19. Panas

3K 309 4
                                    

H A P P Y R E A D I N G

"Lo tahu gimana cara gue memperjuangkan lo selama ini? Yaitu dengan banyak menebar tawa untuk menyembunyikan rasa kecewa." - ARKAN

🤸

Hari yang ditunggu seluruh warga Jakarta Highschool telah tiba. Pekan olahraga antar kelas atau yang biasa disebut porak sedang berlangsung sekarang ini. Seluruh guru juga murid ikut berpartisipasi, dengan membuka stand di setiap kelas dan gabungan. Lapangan utama Highschool sudah dipenuhi oleh para murid yang akan menonton penampilan pembuka dari eskul cheerleaders dan langsung disambung dengan pertandingan persahabatan antara Jakarta Highschool dan SMA Permata.

Murid XI IPS 5 berjalan bersama, mulai memasuki area lapangan dengan baju baru kelas mereka yang di design khusus oleh Rio. Seakan tidak pernah bosan, mata serta perhatian para murid lain langsung jatuh pada kelima pemuda yang sedang berjalan bersama, mempimpin kelas mereka di posisi paling depan. Arkan dan kawan-kawan sampai di stand yang telah mereka persiapkan tempo hari, kelima inti Ares itu duduk di bangku panjang yang sudah disediakan oleh panitia dan Osis di depan setiap stand.

"Raf, seriusan ini, kelas kita cuma jual air mineral sama tissue?" tanya Rizki, sang ketua kelas. Rafa mengangguk yakin.

"Tapi emang bakal laku? Di kantin juga udah banyak,"

"Jangan ngeremehin kita lo, Ki. Gus, tunjukkan pesonamu!" Arkan menyahut santai sambil mendorong tubuh Gusti ke depan.

"SIAPPPPP!"

"AQUAAA, AQUAAAAA, AQUAAAAAA!" Gusti berteriak nyaring. Tangan cowok itu sudah menghadang sekumpulan murid yang melintas di depannya, Gusti menatap mereka sewot sambil melotot. "Beli kagak lo?!" paksanya.

"Tapi Kak... gue udah ada minum,"

"BORONG LIMA AIR PLUS LIMA TISSUE DAPAT POTO GRATIS SAMA RAFA, DAPAT PELUKAN RIO, KECUPAN MANJA ARKAN, SAMA BOLEH CUBIT PIPI GEMES ETHANNNNN, AYO PILIH SALAH SATU, INI LIMITED EDITION! HANYA UNTUK 50 PELANGGAN PERTAMA!"

Para siswi yang mendengar itu langsung berlarian mendekat dan berlomba-lomba untuk memborong Aqua juga tissue yang dijual di stand XI IPS 5. Arkan, Rafa, Rio, dan Ethan yang sekarang sudah seperti barang jadi melotot sewot pada Gusti karena asal bicara.

"Arkannnn, nih cium pipi gue!"

Arkan mendesis risih dan menjauhkan wajah para gadis yang sekarang sedang mengerumuninya. "WOI SABAR ATUH, ANJIR MONYET MINGGIR JAGA JARAK AMANNN!" misuhnya berteriak sewot.

"Ini cepet deh, cium!"

Arkan melengos pasrah. "Iya mau di pipi yang mana cantik, gak boleh serakah bibir gue mahal!"

"Arkannnn, gue dong!"

"Iya sabar sayang, satu-satu!"

"Arkan, lo ganteng deh!" Arkan tersenyum sombong lalu menggerakkan tangannya beberapa kali. "Sini lo yang tadi ngomong gitu, gue cium duluan, bonussss!"

Asik, menang banyak! Batin Arkan berseru senang.

Tidak jauh dari tempat Arkan, Rio juga sama sedang digerumuni oleh para gadis yang meminta untuk dipeluk. "Berani nyentuh gue, gue jambak rambut kalian!" ujarnya sadis sambil menatap tajam cewek yang terus saja menarik dan memeluk tangannya dengan seenak jidat.

"Ih Riooo galak banget,"

"Bacot sekali lagi, gue jual kalian ke deepweb!"

ARKANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang