"Key, enggak Rindu sama kak Adit?" Tanya Eva. Sore ini mereka jalan-jalan ke mall untuk menghibur Key, itu ide awalnya tapi tetap mereka tergoda oleh barang-barang yang tak terlewatkan oleh mata mereka.
"Dia enggak pernah chat atau telpon gue Va," Adu Key
"Uhh sayang banget, kenapa lo enggak coba hubungi dia dulu sih, apa karna lo malu? Gengsi? Atau lo enggak punya Kuota?"
"Gue malu Va,"jawab Key dengan Gumaman kecil
"Sok-sok an malu Key, biasa juga malu-maluin."
"Key malu, hatinya jedak jeduk kalo chatan sama Kak Adit," goda Tia.
"Apa sih enggak lah,"elak Key.
"Eh Putra gimana Key?"
"Hm, baik. Gue belum liat keadaan dia lagi udah 2 hari gue enggak ke sana."
Key jadi memikirkan keadaan Putra bagaimana sekarang. Setelah insiden di
Usir itu Key tak datang selama tiga hari. Karna mamanya Putra yang menelepon Key mengadu bahwa Putra tak mau makan, barulah Key kesana lagi."Gimana hati lo Key, aman-aman aja kan? Jangan sampe ya lo CLBK sama Putra, kan udah ada kak Adit."
"Enggak mungkin lah, perasaan gue udah enggak ada lagi buat Putra," jelas Key. Memang benar Ia sudah tak ada perasaan lagi pada Putra. Semua itu sudah hilang karna luka yang diciptakan oleh Putra sendiri.
Pada dasarnya, luka itu bisa sembuh tapi jika luka itu sangat dalam mustahil dengan waktu yang singkat akan sembuh.Jogja 15.30
"Kenapa sih Dit, kek cacing gitu, enggak bisa diam?" Tanya Alex
"Hm enggak," jawab Adit.
"Pasti bang Adit rindu sama kak key, kan bang Adit selama di sini sama kak Ayu mulu enggak ketemu kak Key," ejek Meilan
"Apa sih Mel,"
"Ehm ada yang rindu seseorang ni, tapi enggak dikasi kepastian," ejek Alex
"Iya ni kasihan kan kak Key, mending sama kak Bara abangnya Nadin ganteng banget cocok lah sama kak Key dari pada bang Adit gantung mulu, kan kasihan kak Key enggak dikasi kepastian."
"Diem lo Mel, masih kecil," ucap Adit memilih mengalihkan perhatiannya ke layar ponsel yang sedang memperlihatkan foto mereka berdua sedang tersenyum.
"Cih kek udah besar aja," cicit Meilan.
***
"Kenapa bang?"
" ... "
"Enggak deh, abang aja, Key masih sama temen-teman Key."
" ... "
"Hmm, oke." Ucap Key mengakhiri telpon itu.
"Kenapa?" Tanya Tia
"Kak Adit udah sampe, bang Brayen ajak jemput, gue bilang enggak bisa," jawab Key.
"Kenapa enggak ikutan sih Key, enggak rindu apa, hm?" Goda Della.
"Au ah, gelap."
****
BANDARA"Oy Ndra!" Panggil Alex dari kejauhan, saat ini Brayen sedang bersandar di samping mobilnya sambil menunggu mereka datang. Ya dia malas harus masuk, jadi tunggu di luar saja pikirnya.
"Adek lo mana? Kenapa enggak ikutan? Ada yang kangen ni sama adek lo," Adit yang merasa itu buat dia menoleh pada Brayen menunggu jawabannya.
"Enggak ikutan, lagi jalan-jalan sama temen-temennya," jawab Brayen.
"Yah, kasihan ni padahal ada yang rindu berat keknya," ejek Alex lagi sambil melirik-lirik Adit.
"Bang gue titip koper ya? Gue ada urusan bentar, langsung balik aja gue balik malam nanti," ucap Adit yang langsung saja pergi dari hadapan mereka tanpa persetujuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senior Dingin (Sending)
Teen Fiction(SLOW UPDATE, DILARANG PLAGIAT❌) SIAP BACA INI HARUS SIAP DIGANTUNG SAMA AKU! BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM BACA Sebelumnya author minta maaf kalo masih banyak tipo bertebaran, soalnya ini cerita pertama aku hhehe. Semoga suka ya sama cerita ini. Berlata...