan. Anak anda menyebrang tanpa melihat arah." Suara tegas yang kedengarannya sangat berat itu keluar dari sosok pria yang di rambutnya sudah terlihat helaian rambut putih namun hanya beberapa.

Hanya isakkan tangis yang memenuhi ruangan tersebut dan hanya itu yang Ibu Jaemin bisa lakukan. Kedua lelaki berumur dengan satu perempuan itu saling hanyut dalam pikirannya masing-masing. Mereka seakan-akan larut dalam kecanggungan sampai mereka tak sadar kalau Aada masalah yang harus diselesaikan disini.

"Maaf, ada yang perlu saya katakan lagi." Suara parau itu kembali bernada tipis disertai manik mata yang melihat sosok anak muda laki-laki yang terbaring lemah disebuah ranjang rumah sakit dengan alat yang berjamaah terpasang disana. Kasihan, itu yang lelaki tua yang bisa disebutkan sebagai Tn.Jung, ia sama sekali tidak berniat menabrak anak lelaki itu. "Ada amanah yang harus saya katakan." Matanya kini menatap kedua orang tua yang merupakan orang paling dekat dari korbannya itu.

Orang tua Na Jaemin langsung membelalakkan matanya bersamaan. Pikiran mereka hanyalah keinginan untuk anaknya. "Apa maksudnya?" Kini lelaki lainnya menyahut dengan bingung. Tn. Na Jaehyun itu tak tahu apa yang sedang orang itu bicarakan.

❲✓❳Clover HeartWhere stories live. Discover now