Circle Dictionary [Completed]

23. Jealous

"Kalo udah jodoh, pasti udah ada rencana dari jauh-jauh hari." - Gibran Arsadan

-
-
-

-----oOo-----

Jakarta 1980

Untuk Ayah kesayangan Adis

Adis mau minta maaf sebelumnya sama Ayah. Adis pergi dari rumah semata-mata karena Adis ingin mencari jalan hidup Adis sendiri. Dan saat ini, sekarang lah waktunya jalan itu ditentukan. Adis memilih untuk pergi meninggalkan Ayah, Bunda, Kak Lila, Sisil, dan Aurin.

Adis minta sekali lagi sebuah permohonan. Tolong jaga keempat perempuan ini. Jangan terlalu mengekang, mereka tidak akan suka. Sama halnya dengan pengasihan yang Ayah kasih buat Adis selama ini.

"Ayah, Adis pamit pergi dulu, ya." Adis menaruh selembaran kertas warna biru muda yang ditulisi dengan pena hitam pekat. Isi dari surat itu ialah, Adis ingin melarikan diri lagi. Namun, kali ini dia benar-benar akan pergi jauh, menghindari pergokan ayahnya ketika berhubungan dengan Wira. "Anak bungsu dan gadis satu-satunya yang menjadi kesayangan Ayah, akhirnya bisa hidup mandiri."

Ibra berjalan menelusuri langit malam. Dirangkulnya gadis kutu buku itu seraya melirik tanpa henti, dirasa mungkin ada sesuatu yang berkilau dari pantulan cahaya kacamatanya. Tentunya Natya semakin anggun dan cantik.

"Kamu cantik," kata Ibra tiba-tiba. Seperti orang yang terhipnotis, dia tetap tidak lelah-lelahnya memandang wajah cantik di sebelahnya.

Natya berhenti berjalan. Merasakan sesuatu ada yang meninju hatinya dengan teramat keras, sehingga Natya menjadi salah tingkah. Untuk respon yang diberikan Natya, dia hanya tersenyum tipis selayaknya perempuan malu-malu karena salah tingkah.

"Kenapa kamu nggak jadian aja sama Gibran?" lanjut Ibra santai. "Sama-sama ganteng."

Natya terperangah. "Kamu lupa juga kalo kamu ganteng?" tanya Natya.