48

3K 121 0
                                    

Layaknya hari-hari biasa, sekolah SMA Taruna hari ini tengah melangsungkan pembelajaran, namun keberuntungan menghampiri kelas XII IPA 1, kenapa? Karena guru yang mengajar sedang izin, dan kelas pun dibiarkan jamkos, tanpa ads tugas.

Kesempatan ini untuk Laura, ia akan melangsungkan kegiatannya, bolos.

Laura kali ini tak mengajak kedua sahabatnya, ia ingin sendiri. Tapi gagal, Vano mengikuti gadis itu sampai di rooftop.

Laura duduk di undakan tangga, menekuk lututnya dan menelungkupkan wajahnya.

Vano membiarkan posisi Laura yang seperti itu, dia memilih duduk disebelahnya.

Laura yang merasa ada seseorang, lantas menoleh.

"ngapain lo?"

Vano yang ditanya hanya mengerutkan alisnya, kemudian

"mancing"

"Mancing perkara?"

Vano bungkam, sepertinya Laura butuh moodboster.

Vano mengeluarkan sebungkus coklat dari saku jas almamater yang dikenakannya. Laura yang melihat itu nampak acuh.

"Apa lo liat-liat? Mau?" tawar Vano sambil menyodorkan coklat didepan Laura.

Seketika mata Laura berbinar, dia nyengir lebar menampakkan deretan giginya yang rapi.

"nih" Vano mencuil sedikit coklat itu dan hendak menyuapkan kepada Laura.

"apaan cuma segitu, itu kan yang lo pegang masih banyak pelit am mphhh"

Vano menyuapkan secuil coklat tadi ke mulut Laura yang mengoceh tiada henti. Ia suka melihat Laura yang seperti ini, bawel.

Laura mengunyah coklatnya cepat dan segera menelannya.

"Lo-"

"Mau lagi?"

Vano memotong ucapan Laura, tanpa menyia-nyiakan kesempatan Laura segera merebut coklat itu dari tangan Vano, dan tersenyum penuh kemenangan ketika coklat itu sudah berpindah ke tangannya.

"Dasar bocah" cibir Vano.

****

Laura tak mengikuti sama sekali pelajaran kali ini, ia lebih memilih bolos ke makam papanya.

Sudah 3 jam yang lalu Laura bersimpuh dimakam sang Papa. Air mata sudah tak terbendung, bahkan ingus pun juga ikut mengalir.

"Papa kenapa gak bilang ini semua dari awal Pah"

"Laura gak tau maksud Papa benci sama Laura"

"Maafin Laura Pah, Laura gak berpikir sampai sejauh ini"

Laura mencium nisan Reynald cukup lama, sampai suara teriakan yang familiar ditelinganya terdengar begitu keras.

"Gak mau!! Reyna mau cari Papi sama Mami Reyna!!"

"Reyna gak mau ikut sama kalian!"

"Kalian Pembohong!"

Laura melihat pertengkaran antara Reyna dan orang tuanya? Lantas mengapa Reyna malah ingin mencari mami papinya? Ada apalagi ini ya tuhan?

Laura bingung dengan pertengkaran antara keluarga Reyna ini, ia berjalan menghampiri Reyna yang sudah menangis sesenggukan itu.

BAD GIRL (END)Where stories live. Discover now