3.Olimpiade

2.1K 206 6
                                    

Na Jaemin



"Ayo na...kita harus cepet nanti pak Suho marah kalo kita telat"kesal Jeno pada Jaemin yg sedang kesusahan membereskan buku.

"Iya iya jeno sabar...ayo ayo"

Skip ruangan pak Suho


"Lee Jeno Na Jaemin kenapa kalian telat datang,, bapak sudah Panggil kalian dari tadi"tegas pak suho

"Maaf pak tadi Nana habis membereskan buku pelajaran di kelas"Ucap Jaemin menunduk hormat.

"Baiklah bapak maafkan!! Lain kali jangan diulangi,, Jeno Jaemin tujuan bapak memanggil kalian kesini tak lain dan tak bukan adalah untuk meminta kalian menjadi perwakilan sekolah dalam olimpiade Matematika,, sekolah menyalurkan 2 Siswa untuk ikut,, Dan bapak rasa kalian berdua yang ikut,,karena dilihat dari nilai dan juga  prestasi kalian  yang sangat banyak, Bagaimana kalian mau kan??"jelas pak Suho yang membuat senyum Jaemin dan Jeno mengembang.

"Mau pak mau"Jeno dan Jaemin mengangguk antusias.

"Baiklah terimakasih kalo kalian bersedia, ini surat izin untuk orang tua kalian tolong sampaikan dengan baik ya"ucap Pak Suho sambil memberikan Surat izin tersebut.

Skipp

Dilihatnya surat yang tadi diberikan pak Suho,, Nana sangat senang dia berharap Ayahnya akan sayang kepadanya dan berharap Ayahnya akan bangga karena Nana akan ikut olimpiade.
"Nana akan kasih surat ini ke Ayah secepatnya nana yakin ayah akan senang"ucapnya sambil tersenyum manis.

"Iya semoga dengan ini Ayah Nana tidak akan kasar lagi dengan Nana ya"Jeno ikut senang jika Nana  merasa senang.

"Ayo Jeno kita pulang aku sudah gak sabar mau kasih suratnya"girang Nana dengan senyum yang tak pernah Luntur.

Skipp

"Ayahhh lihat Nana membawa surat untuk Ayah"semangt Nana dan berlari menuju meja kerja ayahnya.

"Ayah Nana punya sesuatu"ucap Nana, senyumnya tidak pernah luntur meskipun tatapanya terdapat banyak luka.

"Nana akan mengikuti olimpiade minggu depan dan ayah harus menandata_"belum selesai Nana berbicara ucapanya dipotong oleh sang Ayah.

"KAU BISA DIAM TIDAK!!! APA KAU BUTA!! AKU SEDANG SIBUK SEKARANG!! DAN INGAT SAYA TIDAK PEDULI MAU OLIMPIADE,, MAU APAPUN SAYA TIDAK PEDULI!! DASAR PEMBAWA SIAL!!"bentak
Siwon.

Plakkk

"Pergi sekarang atau saya akan memberimu lebih dari ini"

"Pergi"ucapanya dengan nada rendah.

Nana melangkah keluar sambil memegangi pipinya yang ditampar oleh Ayahnya.
Nana tidak dapat lagi membendung air matanya yang sedari tadi ingin mengalir bebas.Nana  betlari menuju kamarnya...terduduk di alas tipis dan ditemani boneka kesayanganya.Boneka pemberian ibunya.

"Hiks..hiks..apa salah Nana...Hiks Nana hanya ingin Ayah bangga..Nana hanya ingin ayah sayang sama Nana..hiks..hiks..apakah ini karna masa lalu itu..hiks"

"Nana hiks sayang sama ibu..nana tidak mungkin membawa ibu pergi..hiks..iyakan ibu??? Hiks ibu,, tau tidak ayah dan guanlin begitu membenci Nana..hiks Nana takut bu.."racau Nana.

Sendiri diruangan sempit nan kotor menangis dan mengadu kepada tuhan dan berharap Tuhan akan mengasianinya..berharap Tuhan akan memberinya Kebahagiaan...berharap suatu saat dia bisa diterima..

'Nana yakin suatu saat nanti ayah bisa sayang dengan Nana'

Skipp

"Yah kok gak ada makanan sih emag anak itu gak masak apa"kesal Guanlin.

"Dasar pemalas"geram sang Ayah.

"Kita keatas dia butuh pelajaran malam ini"datar Siwon.Guankin mengangguk semangat.

Brakkk

"WOYY BANGUN LO DASAR PEMALAS"bentak Guanlin seraya menendang tubuh Jaemin yang sedang tertidur.

"Eughh ..ayah kakak"lirih Jaemin.

Jujur saja sebenernya tubuhnya saat ini sedang tidak enak badan.Dan dirinya juga dari pagi belum makan sama sekali.

"KENAPA KAMU TIDAK MEMASAK UNTUK SAYA DAN ANAK SAYA HAHH!!! KAMU PIKIR KAMU BISA MALAS MALASAN DIRUMAH INI!!! BANGUN SIALAN!!"Bentak Siwon dan mengangkat paksa tubuh ringkih Nana dengan menarik rambutnya.

"Awhhs maaf ayah Nana sedang tidak enak badan"lirih Nana.

"Alahh ngomong aja lo itu males!! Kayaknya dia minta dikasi pelajaran sama Ayah"ucap guanlin.

Bughh

Bughh

Bughh

Drakk

Siwon memukul Nana berkali kali tanpa rasa peduli sedikitpun,, bahkan Siwon bisa melihat wajah pucat pemuda itu, Namun lagi lagi saat melihat wajahnya dia teringat seseorang yang paling berharga baginya.

"Bugh...bangun lo dasar lemah"pukulan Guanlin benar benar tidak main main.Nana bisa merasakan bahwa perutnya benar benar sakit.

Duak

Dan terakhir nana melihat Ayah dan juga kakaknya tersenyum karna telah menyiksanya.Nana tidak masalah yang terpenting Ayah dan Guanlin bahagia.Walaupun dengan mengorbankan dirinya sebagai samsak bagi keduanya.

'Ayah terimakasih nana bahagia melihat Ayah dan Kakak bahagia...ini gak sakit kok...maaf ya' nana menangis dalam diam
Dan setelahnya tinggal kegelapan yang merenggut kesadaranya.





Spoiler part selanjutnya.......

Jika dengan cara menyiksaku membuat kalian puas hiks siksa aku..hiks aku rela..bahkan sampai aku mati..yang terpenting Ayah dan Kakak bisa memaafkanku"

I'M SORRY✓[NCT]Where stories live. Discover now