13.Bahagia Meskipun Menyakitkan

1.3K 109 1
                                    

Na Jaemin

Vote and comen




Disinilah hadirnya ,, diantara orang orang yang mencari ilmu untuk masa depanya.Setelah berdebat dengan Guanlin akhirnya Guanlin mengijinkanya untuk kembali bersekolah.Guanlin sebenarnya khawatir dengan Nana.Guanlin takut Nana akan dibully karna semua orang sudah mengetahui siapa sebenarnya Na Jaemin.

Sebenarnya Nana tidak menginginkan itu, tapi Guanlinlah yang menyebarkan semuanya.Tentang Na Jaemin adalah adiknya dan anak dari Choi Siwon.Tujuanya hanya 1 tidak akan ada lagi yang merendahkan adiknya.

Guanlin sudah berjanji pada Nana bahwa dia akan menjadi anak yang baik, dia tidak akan membully orang atau menghabisi orang.Guanlin akan tetap menghabisi orang jika orang tersebut berani menyakiti adiknya.

Johnny dan Haechan juga sudah berjanji akan melindungi Na Jaemin selayaknya adik mereka, mereka Nakal tapi mereka juga masih mempunyai hati nurani.

Hadirnya disambut dengan tatapan tatapan tidak mengenakkan dari siswa siswi disana.Nana sudah menebak bahwa ini akan terjadi  tapi tenang saja Nana sudah menyiapkan hatinya agar kuat dan menerima apapun yang akan mereka katakan tentangnya.

"NANAAAA"teriak seorang laki laki yang sangat dirindukan Na Jaemin.Laki laki itu berlari ke arahnya, menubruk badanya dan memeluknya erat seolah mereka sudah terpisah sangat lama.

"Jeno ish main peluk peluk malu tau"lenguh Nana.

"Gapapa lah kan kangen, oh iya kok kamu sekolah sih!"ucap Jeno setengah kesal.
Bagaimana tidak kesal Nana baru saja sembuh, Nana kan harus banyak istirahat.

"Bosen dirumah,,yuk kekelas aja"

"Ayuk"

Disepajang perjalanan menuju kelas Nana disuguhkan kata kata menyakitkan yang masuk ke dalam pendengaranya.Nana hanya mengulas senyum manis dan mencoba biasa saja.Hanya itulah yang dapat dilakukanya.Tersenyum saat menghadapi sesuatu itu bukanlah hal yang mudah, ketulusan hatinyalah yang mampu untuk melakukanya.

'Oh ternyata orang yang selama ini dibully itu adiknya sendiri'

'Iya kasian banget gak dianggep kakaknya'

'Ya panteslah Guanlin kan sempurna disayang lagi sama ayahnya'

'Penyakitan kali tu anak jadinya ayahnya ogah'

'Ishh anak haram kali ah'

Ucapan ucapan tadi membuat Jeno kalang kabut ingin memukul siapa saja yang menghina Nana.Tapi apa daya Jeno sedang disamping Nana..ingin membalaspun tidak akan bisa karna lagi lagi Nana hanya tersenyum kearahnya, dan memberikan gelengan kepala pertanda Jeno tidak boleh membalasnya.

"Kamu gak papa kan na"sendu Jeno menatap kearah Nana.

"Jeno tenang aja nana gak papa"

"Seharusnya Kak Guanlin gausah nyebarin identitas kamu daripada semua orang tau dan berakhir kamu dihina aku gak tega Na"

"Hust udah ah biarin aja mereka ngomong semaunya..Nana seneng kalo kak Guanlin mau mengakui Nana adiknya , Nana bodo amat sama omongan orang ,,sekarang yang terpenting adalah orang orang disekitar Nana yang sangat Nana sayangi"Ucapnya lembut dengan senyum yang memancar.

'Nono janji akan selalu ngelindungin Nana, Semangat Na Jaemin'

"Udahlah dari pada ngelamun mending masuk kelas"

"Yaudah ayok"
----------------------------------------------------

"Guanlin lo beneran kasi tau semua orang tentang identitas Nana??"tanya Haechan yang butuh jawaban dari Guanlin tentang apa yang dia dengar dari siswa siswi yang heboh membicarakan adik kakak ini.

"Iya gue gamau kalo Nana itu disakiti lagi, Nana adik gue adik kandung gue,walaupun dulu gue gak suka sama dia tapi kali ini gue bakal ngelindungin dia"Jelas Guanlin.

"Trus??lo tau kan kalo yang lo lakuin itu bakal bisa bikin nana dibully?"Giliran Johnny yang bertanya.

"Gue tau, maka dari itu gue mau minta tolong sama lo berdua buat jagain adek gue, gue masih belom yakin kalo gue bisa jadi kakak yang baik buat Nana"lenguh Guanlin.

Johnny dan juga Haechan paham.Guanlin sebenarnya bukanlah kakak yang buruk buktinya dia sudah berani mengakui kesalahanya dan ingin memperbaiki semuanya.

"Kita berdua pasti bantuin lo buat jagain Nana lo tenang aja"

"Thanks ya lo berdua baik banget"

"Sans aja lah, kelas kuyy"

______////_____////________////_______/////__

"Kamu mau apa Na, biar kakak pesenin"tanya Guanlin.

Saat ini Guanlin, Johnny, Haechan sedang berada di kantin bersama Jeno dan juga Jaemin.Sesuai janjinya guanlin akan selalu bersama dan menjaga Nana.

"Aku terserah kakak aja"

"Yaudah samain semua aja, John pesenin lah"

"Untung temen"gerutu Johnny.

"NIH MAKAN MAKAN MAKAN" Johnny datang membawa makanan.

Belum sempat Guanlin memasukkan makanannya ke mulut dia sudah dibuat panik oleh keadaan adiknya.Guanlin sempat melihat darah segar keluar dari hidung sang adik.Tetapi sebisa mungkin Nana menghalanginya dengan tangan agar semua tidak panik saat melihat darahnya.

"Maaf ya Nana mau ke toilet dulu"

"Loh kamu gk papa kan, kenapa hidungnya ditutup?"khawatir Jeno.

"Gak papa cuma pilek"jawabnya tidak terlalu jelas karena tertutup tangan.

Setelah menjawab Nana segera berlari ke Toilet, sebenarnya kepalanya juga sangat pusing, belum lagi darahnya semakin banyak keluar dari hidungnya.

Sedangkan di kantin Guanlin merasa khawatir, hanya saja dia tidak langsung menyusul Nana karena takut semuanya curiga, Setelah Nana berlari baru Guanlin menyusulnya ke toilet.

Nana sedang menahan mati matian sakit yang menyerang kepalanya. Dia harus menahankan kesadarannya yang sudah diambang batas.Tidak elit sekali jika harus pingsan di kamar mandi.

"Aghrrr...ss_sakit kak...hiks..to_long hiks..."

Nana luruh di bawah dinginya lantai kamar mandi.Betuntungnya saat ini kamar mandi sepi.Jadi tidak akan ada orang yang mengetahuinya.

"Na..kamu dimana?? Ini kakak na"Guanlin datang dan langsung mengecek seluruh kamar mandi.

"Hiks..kak.."

"Na..kamu didalam sini kan?? Buka Na kakak mau masuk"

Brak

"NAAAA"

"Na yaampun kenapa bisa gini sih"

Bagaimana tidak kaget saat guanlin membuka pintu kamar mandi dia langsung disuguhkan pemandangan yang membuatnya khawatir...Nana duduk bersimpuh dilantai kamar mandi bajunya sudah lusuh, wajahnyapun masih terdapat bercak darah, rambutnya kusut mungkin karena Nana menjabak rambutnya.

"Kita ke UKS aja yuk.."titah Guanlin sambil memberaihkan darah yang tersisa dengan bajunya.

"Bajunya  nanti kotor"lirih Nana.

"Gak papa Na kita pulang aja yuk atau mau ke rumah sakit gimana??"

"Pulang"lirih Nana.

Nana berfikir  dirinya akan terus merepotkan kakaknya, dia tidak mau merebut masa masa muda kakaknya hanya untuk merawat dirinya yang penyakitan.Kakak nya masih muda dia harus sukses agar bisa membanggakan ayahnya.Mungkin Nana tidak akan bisa membanggakan ayahnya.Seharusnya di masa mudanya ia bisa tertawa bahagia bersama keluarganya,piknik bersama, jalan jalan, bahkan berbagi kasih sayang bersama.Itulah harapanya.Mungkin ini semua adalah takdir dirinya hidup didunia.Dan nana tidak akan bisa mengubah selain Tuhan yang mengubah alurnya.

Lagi Guanlin

Alurnya emang gaje hehe gatau pengen aja aku nulis ceritanya 😅

I'M SORRY✓[NCT]Where stories live. Discover now