02 - Joanna

31.8K 4.9K 324
                                    

Joanna pov

Hm, gelap. Sangat gelap. Aku tak dapat melihat apapun, dan merasakan apapun. Bahkan suara nafasku sendiri saja tak dapat 'ku dengar dengan begitu jelas, ah apa jangan-jangan aku mati suri lalu bangkit di dalam kubur gitu?

"Kasihan sekali bayi ini." Ah, aku mendengar suara seseorang, itu artinya aku tidak berada di dalam kuburan bukan? Atau jangan-jangan yang sedang berbicara saat ini adalah... Hihh aku tak bisa membayangkan hal semengerikan itu.

"Ayo kita berdua taruhan, apakah tuan Elion akan membenci anak ini atau menyayanginya dengan sepenuh hati seperti yang diharapkan oleh nyonya Lynelia?"

Anak ini? Memangnya ada anak-anak disini?

"Hm, kurasa dia akan membencinya sih mengingat wanita tercintanya harus kehilangan nyawa hanya untuk melahirkan anak ini."

Aku heran sebenarnya ada berapa banyak hantu sih di alam kuburku ini, kenapa dari tadi mereka berbicara terus-menerus. Berisik banget loh demi apa.

Dan begitulah bagaimana keseharianku, aku menangis tiba-tiba lalu menghasilkan suara rengekan seperti anak bayi, dan seiring berjalannya waktu aku mulai dapat melihat lagi.

Sip, apa kalian ingin tahu kesimpulan macam apa yang kutarik selama berbulan-bulan ini?

AKU JADI BAYI WOY!

Belum lagi kalau mendengar segala nama yang disebutkan oleh kakak pelayan, itu artinya sekarang aku menjadi anak dari seorang pria bernama Elion, dan ibuku yang mati saat melahirkanku adalah wanita bernama Lynelia.

Lalu aku! Kenapa mereka selalu bilang kalau aku anak yang dibenci hah! Apakah aku akan berakhir seperti para tokoh novel yang reinkarnasi menjadi anak kecil lalu dibenci ayahnya sendiri? Tapi apa dosaku sampai harus menanggung ini, hiks.

Duh mana itu si ayah belum pernah menampakkan dirinya padaku lagi. Khawatir dah aku takut tiba-tiba ketemu gitu kan. Ah, mungkin kalau kami benar-benar bertemu maka aku akan langsung pura-pura mati saja ya biar dia tidak membunuhku lagi.

"Joanna, lihat aku membawakanmu boneka baru loh."

Ukh, mainan ini. Tolong singkirkan saja, asal kalian tahu aku ini sudah dua puluh lima tahun loh, dan sekarang kalian memberikan seorang perempuan bermental dua puluh lima tahun dengan mainan boneka seperti ini.

Tidak ngefek wahai kakak-kakak sekalian!

"Idris! Kau tidak boleh memaksanya bermain boneka kalau dia tidak ingin melakukannya!" tegur seorang anak perempuan yang berusia sekitar sebelas tahunan bernama Mira.

Mereka berdua adalah anak yang tak kuketahui berasal darimana, namun yang pasti mereka sangat berisik dan gemar sekali menganggu waktu tenangku untuk memikirkan jalan keluar dari neraka ini.

Aku sudah pernah mati karena kebakaran apartemen, dan jangan sampai aku mati muda di kehidupan yang kali ini juga. Bisa-bisa malaikat kematian langsung mendaftar hitamkan namaku karena terlalu sering mengunjungi alam baka.

Hahh... aku menatap nanar kearah langit-langit kamar sambil mencoba memikirkan apa yang akan terjadi padaku kedepannya nanti. Sudah mulut cuma bisa bicara bahasa alien, kerjaan tidur mulu, ditambah sekarang latar belakang keluargaku seperti ini.

Mungkin sebaiknya aku segera tumbuh dewasa lalu pergi dari tempat ini secara diam-diam saja kali ya? Setelah tumbuh dewasa aku akan mengurung diri di kamar sambil mencari informasi dari para kakak-kakak mengenai seluk beluk kediaman baru kemudian kabur.

Ah ini ide bagus rupanya, kurasa aku akan mencobanya mulai sekarang.

"Nona Mira, Nona Idris, Nona Joanna! Ini sudah waktunya untuk kalian makan siang," panggil salah satu kakak pelayan sambil menggendongku yang sedang berbaring di atas karpet bulu.

Dia mengangkatku kemudian menyuapiku bubur encer yang sialnya terasa sangat enak. Ukh, apa jangan-jangan indra pengecapku sudah rusak sampai-sampai bisa merasakan makanan seperti ini sebagai makanan enak?

Ya bodoh amatlah, yang terpenting saat ini adalah segera tumbuh dewasa. Dan setelah selesai makan, akhirnya aku dibaringkan kembali di atas keranjang bayiku. Sialan, ngantuk lagi kan, padahal aku baru bangun beberapa jam yang lalu loh, hiks.

Dengan beginilah aku terus menjalani hari-hariku tanpa melihat wajah ayah ataupun ibuku, tapi jujur aku tidak ada keinginan untuk melihat ayahku sih, kalau boleh jangan pernah melihatnya seumur hidup.

Karena siapa tahu juga kan kalau waktu aku tatap mata dengan ayah kandungku itu ternyata malah akan menjadi hari terakhirku di dunia ini? Hih, mengerikan.

Namun ada yang membuatku lebih heran lagi, aku sudah satu tahun tinggal di dunia baru ini dan kenapa anak-anak yang datang mengunjungiku semakin banyak? Dulu hanya Idris dan Mira yang datang untuk bermain, dan mereka berdua saja sudah cukup membuatku pusing.

Tapi kenapa sekarang ada sembilan woy!

Seorang anak remaja pria bernama Hilton itu kali ini menunjukkan wajahnya padaku untuk yang pertama kalinya. Dia menggendongku kemudian menatap wajahku dengan sangat dekat.

"Dia mirip sekali dengan pria bejat itu, tapi untunglah matanya seperti Lynelia," ucapnya. Eum, nak Hilton, kau sedang berbicara di depan anak bayi yang masih polos loh, tapi kenapa bahasamu luar biasa sekali ya nak. "Pria bejat itu membuat Lynelia meninggal, dan aku tak akan memaafkannya semudah itu."

Pria bejat? Apa maksudnya dia adalah Elion, ayahku? Tapi kenapa dia bilang kalau ayahku yang membuat ibu kehilangan nyawa sementara para pelayan selalu mengatakan kalau ayahku sangat mencintai ibu sampai-sampai keberadaanku ini bisa jadi dibenci olehnya.

"Hilton jangan berkata seperti itu di depan anak kak Lynelia, kau tahu bukan kalau tuan Elion bukan pria bejat seperti yang kau bilang itu," tegur Odin, dia adalah satu-satunya kakak yang menurutku tidak menganggu dan sangat dewasa.

Bahkan Odin adalah orang pertama yang datang mengunjungiku saat aku baru lahir dan dia sering menceritakanku banyak hal. Dia anak yang baik sekali.

"Aku tak peduli alasan kenapa Lynelia mati, tapi yang pasti dia mati saat melahirkan anak Elion, maka aku akan menganggap Elion yang bersalah!"

Hm, Hilton ini kayaknya punya dendam kesumat dengan ayahku ya.

=====

Eak yang rindu sama sembilan anak panti, ditambah Hilton? Noh udah pada muncul jadi baby sitter-nya si Joanna. 🤣

Our Cutie Little Baby ヾ(*´∀`*)ノ

Our Cutie Little Baby ヾ(*´∀`*)ノ

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ya sudah kalau begitu... terima kasih banyak buat kalian yang sudah meluangkan waktu untuk membaca cerita ini, kalau ada salah kepenulisan mungkin boleh minta koreksinya, jangan lupa vote dan commentnya yaa...

Sampai jumpa!

This is Our Crazy Family [END][KUBACA]Where stories live. Discover now