07 - First Meet

24.9K 4.4K 447
                                    

Joanna pov

Sekarang! Satu tahun sudah berlalu, usiaku empat tahun dan aku sudah lancar melakukan banyak aktifitas hahaha. Yap, kecuali untuk satu hal yang masih tidak berubah setelah satu tahun berlalu.

Apa itu? Cadel.

Si sialan berambut hitam itu ternyata dia menipuku! Dia membuat mulutku dapat berbicara normal hanya di depannya saja, saat aku mencoba berbicara dengan kakak-kakak lainnya nada bicaraku malah kembali seperti anak kecil.

Hah, melelahkan sekali emang.

"Nona Joanna, apa kau akan pergi ke taman lagi hari ini?" tanya Vina yang mengintip dari pintu dapur sambil memegang spatula kayu di tangan kanannya.

"Iya kakak, aku mau pelgi dulu," balasku sambil melambaikan tangan kepada kak Vina. Meski sudah satu tahun berlalu, aku tidak pernah bertemu dengan pria bernama Ezequiel itu lagi, dia tidak pernah menunjukkan wajahnya barang sedikit pun di hadapanku.

Ah, apa jangan-jangan dia ditelan bumi ya? Hm, jika suatu saat kami bertemu lagi mungkin aku harus bertanya padanya mengenai bagaimana rasanya di telan oleh bumi itu.

Aku berlari menuju taman dan melihat punggung seorang pria yang sedang berdiri di sana. Hm, apakah itu Ezequiel? Aku harus mengagetkannya, dan kebetulan pas sekali di sampingku terdapat daun kering berwarna cokelat yang menyerupai ulat besar.

Apakah trik ini akan berhasil? Hm, mari kita coba.

"BAA ULAT LAKSASA!"

Eh? Kok...

'Krik krik krik krik

Astaga, suara jangkrik dari mana itu. Lagian ini juga kenapa mantap sekali ya, rupanya aku sedang mengorek tanah kuburanku sendiri saat ini. Lagian... lagian...

LAGIAN APA YANG DILAKUKAN SI BAPAK IBLIS PUTIH INI DISINI!!!

"E-Eh, ha-halo." Jiaelah malah aku sapa lagi orangnya, bodoh banget sih aku patut diberikan gelar tokoh isekai terbodoh lah ini.

Dia menatapku dengan tatapan yang sangat dingin, wajahnya itu memang terlihat mengerikan, yah walau sulit bagiku untuk mengakuinya tapi jujur dia... ekhem, sangat tampan. Matanya yang tajam, dan bibirnya sexy sekali ya Tuhan.

Siapa yang tahu kalau ternyata aku akan memiliki Sugar Daddy di kehidupan ini, uhuq!

"Siapa kau?" tanyanya.

Uh, tatapannya terlalu mengintimidasi, aku harus menatap kearah lain dan menghindari matanya sebisa mungkin. "Ahahaha, mana saya tahu tuan, saya kan ikan," sahutku dengan tawa canggung. Dasar aku, lagi saat tegang masih bisa-bisanya teringat jokes gaul.

"Tapi kau manusia, bukan ikan."

Hm, masuk akal sih. Ya sudah deh, kita cari cara lain untuk melewati setan bernama Elion ini. "Ukh, aku mau pingsan dulu, dadah."

'Bruk

Sumpah kok aku bodoh banget yak? Ya kali aku mau pingsan barusan pakai ngomong dulu dong, lagian ini otak kenapa tidak mikir dulu sebelum bertindak gituloh, malahan aku udah keburu pura-pura pingsan baru dia bisa berpikir otaknya.

Ah bodoh lah, udah terlanjur juga. Mending aku mengintip dan melihat bagaimana reaksi ayah tyrant-ku itu. Apa dia akan menangis? Atau dia akan tertawa? Eum, tapi tak mungkin sih kalau dia menangis, nanti jatuhnya jadi sangat melenceng dari sifat seharusnya dong.

Dan, dia ternyata hanya menatapku dengan wajah datar sedatar kehidupanku. Matanya yang tak menunjukkan emosi tampak terpaku menatap wajahku dan tanpa mengatakan apapun dia langsung pergi begitu saja.

Untung nyawaku masih ada, Tuhan kau baik sekali pada hamba-Mu ini, hiks. Tapi jika dipikir-pikir dia tak sekejam seperti apa yang dikabarkan oleh kakak-kakak pelayan dan si Hilton itu, ya memang seperti yang diharapkan dari anak remaja dengan dendam kesumat sih.

Aku bangkit berdiri setelah melaksanakan acara akting barusan, tanganku kugunakan untuk menepuk-nepuk pelan gaunku yang sedikit kotor karena berbaring di tanah yang tak tertutupi oleh rerumputan.

"Ternyata aktingmu hebat juga ya anak kecil, bodohnya murni sekali sampai aku terharu."

"Anjir!" Yah, kebablasan kan. Lagian kenapa dia munculnya dengan tidak etis sama sekali sih? Ya kali kan dia ternyata sedang duduk di atas dahan pohon dari tadi.

"Anjir?" bingung Ezequiel. "Oh, aku tahu kata-kata itu, ayahku suka mengatakan kata anjir kepada ibuku, dan ibuku akan langsung marah dan balas berteriak anjir. Aku mengira ibu marah, tapi kenapa si Azrael malah senang kalau ibuku berteriak anjir?"

Wow, keluarganya ternyata dramatis juga ya. Tapi aneh sekali, kok mereka bisa tahu kosakata gaul seperti kata anjir? Keluarganya benar-benar absurd sekali, ya wajar sih orang anaknya juga radak blo'on gini, mungkin emak bapaknya melewati kadar blo'on kali ya.

"Hei anak kecil, siapa orang tadi? Dia tampan, apa jangan-jangan dia simpananmu?"

Ukh! Dia kira aku umur berapa sampai bisa memiliki simpanan tampan seperti itu hah! Anak yang umurnya masih segede biji jagung, terus mulutnya cadel gini dibilang bisa punya simpanan se-hot itu, gilakah dia?

"Kau kemana saja? Setelah menghilang begitu lama tanpa kabar kenapa sekarang tiba-tiba muncul habis itu SKSD lagi, cih," sindirku sambil menatap jengkel kearah Ezequiel.

Pria itu mengerutkan dahinya dan memiringkan kepalanya. "Hah? Apa itu SKSD? Apakah itu semacam benda misterius yang supranatural?" tanyanya, duh kebodohan natural, aku suka itu.

"Tidak usah kau pikirkan nak Ezequiel." Hm, tuh kan mulutku tidak cadel lagi, seperti yang diharapkan setiap kali aku berbicara dengannya sih. "Ngomong-ngomong Ezequiel, kemana saja kau selama satu tahun ini?" tanyaku.

Ezequiel malah menggidikkan bahunya dan menggelengkan kepalanya. "Aku tak sempat, maaf tapi orang dewasa itu sibuk tidak seperti kalian anak-anak kecil yang sukanya bermain," ejeknya.

Cih, meremehkan anak kecil dia, tangan kosong ayo kalau berani, kita gelut sekarang juga. "Memang kau tidak pernah jadi anak kecil hah? Lalu apa yang kau lakukan pada saat itu kalau kau tidak suka bermain?" kesalku.

Dia tertawa meremehkan dan tersenyum miring. "Oh tentu aku ada pekerjaan penting dan berbahaya bahkan di usiaku yang masih kecil," ucapnya bangga.

"Apa itu?"

"Misi menculik ibu dari si setan."

Wow!

Terharu aku melihat kebodohannya.

=====

~Elion dan Joanna~

Seandainya kalau Elion jadi bapak yang baik, hiks

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Seandainya kalau Elion jadi bapak yang baik, hiks.

terima kasih banyak buat kalian yang sudah meluangkan waktu untuk membaca cerita ini, kalau ada salah kepenulisan mungkin boleh minta koreksinya, jangan lupa vote dan commentnya yaa...

Sampai jumpa!

This is Our Crazy Family [END][KUBACA]Where stories live. Discover now