PROLOG

51K 2.4K 97
                                    

Seorang wanita ditatap tajam oleh seorang pria di hadapannya. Wanita itu sudah bercucuran keringat sejak tadi karena ditatap oleh mata yang bisa membuat dia mati di tempat. Terdengar berlebihan mungkin, tapi itu memang nyatanya.

Wanita yang ditatap, bernama Lovia Aurelia yang tidak sengaja bertemu seorang pria yang memiliki kelainan psiskis. Pria itu memiliki jiwa psikopat yang mana artinya, pembunuh berdarah dingin.

"Aku mohon jangan bunuh aku," mohon Lovia sambil memajukan ke dua tangannya di hadapan pria itu.

"Gimana aku tidak membunuhmu jika kau tahu hobiku suka membunuh," jawab Pria itu. Pria itu bernama Gerald Lorenzo Adzriel, seorang pria memiliki kepribadian suka membunuh dan menyiksa manusia.

Lovia terdiam sejenak. Ia memikirkan, ternyata seperti ini rasanya jika bertemu secara langsung dengan seorang psikopat. Jika, ia jumpa psikopat hanya di dalam di dunia fiksi, maka sekarang ia jumpa seorang psikopat di dunia nyata.

"Apa pun yang kau mau akan kuturuti asalkan jangan membunuhku." Lovia mengambil ke dua tangan pria itu, memegangnya erat. Memohon agar pria di depannya ini tidak jadi membunuhnya.

Gerald tersenyum smirk. Ini yang dia tunggu-tunggu.

"Jadilah kekasihku!" Seketika Lovia membulatkan matanya sempurna.

"Kenapa memandangku seperti itu? Apa kau tidak mau menjadi kekasihku?!" tanya Gerald tajam melihat Lovia memasang wajah terkejut.

"Tentu, aku mau!" Katakanlah Lovia ini gila karena menerima Gerald sebagai kekasihnya. Mungkin karena, efek yang selalu membaca cerita yang berbaur psikopat membuat Lovia ingin mempunyai kekasih psikopat.

Gerald mengerutkan dahinya. Ia pikir wanita di depannya ini akan menolaknya. Tapi, ternyata tidak. Sungguh sangat di luar dugaan.

"Kau yakin menerimaku sebagai kekasihmu?" tanya Gerald ragu pada jawaban wanita ini.

"Iya!" semangat Lovia menjawab. Sekarang di wajah Lovia tidak ada rasa ketakutan lagi seperti tadi. Sekarang wajahnya terlihat sangat senang.

"Kenapa?" tanya Gerald begitu penasaran.

"Karena, aku ingin mempunyai kekasih psikopat yang tampan dan romantis pada kekasihnya persis yang ada di cerita fiksi." jawaban Lovia, membuat Gerald tertawa terbahak-bahak. Melihat itu, membuat Lovia terpesona akan ketampanannya.

"Haha, dengar Sayang hidup tidak seindah di dunia fiksi. Seharusnya kau tahu psikopat tidak punya rasa kasihan sedikit pun apalagi bisa romantis bersama kekasihnya. Karena, psikopat adalah manusia yang kejam dan keji. Jadi, berhati-hatilah denganku. Karena, aku bisa saja menyiksamu bahkan membunuhmu kapan saja yang aku mau!"

Deg!

Tubuh Lovia menegang di tempat, karena mendengarkan ucapan dari pria di hadapannya ini. Seharusnya Lovia sadar bukan kalau psikopat yang romantis pada kekasihnya hanya ada di sebuah cerita fiksi. Sekarang harus bagaimana? Ingin sekali lari dan menarik kata-katanya tadi. Tapi, sepertinya tidak bisa. Karena, kedua tangan pria ini telah menempel di dinding, sehingga mengalangi dirinya untuk kabur.

"Kenapa terdiam? Apa kau takut aku akan membunuhmu?" tanya Gerald sambil menaikkan satu alisnya.

Gerald mendekatkan dirinya ke wajah Lovia. Hingga hidungnya menempel di hidung Lovia. Lovia hanya bisa memejamkan matanya kuat. Apa yang akan dilakukan pria ini? Apakah pria ini akan menciumnya?

Namun, dugaan Lovia salah. Pria itu tiba-tiba beralih mendekatkan wajahnya ke telinga Lovia. Pria itu sedikit menjilat telinga Lovia yang sudah basah. Merasakan ada benda basah yang menjilat telinganya, membuat Lovia langsung membuka mata. Lovia ingin mendorong tubuh pria ini. Namun, tidak jadi mendengar bisikan pria itu.

"Don't be afraid baby, I won't kill you but torture you!"

TBC...


TBC

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
In Psycho PrisonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang