42. Permintaan Maaf

2.8K 215 11
                                    

"Menjadi baik itu bagus. Tapi, jangan terlalu baik, atau nanti banyak orang yang akan memanfaatkan mu atau mengkhianatimu."


Senja mengerjapkan matanya berkali-kali. Pusing. Itulah yang dirasakan Senja sekarang. Ia langsung bangun dari berbaring nya.

"Awww." Senja memijat pelipisnya yang terasa pening.

"Aku dimana ini," gumam Senja saat berada di kamar yang tidak ia kenal.

Tiba-tiba seseorang membuka pintu dan Senja langsung menoleh.

"Bagas," ujar Senja saat melihat Bagas yang sedang membawa nampan makanan menuju ke arahnya.

"Ngapain kamu disini?" tanya Senja, takut.

"Kamu mau jebak aku lagi ya," tebak Senja.

Bagas tidak menjawab apapun. Lelaki itu menyimpan nampan makanan di atas meja dan langsung duduk di sisi kasur berhadapan dengan Senja.

"Maksud kamu apa bawa aku kesini?" tanya Senja pada Bagas.

"Gue yang nolongin lo waktu pingsan," jawab Bagas.

"Ngapain lo di jalanan sendirian?" tanya Bagas. Ada sedikit khawatir di nada bicaranya.

"Kamu gak perlu tau," tolak Senja dengan nada ketus.

"Gue tau lo lagi ada masalah sama Langit. Lo ditinggal sama Langit kan? Dan dia lebih milih Giska daripada lo," tebakan Bagas memang benar.

Senja mengerutkan keningnya. "Kok kamu bisa tau?" tanya Senja, bingung.

"Gue tau segalanya karena gue selalu ikutin lo kemanapun lo pergi," jujur Bagas.

"Apasih sebenarnya mau kamu? Kenapa ikutin aku terus?" tanya Senja, marah.

"Karena gue sayang sama lo!" jawab Bagas.

"Berapa kali sih aku bil—"

"Gue belum selesai ngomong," ujar Bagas memotong pembicaraan.

Senja langsung diam.

"Gue sayang sama lo itu bener. Gue juga cinta sama lo itu bener juga. Tapi gue gak terima lo sedih kayak gini. Gue akan perbaiki semuanya. Gue akan jelasin semuanya sama Langit. Lo tenang aja," ujar Bagas, tulus. "Dan gue minta maaf sama lo karena udah merusak hubungan kalian berdua," lanjut Bagas.

Sekarang apa Senja yang akan lakukan? Apa ia akan mempercayai Bagas lagi?

"Gue mohon lo maafin gue." Bagas menyatukan kedua tangannya.

Hati Senja mengatakan bahwa ia harus memaafkan Bagas. Ia merasa bahwa Bagas benar-benar menyesal dengan apa yang pernah ia lakukan. Baiklah Senja akan memberikan satu kesempatan lagi pada Bagas.

"Oke aku maafin kamu. Tapi jangan pernah ulangi kesalahan yang sama. Kamu janji kan gak bakal ulangi hal yang sama?" tanya Senja sambil tersenyum.

"Thank you Ja. Gue janji gak bakal ulangi hal yang sama," ujar Bagas dengan nada bahagia.

Dan gue juga janji bakal kasih pelajaran sama orang yang udah berani nyakitin lo, batin Bagas.

Begitulah Senja, pemaaf, lugu, baik. Sehingga banyak orang yang mudah mengkhianatinya atau menjebaknya. Tapi kita lihat aja nanti apa Senja akan berubah atau tidak?

*****

"Ja lo gak papa kan? Muka lo pucat amat," ujar Icha sangat khawatir ketika melihat kondisi Senja.

"Aku enggak papa Cha," jawab Senja, pelan.

"Gak papa gimana? Itu muka lo pucat banget. Kenapa sih?" tanya Icha.

Langit & Senja [Sudah Terbit]Where stories live. Discover now