17. {Ide gila}

388 45 2
                                    

|SELAMAT MEMBACA|

Don't forget vote and coment.
Menyukai cerita ini? Maka, ramaikan lapak Cha dengan cara di share!

....~♢o♢~....

Markas Aldeoscar.

Usai aksi tawuran itu terjadi, Aldran dan kawan-kawannya memutuskan untuk ke markas mengobati luka mereka. Tak mungkin mereka pulang dengan keadaan babak belur, orang tua mereka pasti akan bertanya-tanya perihal luka di wajah.
Markas hari ini tidak sepi ada beberapa anggota Aldeoscar yang bersantai dan tidur di markas.
Kedatangan Aldran, ketua mereka dengan wajah biru lebam menimbul-kan tanda tanya.

Ferdy, anggota Aldeoscar angkatan paling muda menghampirinya sambil membawa kotak P3k.
"Bang, wajah lo kenapa?"

"Bang, Aldscar come back?" Egi bertanya dengan raut berbinar.

Aldran berjalan menuju sofa dekat meja panjang, duduk di sana sesekali ia meringis.
"Enggak. Aldscar tidak kembali." Egi dan Ferdy murung mendengar jawaban langsung Aldran.

"Bukan 'tidak' tapi 'belum'." Geo menyahut dari pintu depan diikuti, Reno, Delta, Etan, Reka dan Cecil.

Ferdy dan Egi membulat melihat pasukan inti Aldscar datang dengan wajah lebam seperti Aldran namun, yang lebih mengejutkan adalah ketika pasukan inti Aldeoscar bersama dalam satu ruangan sejak setahun lalu anggota inti Aldeoscar sangat jarang berkumpul bersama dan hari ini, adalah momen yang baik.

"Fer, bisa ambil es batu di kulkas?" pinta Etan. Ferdy mengangguk ditemani Egi menuju kulkas.

"Sialan! Tirez buat muka ganteng gue bonyok," dumel Delta mengelus pipinya yang bengkak.

Etan memukul kepala Delta kesal.
"Eh! Lo kira muka lo doang yang bonyok, muka gue juga bonyok kali."

Egi dan Ferdy datang membawa es batu dan kain. Mereka membagikannya satu-per satu.

"Udah lama nggak liat anggota inti Aldscar duduk bersama seperti ini," ungkap Ferdy tersenyum.

Mereka saling pandang, baru menyadari bahwa mereka sekarang tengah duduk bersama dalam satu ruangan seperti setahun lalu.

"Khem...Fer, Gi, ada makanan apa di kulkas tiba-tiba gue lapar," celetuk Reno memecah keheningan.

"Njir! Barusan lo makan kue dari Adelyn nggak bagi-bagi pula dan lo masih laper? Karung lo!" Etan menatap Reno tak suka.

Reno berdecak, "Kalau belum makan nasi nggak kenyang perut gue."

"Cil, Rek, masak dong kita lapar nih kehabisan tenaga." Delta tersenyum menaik-turunkan alisnya.

Areka dan Cecil sontak menoleh melayangkan pukulan di lengan dan perut Delta.
"Lo nggak lihat tangan gue keseleo gini?!"

"Bukan pelayan lo!"

Reno, Etan dan Aldran tertawa mengejek Delta yang menjadi sasaran para gadis sangar itu sementara Geo hanya tersenyum tipis dan kembali fokus pada buku bacaannya.

"Sabar Del, ini ujian." Delta melirik Etan yang puas menertawainya.

"Sabar gue mah selalu dijadikan bahas tertawaan," kata Delta pasrah.

ALZYDCARSWhere stories live. Discover now