05 - Elynia

28.4K 4.6K 312
                                    

Rowena Archdukedom, Varthelia.

Suara langkah kaki seorang pria terdengar di koridor kastil tersebut. Dia berjalan dengan tatapan datarnya dan otaknya itu hanya memikirkan satu tempat yang menjadi tujuan utamanya saat ini.

Ruang kerja Azrael.

Pintu terbuka dan menampilkan sesosok pria bersurai putih yang sedang sibuk berkutat dengan segala tumpukan kertas di mejanya, sementara di sofa ruangan tersebut tampak seorang wanita bersurai hitam yang sedang berbaring sambil menulis buku.

Langkah kaki pria tersebut berjalan menghampiri pria bersurai putih yang sedang bekerja lalu menatapinya. "Hei," panggilnya yang tidak sopan sekali. "Ada apa kau memanggilku kembali, lalu tak bisakah kau memberikan ibu sedikit kebebasan?"

Azrael menoleh dan menatap malas anaknya yang selalu saja protes itu. Namun tak lama kemudian sudut bibirnya terangkat dan menampilkan seringai tipis. "Ibumu sangat menyukaiku sampai dia tak rela kalau aku sendirian di ruangan ini, benar kan Elynia?"

Elynia mendecih pelan dan memilih untuk tidak menjawab pertanyaan mantan anak angkatnya itu. Walau sebenarnya dalam hati dia sudah sumpah serapah atas tindakan Azrael yang membuatnya merasa ingin menjambak kencang-kencang surai putih pria tersebut.

"Untung suami, kalau bukan sudah kulempar dari tebing," gumam Elynia kesal.

"Kau tega melempar suami tampanmu ini dari tebing," ucap Azrael dengan mata yang berkaca-kaca. "Kalau kau melemparku dari tebing nanti dunia ini bakal kehilangan stok pria tampan loh."

Ezequiel sudah sangat puas melihat adegan gila yang sudah menjadi makanannya dengan Anastasio sejak bayi hingga tiga ratus tahun lebih. Ayahnya bejat, ibunya gila, untung dirinya dan Anastasio tidak ikutan gila terkena mereka berdua.

'Brak

"EZEQUIEL DARI MANA SAJA KAU! KAU MENGAGALKAN MISI PENYELAMATAN IBU DARI SI IBLIS PUTIH ITU HEI!"

Ah, rupanya pikiran Ezequiel salah. Tidak ada lagi yang waras di keluarga ini kecuali dirinya, bahkan saudara kembar yang sudah bersamanya dari kecil itu ikutan terinfeksi penyakit gila keluarga ini.

Azrael menghembuskan nafas panjang dan memijit pelipisnya pelan. "Kalian itu anakku ya, anak kandungku loh! Tapi kenapa kalian seperti anak orang lain sih?" kesalnya.

Elynia bodoh amat dengan semua ini, sudah cukup dia mendengarkan segala drama rumah tangga yang terjadi di kehidupannya. Jika biasanya pertengkaran rumah tangga dilakukan oleh suami-istri, kali ini berbeda. Ini adalah pertengkaran rumah tangga ayah-anak.

Elynia pov.

Ku lelah dengan semua ini kawan-kawan, ingin sekali rasanya 'ku plester itu mulut satu-satu, ikat tangannya pakai tali lalu kurung di gudang selama satu hari, dengan begitu maka hidupku dapat normal hanya untuk satu hari setidaknya.

"Sstt... Lyn, kau tidak mau kabur?"

Aku melirik kearah Leon yang sedang membuka kecil pintu ruang kerja Azrael sambil mengintip dari sela pintu. Dia mengajakku kabur di saat seperti ini, hm tawaran bagus, belum lagi lihat kegaduhan di ruangan ini, kalau aku pergi pun mereka pasti tak akan sadar.

"Aku ikut," ucapku berbisik sangat pelan kemudian disusul dengan kakiku yang berjalan mengendap-endap menuju pintu ruang kerja Azrael. Dan yap niat mencari kebebasanku itu langsung hancur berkeping-keping saat aku merasakan ada tangan yang melilit di pinggangku.

"Hm, kau mau kabur dari suamimu ini?"

Aduh kenapa nasibku apes bener dah. Aku segera membalikkan badanku sambil tersenyum manis menatap Azrael, cara manis adalah jalur ninjaku!

"Tidak kok sayang," ucapku sambil mengelus pipi Azrael. "Suamiku ingin aku duduk diam disini sampai mati kebosanan pun aku akan tetap menemaninya bekerja, jadi mana mungkin aku sebagai istri yang baik ini meninggalkan suami tercintanya hahaha," timpalku yang menekankan kata 'mati kebosanan' biar dia sadar.

Azrael tertawa dan mendekatkan bibirnya ke telingaku. "Begitu rupanya, ternyata kau 'sangat' mencintaiku ya. Lalu, apakah kita sebaiknya sudahi saja urusan di ruang kerja ini dan pindah ketempat lain seperti kamar?"

Ukh, ambigunya luar biasa.

"Jika ingin romantis carilah tempat lain, selain itu kau ingin apa sih memanggilku tiba-tiba hah?" Untungnya saja ada Ezequiel yang menyela pembicaraan ambigu antarku dan Azrael, kalau tidak bisa gawat udah.

Azrael melepaskan pelukannya di pinggangku, dan akhirnya aku dapat bernafas lega juga. "Kenapa kau bisa berada di kediaman Grand Duke Elion?" tanya Azrael.

Ezequiel berada di kediaman Grand Duke? Apa yang dia lakukan di sana? Ah, apa jangan-jangan dia sedang mencarikanku calon mantu yang cantik, tapi jangan berharap banyak dulu deh, taruma berat aku kalau mengingat perihal mencari calon mantu itu.

"Sihirmu keterlaluan ayah," ucap Ezequiel yang entah tersambar petir dari mana sampai-sampai memanggil Azrael menggunakan embel-embel kata 'ayah'. Padahal biasanya dia dan Anastasio selalu sepakat memanggil Azrael dengan 'kau' atau setan putih atau bahkan dengan namanya langsung. "Kau bahkan bisa mendeteksiku yang pergi sejauh itu."

"Ya justru karena kau pergi kesana makanya aku tahu, tempat itu sudah kupasang sihir karena suatu alasan," ucap Azrael, aku menatap pria itu heran. Dia tak pernah mengatakan hal itu padaku, bahkan aku pun baru tahu masalah itu sekarang. "Jadi ada apa kau ke sana Ezequiel?"

Ezequiel memalingkan wajahnya. "Cih, aku tersesat," gumamnya pelan dengan wajah kesal. "Tadinya aku ingin membuat kau pergi mencariku sehingga ibu dapat dibawa kabur oleh Anastasio secara diam-diam, tapi pada akhirnya aku malah tersesat lalu..."

Ezequiel menjeda kata-katanya dan hal tersebut membuat Azrael kebingungan. Pria tersebut menaikkan salah satu sudut alisnya dan bertanya, "Lalu apa?"

"...aku terkena perangkap."

Oke, aku tidak bisa menahan tawaku saat mendengar kata 'terkena perangkap' keluar dari mulut seorang Ezequiel. Demi apa keturunan gen jenius Azrael dapat terkena perangkap? Siapa orang yang membuat perangkap itu?

Aku akan langsung pergi berguru padanya lalu membuat perangkap untuk menjerat Azrael agar pria itu tidak dapat mengurungku lagi. Ah jangan lupa aku juga harus memasang seringai licik sebagai balasan kelicikannya selama ini.

"Ibu kenapa kau menertawakanku!"

"Ibumu pasti sedang memikirkan rencana jahat untukku saat ini, aku tahu itu."

"Lah kok bener?"

=====

Elynia setelah sekian lama kita tak bertemu~

Terima kasih banyak buat kalian yang sudah meluangkan waktu untuk membaca cerita ini, kalau ada salah kepenulisan mungkin boleh minta koreksinya, jangan lupa vote dan commentnya yaa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Terima kasih banyak buat kalian yang sudah meluangkan waktu untuk membaca cerita ini, kalau ada salah kepenulisan mungkin boleh minta koreksinya, jangan lupa vote dan commentnya yaa...

Sampai jumpa!

This is Our Crazy Family [END][KUBACA]Where stories live. Discover now