heeseung dan kesakitannya

571 88 23
                                    

"Jadi Nichia itu kembaran mantanmu?"

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

"Jadi Nichia itu kembaran mantanmu?"

Heeseung masih belum terlalu paham dengan apa situasi yang terjadi disini. Jadi sebenarnya siapa Alysia itu?

"Iya. Alysia itu pacarku saat disekolah menengah. Aku baru ingat Nichia adalah kembarannya."

"Kebetulan juga ya..."

"Tapi kamu beruntung masih memiliki Nichia. Kamu tidak seberuntung aku yang mencintai seseorang yang sudah tidak berwujud manusia lagi."

Setelah kalimat itu tercerna di pikiran Heeseung, dia malah bingung dan tidak tau apa yang Sunghoon maksud "Maksudmu?"

"Ah... Sudahlah. Panjang ceritanya. Aku tidak bisa meceritakannya dari awal."

Keduanya hening, entah apa yang mereka pikirkan. Mungkin ini akibat keduanya mempunyai keadaan yang sulit belakangan ini.

"Heeseung, kamu mau ramen? Aku sudah memasaknya tadi."

"Cih, aku makan ramen denganmu? Dipikir kita berkencan? Dengar ya Sunghoon, tradisi makan ramen itu masih ada sampai sekarang." Tolaknya.

Sunghoon tertawa karena sikap Heeseung yang seperti orang tua "Haha! Lee Heeseung! Kamu seperti orang tua saja. Sudah ayo makan! Nanti kamu mati kelaparan malah aku yang repot. Ayo!"

Heeseung akhirnya bangun dari posisi duduknya juga, mengikuti Sunghoon ke dapur yang tidak jauh dari kamarnya,

"Nah. Ini. Tenang, aku sangat pintar memasak. Memang aku kan sudah tampan, pintar, jago memasak, baik hati, tidak sombong-"

"-dan jomblo." Sambung Heeseung dengan tidak berdosanya sambil memakan ramen buatan Sunghoon.

"Yah! Seperti kamu bukan jomblo saja. Sama - sama jomblo diam ajalah! Sebentar lagi juga aku akan dapat penggantinya." Sunghoon membela dirinya sendiri.

"Iya iya. Aku hanya bercanda. Ayo makan bersama. Aku jadi tidak enak memakannya duluan."

Sunghoon tersenyum lagi setelah melihat ramen itu sudah jadi "Yeay, makan."

"Heeseung, bisa kamu berikan bubuk cabainya kepadaku?" Tanya Sunghoon.

Heeseung mengambil botol bubuk cabai yang berada di sebelahnya, kemudian memberikannya kepada pemuda Park itu "Ini."

"Terima- Gelangmu kemana?"

"Eummm..." Heeseung menatap lengannya, memang rasanya ada yang kurang kalau dia tidak memakai gelang itu walau hanya sekali. "Tertinggal dirumah. Aku buru - buru kemari."

"Oh... Tumben. Kamu tidak pernah melepasnya."

"I... Iya. Ah sudahlah, aku tidak mau membahasnya."

"Bagaimana tadi?"

"Tadi apa?"

"Kamu pergi dengan Nichia kan? Kemana?" Tanya Sunghoon yang belum mendapat cerita apapun dari Heeseung.

ruang hampa ✓Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt