Sebuah Pertanyaan

12.1K 1.5K 351
                                    

Normal pos

Kini sudah 2 tahun berlalu semenjak daichi bergabung di klub volly Karasuno. Klub volly yang dulu terlupakan kini sudah menjadi klub unggulan. Sebagai kapten, daichi selalu berfikir yang terbaik untuk klub nya.

Seperti biasa, ruangan klub volly sangat ramai dengan anak yang berlatih, berteriak, dan ada pula yang bertengkar.

Blak!!

"fyuhh,, sugawara-san, toss yang bagus" asashi berlari untuk mengambil bola lainnya.

"sugawara-san berikan aku toss juga" minta innoshita sambil melempar bola

"tentu saja" kata sugawara.

"AHHHH tidakkk!!! Terlalu tinggi!!" teriak hinata

"kau harus loncat lebih tinggi lagi bokee!!!" teriak kageyama

"kau saja yang memberi toss terlalu tinggi. Bakageyama!!"

"kalau kau tidak bisa meloncat lebih tinggi lagi, impian mu menjadi raksasa kecil tidak akan tercapai" ucap kageyama memberi senyuman sinis nya.

"apa kau bilang???!" kata hinata tidak terima

"ayolah hinata, berikan apa yang raja ingin kan" teriak tsukishima

"tsuki, kau jangan memanas manasi mereka" kata tanaka dari jauh

"apa katamu ??!!" kageyama mulai marah

Dan lanjutlah pertengkaran antara tsuki dan kageyama, hinata yang hanya menyimak, tanaka dan nishinoya yang mengompori, dan anak kelas 3 yang terkadang menegur mereka.

Daichi pov

Hah,, minggu depan nekoma akan datang. Sepertinya tim ku akan berlatih keras lagi batin ku berjalan menuju ruang volly.

Yak, seperti biasa, suara berisik didalam ruangan bisa terdengar sampai luar. Terutama suara hinata dan nishinoya. Dan sepertinya mereka sedang memulai pertengkaran.

"BRAK!!!" suara pintu dibuka secara kasar

"apa kalian sehari saja tidak bisa tenang?!!" teriak ku kepada mereka. Mereka semua melihatku, ada yang ketakutan ada pula yang memalingkan muka. Tidak ada yang berani bergerak sedikit pun dari tempatnya.

"Jika kalian masih melanjutkan pertengkaran ini, jangan harap kalian bisa datang besok" tambahku dengan muka seramah mungkin. Semua anggota yang ketakutan meminta maaf dan langsung melanjutkan latihan masing-masing.

"seperti biasa, kapten selalu dapat diandalkan. Tapi lembutlah sedikit, aura kejam mu terlaku besar" kata asahi berjalan pergi

"hah,, tentu saja" kataku

"hey daichi-san"

Merasa terpanggil aku menoleh kebelakang untuk melihat sumber suara itu.

"hai daichi-san, kau dari mana??"

Serangan mendadak apalagi ini, cahaya ilahi datang saat aku lengah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Serangan mendadak apalagi ini, cahaya ilahi datang saat aku lengah. Sungguh curang batin ku

"itu,,, aku dari kantor takeda-sensei. Minggu depan, tim kita akan melawan tim nekoma"

"kenapa aku tidak diajak??? Sebagai wakil ketua aku merasa tidak berguna" rengek sugawara dengan wajah sedih

"jangan bilang begitu, kehadiran dirimu sangat membantuku" kataku sambil mengelus pelan rambut nya. Aaaa!!! Pengen bawa pulang buat pajangan kamar😆 batin ku tapi tidak  ku lakukan.

"pelatih ukai dan takeda-sensei akan segera datang. Aku tadi mengusulkan untuk latihan mati-matian. Jadi persiapkan dirimu suga" tambah ku

"tentu saja, sebagai senior aku harus selalu siap" katanya mengepal tangan nya.

Pelatih ukai dan takeda-sensei pun datang, dan latihan pun dimulai. Saat latihan, aku sering kali terfokus kepada sugawara. Meskipun telah banjir keringat, dia tetap memberikan toss kepada siapapun.

Disaat itu, tiba-tiba muncul sebuah pertanyaan di otak ku.

"apakah burung gagak dan merpati bisa bersatu?"

Sebunyikan Aku Dari Dunia, Daichi. (Tamat) Where stories live. Discover now